Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

ICW: Koruptor Akan Mudah Dapat Pengurangan Hukuman Akibat Putusan MA


JawaPos.com – Indonesia Corruption Watch (ICW) mengomentari putusan Mahkamah Agung (MA) yang membatalkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012. ICW menilai, putusan ini sebagai gambaran bahwa MA tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi.

“Pada masa mendatang, akibat putusan MA ini, narapidana korupsi akan semakin mudah untuk mendapatkan pengurangan hukuman,” kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Minggu (31/10).

Kurnia menjelaskan, PP 99/2012 pada dasarnya sudah cukup baik mengakomodir pengetatan syarat pemberian remisi bagi koruptor. Dalam PP tersebut, khususnya Pasal 34A ayat (1) telah menyebutkan bahwa syarat untuk terpidana korupsi mendapatkan remisi harus memenuhi dua hal, yakni bersedia menjadi justice collaborator dan membayar lunas denda serta uang pengganti.

“Ini menunjukkan bahwa PP 99/2012 telah mempertimbangkan dengan sangat baik pemaknaan korupsi sebagai extraordinary crime yang membutuhkan cara-cara luar biasa dalam penanganannya, salah satunya memperketat pemberian remisi,” ucap Kurnia.

Kurnia menuturkan, terdapat tiga hal yang dijadikan pertimbangan oleh MA ketika membatalkan PP 99/2012. Pertama, PP 99/2012 dianggap tidak sejalan dengan model pemidanaan restorative justice. Kedua, regulasi itu juga dipandang diskriminatif, karena membeda-bedakan perlakuan kepada para terpidana. Ketiga, kehadiran peraturan tersebut mengakibatkan situasi overcrowded di lembaga pemasyarakatan.

Menanggapi pertimbangan tersebut, setidaknya ada tiga poin besar yang penting untuk disampaikan. Pertama, MA inkonsisten terhadap putusannya sendiri.

Sebelumnya melalui putusan Nomor 51 P/HUM/2013 dan Nomor 63 P/HUM/2015, MA sudah secara tegas menyatakan bahwa perbedaan syarat pemberian remisi merupakan konsekuensi logis terhadap adanya perbedaan karakter jenis kejahatan, sifat bahayanya, dan dampak kejahatan yang dilakukan oleh seorang terpidana.

“Lagi pula, perbedaan syarat pemberian remisi dalam konteks pembatasan hak diperbolehkan UUD 1945. Konsep tersebut tertera dalam Pasal 28 J ayat (2) UUD 1945 yang menentukan pembatasan hak melalui undang-undang (UU). Bahkan, MA secara eksplisit dalam putusan tahun 2013 menyebutkan PP 99/2012 mencerminkan spirit extraordinary crime,” ungkap Kurnia.

Kedua, pandangan hakim MA yang menilai bahwa pengetatan pemberian syarat remisi tidak sesuai dengan model restorative justice juga keliru. Mesti dipahami, pemaknaan model restorative justice seharusnya adalah pemberian remisinya, bukan justru syarat pengetatan.

Secara konsep, lanjut Kurnia, pemberian remisi sudah menjadi hak setiap terpidana dan telah dijamin oleh UU Pemasyarakatan. Sedangkan syarat pemberian remisi yang diperketat menitikberatkan pada dettern effect bagi terpidana dengan jenis kejahatan khusus, salah satunya korupsi.

“Dengan kata lain, MA sedang berupaya menyamakan kejahatan korupsi dengan jenis kejahatan umum lainnya,” cetus Kurnia.

Ketiga, MA keliru dalam melihat persoalan overcrowded di lembaga pemasyarakatan. Sebab, problematika terkait overcrowded bukan pada persyaratan pemberian remisi, melainkan regulasi dalam bentuk UU, salah satunya terkait narkotika.

Berdasarkan data dari sistem database pemasyarakatan per Maret tahun 2020, jumlah terpidana korupsi sebenarnya hanya 0,7 persen atau 1.906 orang. Angka tersebut berbanding jauh dengan total keseluruhan warga binaan yang mencapai 270.445 orang.

“Melihat data tersebut, pertimbangan majelis hakim MA menjadi semakin tidak masuk akal. Adanya putusan MA ini semakin mengkhawatirkan, terlebih pertimbangan-pertimbangan majelis hakim juga sejalan dengan niat buruk pemerintah untuk memperlonggar pemberian remisi kepada para koruptor,” pungkas Kurnia.


ICW: Koruptor Akan Mudah Dapat Pengurangan Hukuman Akibat Putusan MA

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Penggalian Nusa Kapal


Menumpang perahu mesin, pada suatu terik siang, sampailah saya di muara Sungai Way Apu yang lebar. Kota kecil Namlea tempat bertolak terlihat seolah terapung di seberang Teluk Kayeli. Alferd Russel Wallace, naturalis Inggris, yang tahun 1861 sudah berburu burung, capung, dan kupu-kupu di muara Way Apu pasti tidak menduga bahwa di tempat air meluah, ada perkampungan yang justru berada di atas air.

