Kemenperin: Bisnis Hiburan Jadi Peluang Industri Kreatif

Tangerang - Menteri Perindustrian Saleh Husin menilai terus bergairahnya bisnis hiburan dan gaya hidup memberi peluang bagi industri penunjang seperti industri kreatif cinderamata, garmen, dan kuliner. "Karakter penikmat hiburan, salah satunya adalah mengkoleksi barang-barang yang identik misalnya merchandise pernak-pernik, kaos, tas dan Iain-lain. Selain itu, industri kuliner juga digerakkan oleh bisnis ini," kata Menperin di Lippo Village, Karawaci, Tangerang, sebagaimana dikutip dari keterangan pers, akhir pekan lalu.

Hadirnya tempat hiburan yang terintegrasi juga diharapkan memberi tempat bagi pelaku industri kreatif untuk menawarkan produknya. Kemitraan yang saling menguntungkan menjadi langkah nyata mendorong ekonomi masyarakat tumbuh.

Menperin berada di Karawaci untuk turut hadir pada peresmian Mai Maxx Box, sebuah infotainment & lifestyle center milik Lippo Group yang pertama. Peresmian dipimpin oleh Menko Maritim Rizal Ramli dan dihadiri pula Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, dan Ketua DPD Irman Gusman.

Selain industri kreatif, ekspansi pembangunan fasilitas penunjang bisnis hiburan juga diharapkan menyerap komponen produk dalam negeri seperti baja konstruksi, produk kelistrikan, semen dan Iain-lain. Di sisi lain, tenaga kerja juga terserap dan diharapkan berasal dari masyarakat sekitar.

Menempati area seluas 15.141 meter persegi, Maxx Box Lippo Village merupakan bagian proyek Millenium Village seluas 71 hektare. CEO Maxx Box Lippo Village Brian Riady mengungkapkan, proyek ini mencakup berbagai fasilitas penting, seperti hotel, perkantoran, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, perbelanjaan dan olahraga.

Terkait industri kreatif, sebelumnya, Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Abdur Rohim Boy Berawi mengungkapkan bahwa industri kreatif dalam setahun terakhir telah menyumbang Rp642 triliun atau 7,05 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. "Kontribusi terbesar berasal dari usaha toliner sebanyak 32,4 persen, mode 27,9 persen, dan kerajinan 14,88 persen," katanya.

Selain menyumbang PDB nasional, Abdur mengatakan, industri kreatif merupakan sektor keempat terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, dengan konstribusi secara nasional sebesar 10,7 persen atau 11,8 juta orang.

Rata-rata konstribusi terbesar berasal dari bisnis mode sebanyak 32,3 persen, kuliner 31,5 persen,dan kerajinan 25,8 persen. "Ekonomi kreatif semakin mendapat perhatian utama di banyak negara, karena dapat memberikan konstribusi nyata terhadap perekonomian," ucapnya.

Saat ini, kata dia, ada 16 sub sektor yang akan terns berkembang selama 2015 -2019, yakni seni pertunjukan, senirupa, televisi dan radio, aplikasi game, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, periklanan, musik, penerbitan, fotografi, desain produk, fashion, film animasi dan video, kriya, dan kuliner.

Darisub sektor yang ada, sedikitnya ada tiga bidang yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan, yakni teknologi informasi sebesar 8,81 persen, periklanan 8,05 persen, dan arsitektur7,53 persen. Kendati industri kreatif Indonesia diprediksikan akan semakin berkembang, masih ada hambatan yang perlu untuk diperhatikan, yakni minimnya sistem informasi dan database yang bisa membantu para pelaku ekonomi kreatif mengembangkan karyanya.

Karena itu, kata Abdur, BEKRAF menjalin kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (EPS), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan enam perguruan tinggi, yakni Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Institut Kesenian Jakarta, Institut Seni Indonesia.

Kerja sama tersebut, dimaksudkan untuk membantu BEKRAF menjalankan berbagai riset terkait statistik ekonomi kreatif, perbaikan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), survei dan informasi sub sektor, riset pasar dan produk, ramalan tren yang berkembang, dan lainnya.

"Tonggak kegiatan dan implementasi kami pada 2016-2019 adalah perbaikan iklim ekonomi kreatif, peningkatan sumber daya dan investasi, peningkatan bisnis kreatif dan lapangan kerja, serta pemantapan citra industri kreatif Indonesia," tandasnya.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan industri kreatif merupakan salah satupilar dalam membangun ekonomi nasional, karena mampu menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing.

Tangerang - Menteri Perindustrian Saleh Husin menilai terus bergairahnya bisnis hiburan dan gaya hidup memberi peluang bagi industri penunjang seperti