ITULAH Kampung Kaki Air, atau Oja Sallo dalam bahasa Bugis.

Saya duduk di sebuah warung bertiang kukuh. Kepala kampung yang saya jumpai di rumahnya mengajak saya berbincang di luar karena hawa rumahnya sedang sumuk. Sambil ngopi, tentu saja, ia bercerita tentang sejarah kampungnya tersebut.

Sesuai namanya, Kampung Kaki Air memang didirikan di atas air dengan tiang-tiang kayu gelam. Kayu ini kian kuat bila terbenam lumpur atau terendam air. Pendiri kampung tak lain para pelaut Bugis dari Kolaka dan sekitarnya. Mereka berlayar ke timur, menghindari kecamuk perang DI/TII pimpinan Kahar Muzakar, 1950–1965. Namun siapa nyana, di sini mereka bertemu para tahanan politik (tapol) 1965. Di depan mata mereka, derita hidup para tapol tak kalah dengan derita kecamuk perang di kampung halaman.

”Ah, begitulah, kitorang masih di tanah air yang sama toh,” kata Bapak Kepala Kampung sambil mengembuskan asap rokok. Sebentar saja asap lenyap diembus angin.

”Betul, Bapak,” jawab saya seraya mereguk kopi pahit.

Selain asal usul Oja Sallo, saya tertarik mendengar cerita beliau tentang sebuah pulau kecil di depan kampung. Dari warung, saya menatap pulau penuh bakau itu. Gundukan tanah memanjang berupa delta kecil membelah muara menjadi dua. Namun, orang-orang menyebutnya pulau, yakni Pulau Nusa Kapal, karena memang terbentuk dari kapal terdampar. Pada masa para tapol dibawa memudiki Sungai Way Apu menuju daratan pembantaran di lembah Waeapo, di atas Pulau Nusa Kapal didirikan rumah jaga atau rumah monyet yang ditunggui petugas bersenjata. Setiap kapal atau perahu masuk dan keluar muara harus melapor di sana.

Sekilas tampak seperti rumah penjaga mercusuar, kata Pak Kepala Kampung berumpama; pedoman bagi kapal-kapal dari hulu atau masuk dari teluk. Pada hakikatnya memang, dengan cahaya senternya yang melesat-lesat, petugas jaga kerap menuntun perahu atau kapal yang lewat malam-malam di situ. Seperti cahaya suar, senter mereka mengarahkan kapal ke alur dalam, menghindari beting, tunggul pohon, dan akar-akar bakauan. Sehingga semua selamat-sentosa membawa padi dalam karung-karung goni buat diselundupkan ke Namlea. Atau sedini hari, kayu gelondongan lewat digalah para tapol yang mendapat tugas corvee dari Dan Tefaat buat dijual secara ilegal di seberang teluk.

Menjadi unik karena ”mercu” itu sendiri berdiri di atas badan kapal karam. Bekas badan kapal mengempang lumpur dari hulu, dan lama-kelamaan menggunduk jadi pulau atau delta mini. Tak ada catatan kapal apa yang terdampar. Namun, menurut warga, pulau itu sudah ada jauh sebelum leluhur mereka mendirikan Kampung Kaki Air.

Tak tertutup kemungkinan itu kapal VOC yang berburu rempah-rempah ke Banda dan nyasar ke pulau kayu putih. Kala itu mereka berburu pala dan cengkih, sementara minyak hijau dari penyulingan kayu putih baru dikenal luas di Hindia pasca kejayaan pala. Atau boleh jadi kapal tersebut terseret arus aer putih yang terkenal ganas dan berbahaya di Maluku sehingga masuk ke Teluk Kayeli. Sial! Arus menyeret kapal terus ke tepi, sampai ke muara Way Apu yang sedang pasang.

Ini perlu penelitian tersendiri, desah Pak Kepala Kampung; ia menyambung rokoknya. Tapi, bagi saya ada yang tak kalah menarik dari itu semua. Setelah mereguk kopi pahit yang kesekian kali, saya simak lanjutan cerita si bapak:

Suatu hari, katanya, seorang petugas rumah monyet menemukan tak sengaja benda dari bawah tanah. Saat itu, sehabis buang air di balik semak bakau, kakinya masuk lumpur. Ia menginjak sebatang kayu yang segera mencuat dan rupanya bukan kayu. Setelah ia tarik hati-hati ternyata itu moncong senapan: sebuah bedil!

Ia menggigil. Mula-mula ia sembunyikan di rumpun bakau. Setelah berbagi informasi dengan tiga kawannya yang piket, senjata itu diambil, dilap pelan-pelan. Mengilap, kecuali ada bagian tetap karat. Mereka lalu berbagi tugas. Saat dua orang berjaga, dua orang lain menggali, seakan membuat perigi tawar di antara air payau. Mereka temukan sepucuk bedil lain sudah lapuk dan patah. Mereka tambah semangat menggali.

Semua dilakukan diam-diam karena jika ketahuan komandan, mereka bisa ditempeleng karena penggalian ilegal atau dianggap melalaikan tugas. Lebih dari itu, mereka tak akan dapat hasil. Komandan pasti berleleh iler sebagaimana sifatnya di Unit; hijau matanya melihat pohon-pohon ditebang, papan digergaji dan panen padi para tapol. Jadi, kenapa harus berbagi sesuatu yang pasti tak akan adil-merata dengan komandan?

Sesungguhnya, meski kalangan berpangkat rendah, prajurit jaga Nusa Kapal cukup makmur juga karena punya pemasukan tetap dari hasil ”lapor-melapor”. Setiap ada rombongan tapol corvee bawa kayu, papan, atau padi ke Namlea, mereka selalu dapat jatah dari hasil penjualan gelap itu. Namun, karena mereka bertugas di atas lambung kapal yang ditaksir menyimpan kekayaan, bukankah mereka pun berhak kaya seperti para komandan? Ya, mereka bahkan percaya kapal bermuatan emas, gulden, atau mata uang kuno. Demi hasil maksimal, tapi rahasia tetap terjaga, mereka putuskan melibatkan warga. Tentu yang dapat dipercaya menyimpan rahasia. Jadi, penggalian Nusa Kapal kian menjanjikan.

Sampai di situ saja cerita asal usul Nusa Kapal saya dengar. Bapak Kepala Kampung juga tak berhasrat melanjutkan. Tapi siapa menduga, keesokan harinya saat saya lanjut menyusuri Pantai Sanleko –salah satu tempat pendaratan awal tapol– saya bertemu La Tondu. Ia memberi isi, atau katakanlah jiwa, pada cerita yang sebagian sudah saya dengar di Oja Sallo, Kaki Air.

***

La Tondu, nelayan Pantai Sanleko, diajak ke Nusa Kapal bersama dua temannya oleh prajurit Tonwal Unit Garam. Itu sesuai pesan prajurit jaga di Nusa Kapal supaya membantu mencarikan warga untuk diajak bekerja sama. Rupanya, prajurit jaga sengaja mencari warga yang tinggal agak jauh dari lokasi supaya informasi penggalian tak bocor ke kampung terdekat. Dan melalui sesama prajurit, seorang Tonwal berhasil mencarikan tenaga yang dimaksud –tentu dengan sejumlah kesepakatan.

”Tim” La Tondu bersampan ke muara Sungai Way Apu. Di sana mereka diminta menggali tanah Nusa Kapal. Rimbunan bakau menyembunyikan aktivitas mereka sepanjang siang hingga malam. Mereka temukan tambahan senjata dan amunisi. Peluru berkarat dan bedilnya banyak yang patah. Tapi, kata prajurit jaga, semua bisa diperbaiki dan disepuh kembali. Prajurit lain telah dapat informasi tempat reparasi senjata di Namlea dan Ambon, sekalian tempat menjualnya di pasar gelap.

Sementara bagi La Tondu, saat-saat menggali seperti itu, mengingatkannya pada KRI Dompu yang dituduh menyelundupkan 5.000 pucuk senjata di Teluk Sampolawa, kampung halamannya di Buton sana. Senjata itu konon untuk melawan pemerintah dan menghidupkan ajaran komunis. Semua pihak yang dianggap terlibat ditangkap. Tak terkecuali La Tondu. Waktu itu ia kuli pelabuhan. Ia dibawa ke kantor koramil setempat bersama buruh lainnya. Karena semua orang mengenal mereka sebagai kuli pelabuhan, setelah sedikit ”dipermak”, mereka diperbolehkan pulang.

Peristiwa awal tahun 1969 tersebut tak mudah tercerabut dari ingatan La Tondu.

Ia juga tahu bahwa pejabat dan sejumlah bangsawan yang ditangkap konon dibawa ke sebuah pulau yang kemudian diberi nama Pulau Ular. Itu untuk mengelabui nelayan supaya tak ke sana sebab banyak mayat pesakitan yang ditanam. Bahkan Bupati Buton, M. Kasim, dibawa ke Kendari, lalu dipulangkan ke penjara Baubau, dan tak lama setelah itu ditemukan tewas. Padahal diketahui kemudian, KRI Dompu hanya mengalami kerusakan mesin dalam perjalanan ke Maluku sehingga terpaksa singgah di Teluk Sampolawa. Ajaibnya, inilah yang dijadikan sumber fitnah, entah oleh siapa dan untuk apa.

La Tondu yang waktu itu berusia 17 tahun tak ingin berpikir apa-apa lagi. Ia beserta beberapa keluarga Buton senasib melarikan diri ke Buru. Mereka menetap di Pantai Sanleko. Menjadi nelayan dan membuat garam. Sebagian menebang sagu dan menyuling kayu putih. Pekerjaan apa pun asal halal. Sampai suatu hari, Tonwal yang mengawasi tapol pembuat garam (disebut juga Unit Khusus Garam Sanleko, sebagaimana Unit Khusus Kayu Putih di Keteltimba) mengajak mereka untuk sebuah ”proyek” di Nusa Kapal.

Itulah awal mula La Tondu terlibat. Sebenarnya ia masih trauma berurusan dengan tentara, tapi ada nada memaksa dalam ajakan itu. Maka, sebagaimana orang-orang Bugis di Oja Sallo, keluarga Buton di Sanleko ini juga masih di tanah air yang sama toh?!

***

La Tondu, dalam usia 23 tahun saat itu, terus menggali dan menggali; saya bayangkan ia seperti menggali cerita dan ingatan saat ini, dalam usia lebih 60. Banyak senjata dan barang yang mereka temukan. Lambung kapal itu seolah lumbung senjata. Kadang La Tondu bergidik ngeri, jangan-jangan yang ia gali adalah kapal perang Dompu, sebab bukankah menurut kabar kapal yang dimaksud dalam perjalanan ke Maluku? Sejak meninggalkan Buton, ia putus berita dari dunia luar sehingga tak pernah tahu lagi mengenai kapal Dompu. Bahkan ia berjuang melupakan semua itu.

Akan tetapi malahan, dalam tahun yang sama dengan pelariannya, Agustus 1969, sebuah kapal perang lain tak kalah besar berlabuh di Teluk Kayeli: Kapal ADRI XV. Kapal tersebut membawa tapol ’65 dari Jawa. Dan Pantai Sanleko jadi tempat pendaratan pertama, selain muara Way Apu. Orang-orang bernomor punggung didaratkan dengan landing craft, bahkan di kemudian hari mereka ikut membuat garam.

Sampai akhirnya, pengujung tahun 1974, La Tondu diminta bekerja di Nusa Kapal. Hanya sementara. Bila penggalian usai, ia akan kembali menambang garam di Sanleko. Namun entah bagaimana, penggalian itu diketahui Dan Tefaat!

Para prajurit rumah monyet segera menuding La Tondu dan kawan-kawan telah menggali diam-diam!

Tak ada lagi yang dapat dikatakan. La Tondu dan tiga kawannya ditangkap dan siap dikirim ke Jikukecil. Jikukecil, Anda tahu, itu tempat interogasi dan penjara terkejam di dunia, diperuntukkan bagi tapol bermasalah. Mereka yang berulah di Unit-Unit Waeapo akan digiring menyusuri Sungai Way Apu, menyeberang teluk, lalu diangkut truk ke bagian atas Kota Namlea. Di tepi savana kering terletak penjara Jikukecil itu.

La Tondu merenungi nasibnya bersama dua kawannya sesama orang Buton. Mereka melarikan diri ke Buru untuk menjadi manusia bebas karena trauma dengan peristiwa 1969 di tanah kelahiran. Tapi, sebentar lagi mereka akan jadi pesakitan seperti para tapol. Itu pun jika masih untung selamat keluar dari Jiku.

Karena penjara di Jiku waktu itu masih penuh oleh para pesakitan pascaperistiwa 12 November 1974, La Tondu dan kawannya sementara ditempatkan di bangunan kosong belakang rumah monyet. Peristiwa 12 November itu sendiri terjadi di Unit II/Wanareja, tak jauh dari markas komando (mako): seorang prajurit Tonwal dihabisi sekelompok tapol yang melarikan diri. Selain perburuan di seluruh Buru (mengerahkan helikopter), semua Unit di Waeapo ”dibersihkan” secara besar-besaran. Para pantolan ”intelektual” diangkut ke Jiku. Entah sudah berapa kapal lewat di muara Way Apu.

La Tondu melihat semua itu dan sangat menderita menanti giliran. Prajurit yang mengajaknya dulu menggali sudah tak kelihatan lagi. Kini ada prajurit pengganti yang sebenarnya juga ikut menikmati penjualan beberapa barang kepada kolektor. Sebagian lain tak terlihat lagi, konon, mereka sudah lebih dulu ke Jiku.

”Jangankan kalian, petugas yang luput mengawasi kalian pun sudah dipermak di Jiku,” kata si petugas pengganti. La Tondu antara percaya dan tidak, sebab mutasi kadang untuk menyelamatkan prajurit yang bersalah. Ia juga masygul dengan ungkapan ”luput mengawasi kalian” karena jelas ia diajak, bahkan dipaksa.

Hasil galian harta karun mereka pun masih dikemasi. Komandan memerintahkan prajurit pengganti untuk mengatur barang-barang temuan itu ke dalam peti. Tinggal menunggu kapal ke Ambon, barang akan diberangkatkan karena konon harganya lebih mahal dibanding pasar gelap Namlea. Jelaslah La Tondu dan kawannya dijadikan alasan atau alibi, sementara barang itu tak menghalangi para prajurit dan terlebih komandan beroleh limpahan rezeki.

Sebentar lagi mereka akan ”dijikukecilkan” dan mungkin dieksekusi. Sementara para prajurit yang telah mengulurkan ”mawar” akan menjadi kaya raya dan hidup bahagia.

Ada satu ungkapan dalam buku Nyanyi Sunyi Seorang Bisu Pramoedya Ananta Toer: uluran tangan penuh duri. Sebenarnya itu ungkapan Kadis, mantan wartawan Ekonomi Nasional di Jakarta. Kadis (tak disebut lengkapnya) pernah jadi staf pabrik pensil Indonesia Pertama dan Pram penasihatnya. Pram dan Kadis sama terbuang ke Buru, bahkan tinggal di Unit bersebelahan. Tapi, yang penting kita ketahui adalah arti ungkapan itu: bahwa ada bantuan diulurkan tangan seseorang, lembut seperti mawar, pada seseorang lain yang membutuhkan, padahal di balik uluran tangan itu ada duri yang tajam!

Nah, itu dialami La Tondu dan kawannya! Para prajurit mengulurkan tangan penuh duri. Membuat mereka menderita kini.

Namun, Tuhan berkehendak lain. Pada hari keempat, hujan lebat sepanjang hari. Muara meluap, menggulung sekalian rumah monyet dan para prajurit jaga yang tertidur. La Tondu yang tak bisa tidur sepanjang malam itu berenang meloloskan diri. Masih ia lihat barang-barang antik yang dikemasi itu hanyut terapung-apung dalam peti, bersama sepatu, topi, dan baju dinas prajurit jaga. Tapi, ia tak melihat kawan-kawannya lagi.

La Tondu terdampar di Pantai Masarete dekat Kayeli. Menumpang perahu nelayan, ia melarikan diri untuk kali kedua. Kali ini ia sembunyi di Pulau Manipa, di timur Buru; itu kampung halaman Kapten Jonker yang bersama Aru Palaka terkenal di Batavia sebagai penakluk Pariaman dan Ulakan di pantai barat Sumatera.

La Tondu kembali ke kampung keduanya di Sanleko setelah rombongan tapol terakhir dipulangkan ke Jawa tahun 1979; bersamaan datangnya rombongan awal orang-orang trans. Ia kembali jadi penambang garam, seperti saat saya jumpai. (*)

Namlea-Jembrana-Bantul, 2018–2021

Catatan:

Tonwal = Peleton Pengawal, satuan prajurit pengawal Unit.

Unit = Kompleks barak tapol. Total ada 21 Unit, di samping Unit Khusus.

Dan Tefaat = Komandan Tempat Pemanfaatan (Inrehab) Pulau Buru, mengepalai Unit.

Corvee = Tugas lapangan, biasanya mendadak dan rahasia, dari Dan Tefaat kepada tapol.

RAUDAL TANJUNG BANUA, Buku cerpennya antara lain Kota-Kota Kecil yang Diangan dan Kujumpai dan Cerita-Cerita Kecil yang Sedih dan Menakjubkan.


Penggalian Nusa Kapal

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Preview AS Roma vs AC Milan: Saatnya Bercerita Grande Partita


JawaPos.com – Fikayo Tomori orang pertama yang tahu ketika Tammy Abraham memutuskan pergi ke Italia. Maklum, dari mulut Tomori-lah Tammy bisa mengetahui tentang Italia dan liga utamanya, Serie A.

’’Saat dia memberi tahuku tentang (AS) Roma, saya langsung berkata, ya datanglah. Ayo bermain melawan saya di Serie A,’’ kenang Tomori, seperti dikutip Sky Sport Italia.

Bahkan, sepanjang perjalanannya dari London menuju Roma, keduanya masih bertukar pesan. ’’Kita tidak bisa menjauh satu sama lain, Brother. Saya senang bertemu denganmu,’’ ucap Tomori.

’’Tapi, saat ini kita adalah saingan, sampai jumpa,’’ lanjut pemain AC Milan tersebut.

Karena itu, pertemuan di Stadio Olimpico dini hari nanti (1/11) bisa jadi pertemuan pertama kedua sahabat yang sudah tumbuh bersama sejak dari Akademi Chelsea itu.

Ini kesempatan Tomori ’’mengajari’’ Tammy apa makna grande partita Serie A itu.

Sejak membela Roma musim ini, Tammy belum pernah mampu mencetak gol di laga-laga grande partita. Seperti ketika menghadapi SS Lazio (26/9), Juventus (17/10), dan SSC Napoli (24/10).

Total, Tammy baru mengoleksi 2 gol dan 2 assist dari 10 kali penampilan di Serie A.

Momen ini jadi momen yang sudah dinanti-nantikan dua sahabat tersebut. Bahkan, keduanya sudah seperti saudara.

Dalam profil Instagram-nya, kedua pemain yang sering disebut mirip seperti saudara kembar itu kerap menggabungkan stories dan foto-foto dengan nama tomoriabraham.

Periode angkat koper dari London Cobham (kamp latihan Chelsea) juga nyaris bersamaan. Hanya terpaut separo musim. Momen ini bisa jadi melebihi momen yang mereka rangkai dengan The Blues (julukan Chelsea) pada 14 September 2019.

Saat melawan Wolverhampton Wanderers di Premier League, Tomori mencetak gol pertama di liga domestik Inggris dan Tammy mencetak hat-trick.

 


Preview AS Roma vs AC Milan: Saatnya Bercerita Grande Partita

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Dari Narasi Hibrida ke Bahasa Umum


Sejak musim semi 2020, seluruh dunia terkena dampak Covid-19. Karantina diri, lockdown, jarak fisik dan disinfeksi, semua tindakan pengendalian kesehatan ini telah menjadi kenyataan baru dalam kehidupan kita sehari-hari.

—-

TAPI, ketidaknyamanan dan kecemasan yang disebabkan tindakan ini tidak pernah menjadi kehidupan yang kita harapkan. Meskipun beberapa intelektual di bidang ilmiah, ekonomi, dan politik percaya adanya transisi kondisi kehidupan menuju masa depan yang lebih egaliter dan ekologis, sistem ekonomi neoliberal yang menghancurkan planet kita dan meningkatkan risiko penyakit zoonosis tetap dominan.

Eksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja, produksi komoditas yang berlebihan, dan manipulasi keuangan oleh perusahaan internasional tampaknya tidak pernah menghentikan atau mengurangi skala dampak yang mereka timbulkan. Dengan mempertimbangkan kondisi kehidupan dalam krisis permanen ini, apa yang bisa dilakukan seniman? Bagaimana mereka menanggapi situasi ini, atau bahkan melawan keruntuhan sosial, politik, dan ekologi? Pertanyaan-pertanyaan ini muncul sebagai subjek utama refleksi para pelaku dalam sesuatu yang konon disebut artworld.

Berfokus pada pengembangan berbagai praktik seni untuk menjawab masalah sosial dan ekologis di Indonesia, seniman Anang Saptoto menggagas proyek ”PARI” (Panen Apa Hari Ini) tepat sebagai langkah penguatan pemerintah terhadap pandemi yang mengubah kehidupan seluruh warga negara ini. Proyek ”PARI” ini utamanya bertujuan membangun kembali rantai pasokan pertanian pangan lokal dengan bantuan produksi artistik dan internet.

Sepintas, orang mungkin mendapat kesan bahwa proyek ini tidak begitu ”artistik”. Secara khusus, jika peserta aktif atau publik yang ingin tahu mengikuti beberapa prosedur dasar proyek, seperti pengembangan jaringan lokal organisasi pertanian, penguatan hubungan pertukaran yang adil dan solidaritas, pembentukan basis data daring untuk kegiatan tersebut, atau produk jaringan ”PARI”, mereka hanya dapat melihat komponen artistik melalui foto dan poster yang dipamerkan dalam pameran atau ditawarkan sebagai produk tambahan.

Dari perspektif ini, tampaknya masuk akal untuk menganggap seni sebagai sesuatu yang memberikan surplus value bagi rantai pasokan pertanian pangan ini. Barangkali, begitulah kesan pertama para audiens mengenai karya-karya Anang Saptoto dalam dua pameran tahun 2020 dan 2021 di Taiwan dengan tema ”HUN”, yang diselenggarakan kurator Shenglin Wu. Dua pameran tersebut masing-masing berjudul ”HUN: Time of Mixing” dari 4 hingga 13 Desember 2020 di Festival Foto Taipei dan ”HUN: Traveling in Different Perspectives” yang diselenggarakan 10 Mei hingga 11 Juni 2021 di Galeri Seni Media Kreatif Universitas Kun Shan di Tainan.

Kata ”HUN” menandai pengucapan sinogram polisemi ” ” yang menandakan hibridisasi, chaos, dan gangguan. Setidaknya, kata ini menjadi titik tolak untuk memahami hubungan antara proyek ”PARI” Anang Saptoto dengan karya seninya. Karena itu, dalam dua pameran ”HUN” di Taiwan, ia menunjukkan serangkaian montase potret, di mana orang-orang yang difoto ”dicangkokkan” ke tanaman atau produk makanan dengan cara yang berbeda tergantung pada perannya sebagai konsumen atau produsen.

Karena itu, gambar-gambar yang agak lucu atau bahkan fantastis ini merupakan ”narasi hibrida”, yang juga membentuk ”fiksi” tertentu. Namun, fiksi ini tidak menceritakan kisah imajiner yang dibangun bersama oleh semua peserta dan produk pertanian pangan lokal. Sebaliknya, ia menawarkan kepada kita kemungkinan untuk melawan krisis sosial dan ekologi melalui rekonstruksi nyata dari hubungan produksi alternatif dan lokal. Dengan kata lain, narasi-narasi hibrida yang dihadirkan dalam karya-karya Anang Saptoto kurang mengungkap ideologi utopis yang belum selesai ketimbang elemen-elemen konkret yang menjadi saksi jejak-jejak perkembangan proyek ”PARI”.

Dari gambar-gambar yang dipamerkan dalam pameran-pameran ini, kita mungkin bisa memunculkan makna estetis proyek dengan mengandalkan pengetahuan dan kebiasaan kita yang telah lama dikondisikan dunia seni rupa, namun pertanyaan yang sama selalu muncul kembali: seberapa menentukankah (penciptaan) seni dalam proyek ”PARI” jika fungsinya bukan menghasilkan karya seni yang dapat dipamerkan, karena pameran tampaknya perlu dilakukan agar praktik semacam ini dinilai seni? Toh, tampaknya praktik artistik dalam proyek ini juga tidak sekadar bertujuan membumbui tindakan sosial dan menimbang seni sebagai sesuatu yang berlebihan dan dapat eksis secara independen dari intervensi langsung. Untuk menemukan jawaban yang memadai, kita perlu mengadopsi perspektif lain sehingga seni dapat menemukan kembali statusnya yang esensial terhadap resistansi sosial dan ekologis proyek ”PARI”.

Suatu sore, dalam percakapan kecil yang sangat menyenangkan dengan Anang, ia mendefinisikan seni sebagai ”bahasa umum” yang memungkinkan kita tidak hanya mengembangkan pengetahuan untuk hidup bersama, tetapi di atas segalanya untuk menciptakan hubungan yang kompleks antara kehidupan kita dan lingkungan.

Sebagai bahasa yang umum, seni tidak dapat dengan cara apa pun dibatasi dalam menara gading artworld. Narasi hibridanya harus melepaskan diri dari cengkeraman sistem representasi pameran. Hanya dengan perspektif emansipasi seni inilah bahasa seni dapat diekspresikan sebagai tindakan perlawanan, yang mampu membentuk kehidupan berbagi dan solidaritas, ketimbang hanya menjadi produk tambahan yang sederhana.

Khususnya di masa krisis pandemi yang panjang ini, seni tidak bisa lagi terkunci pada tempat pameran, melainkan sarana untuk menciptakan bentuk lain dari kehidupan bersama. Dengan demikian, proyek ”PARI” memberi kita kemungkinan untuk berpikir secara berbeda tentang seni. (*)

HSIANG-PIN WU, Kritikus seni dari Taiwan. Sementara itu, sebagai mahasiswa PhD dalam estetika seni kontemporer di University of Paris 8, ia mengkhususkan diri dalam analisis kritis seni radikal dan pengembangan kolektif seniman yang terlibat secara sosial saat ini.

(Diterjemahkan Pitra Hutomo, pekerja seni Jogja)


Dari Narasi Hibrida ke Bahasa Umum

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Horor Bahasa


Kenapa Tuhan tidak menciptakan bahasa yang pasti-pasti saja? Yang mencakup segala hal yang ada di muka bumi. Setiap hal memiliki ekspresi kata maupun frasa masing-masing, dan orang tak akan salah paham? Aturan tata bahasa cukup satu dan konsisten?

—-

PERTANYAAN itu tak perlu jawaban. Karena kenyataannya, kita tahu bahasa merupakan hal yang tumbuh bersamaan dengan evolusi manusia, bahkan secara biologis. Dari bunyi yang sederhana sampai sistem aksara dan tata bahasa yang semakin rumit.

Jika kita bicara tentang kebebasan, bahasa merupakan wilayah yang kita bisa bayangkan awalnya merupakan lautan kebebasan. Ketika kita menemukan hal-hal yang tak bernama, kita memberinya nama. Ketika kita ingin menyampaikan informasi, kita menciptakan sistem agar informasi itu tersampaikan.

Bayangkan, sambil menulis esai ini saya mendengarkan lagu lama yang dinyanyikan ulang Via Vallen, Kopi Dangdut. Kalau dipikir-pikir, sebetulnya apa makna dari kopi dangdut? Apakah itu sejenis kopi, seperti kopi tubruk, kopi arabika, atau kopi aceh? Atau itu sejenis musik, varian lain dari musik dangdut?

Saya hanya bisa menebak-nebak. Si pencipta lirik, Fahmi Sahab, mempergunakan kehendak bebasnya untuk menciptakan frasa tersebut, jika memang ia orang pertama yang mempergunakannya.

Menilik hubungan manusia dengan bahasa sebetulnya seperti mengintip bagaimana manusia bergelut dalam kebebasan dan kontrol kekuasaan.

Mari kita lihat. Sebebas-bebasnya kita bisa menciptakan kata, mempergunakan bahasa, pada titik tertentu kita sadar bahwa untuk sama-sama bisa dimengerti, harus ada kesepakatan di antara pengguna bahasa. Kesepakatan itu merupakan benih-benih kontrol, meskipun relatif longgar.

Ini persis sebagaimana kehidupan warga sehari-hari. Kita bebas bergerak ke sana kemari. Bebas memakai pakaian apa pun. Bebas makan apa pun. Lalu, kebebasan itu mulai direnggut oleh kebebasan orang lain. Komunitas, dalam tingkat tertentu bisa negara, mulai menciptakan aturan.

Dalam berbahasa, aturan-aturan itu jelas diciptakan. Bahasa Indonesia setidaknya mengenal Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Itu belum termasuk aturan tata bahasa hingga mana kata yang benar dan kata yang salah (yang sebetulnya lebih merujuk ke ragam bahasa).

Apakah aturan-aturan itu semata-mata merupakan upaya agar kekacauan berbahasa terhindari? Apakah itu bisa disamakan dengan aturan berlalu lintas agar kendaraan tak saling bertabrakan? Apakah bisa disamakan dengan hukum agar orang tak saling mencuri dan membunuh?

Mari kita berpikir positif bahwa memang itulah tujuannya.

Masalahnya, di sisi lain aturan bukan lagi soal kesepakatan bersama. Bukan lagi soal kalau berkendara sepakat berada di sebelah kiri. Bukan soal kita sama-sama sepakat bahwa ”apel” merujuk ke satu jenis buah. Soalnya, aturan menciptakan situasi di mana ada pihak yang mungkin melanggar aturan, dan pihak yang bertugas menegakkan aturan.

Hierarki ini menciptakan kuasa, dan kuasa cenderung korup. Polisi merasa berhak untuk mengukur kecepatan kendaraanmu, memeriksa surat-surat. Kita? Tentu tak memiliki hak tersebut.

Seperti saya bilang, hubungan manusia dengan bahasa bisa menjadi cermin bagaimana manusia menghadapi dinamika kuasa. Seperti kasus urusan lalu lintas, akan muncul pihak yang merasa lebih superior dalam berbahasa. Mereka bahkan tak ragu untuk menentukan mana kata yang salah dan mana yang benar.

Ketimpangan kuasa ini sering kali menciptakan reaksi. Jika akhir-akhir ini bermunculan protes masyarakat atas kelakuan anggota kepolisian, bukan kebetulan bahwa pada saat yang sama kita mendengar protes-protes masyarakat pada beragam otoritas bahasa, seperti Badan Bahasa maupun produk turunannya semacam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Meskipun begitu, horor sesungguhnya dalam ketegangan antara kebebasan dan kontrol ada di tahap berikutnya. Tahap yang saya pikir sedang kita hadapi sekarang, di segala bidang. Tahap pengawasan.

Kamera CCTV ada di mana-mana. Kita bisa kena tilang bahkan tanpa harus ada polisi yang menyaksikan pelanggaran kita, asal terekam. Sesama warga saling mengawasi (bahkan mencurigai). Zaman ini adalah zaman pengawasan, di mana semua orang dicurigai akan berbuat salah.

Pergerakan kita dipantau melalui gerak gadget yang kita bawa, laman internet yang kita buka, barang yang kita beli (karena bayar pakai kartu kredit/debit atau dompet digital).

Dalam berbahasa: bicara sedikit campuran Inggris diomeli orang. Menulis novel tak taat aturan berbahasa (baik karena ketidaktahuan maupun karena pilihan) dianggap sebagai tak bermutu. Tak hanya itu.

Bayangkan kita pada titik di mana berbahasa pun berada dalam pengawasan. Jika digabungkan dengan kekuasaan, mengatakan kata ”mampus” bisa dianggap sebagai ancaman pembunuhan, alih-alih sebagai ejekan atau pengganti ”syukurin”, sebagaimana sempat ditafsir oleh humas kepolisian yang juga viral.

Kenapa bahasa tak lahir dengan cara yang pasti-pasti saja? Mungkin karena semesta ingin kita menghadapi horor yang terus berputar ini. Ia ingin kita menjalani pertarungan tanpa akhir, antara mereka yang merindukan kebebasan dan menghendaki kontrol.

Lagi pula memiliki kontrol itu menyenangkan. Sebab kuasa itu candu. (*)

EKA KURNIAWAN, Penulis dan novelis, nomine The Man Booker International Prize 2016


Horor Bahasa

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Cara Mudah Ganti Filter Udara Mobil Agar Terhindar Penyebaran Virus


JawaPos.com – Mobil pribadi menjadi salah satu moda transportasi paling aman dalam beraktivitas, terlebih di saat kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini. Selain pentingnya menjaga kondisi kendaraan tetap prima, kebersihan area kabin juga perlu dijaga mengingat udara di luar terus bersirkulasi dan masuk ke dalam kabin mobil.

Dari sekian banyak komponen yang mempengaruhi kenyamanan selama berkendara, filter kabin merupakah salah satu komponen penting yang terdapat pada setiap kendaraan.
Filter kabin berfungsi menyaring udara kotor, sehingga kebersihan dan kualitas udara kabin tetap terjaga dengan baik.

Selain itu, filter kabin juga memiliki usia pakai ideal rata-rata hingga 10.000 KM atau 6 bulan agar tetap berfungsi maksimal. Melihat pentingnya menjaga kualitas udara yang bersih pada area kabin kendaraan pelanggan, Daihatsu meluncurkan Cabin Air Filter – Antibacterial.

Filter kabin dari Daihatsu ini, selain dapat menyaring debu dan membuat udara dalam kabin mobil lebih sehat, juga dapat menghilangkan bau, serta mencegah masuknya virus dan bakteri ke dalam kabin mobil. Sehingga, pelanggan dapat tetap berkendara dengan lebih sehat, nyaman, dan menyenangkan selama perjalanan.

Filter kabin ini tersedia untuk model mobil Daihatsu seperti Xenia, Terios, Ayla, Sigra, dan Luxio. Dengan banyaknya manfaat yang ada, komponen ini tetap memiliki harga terjangkau, mulai dari Rp100.000-Rp125.000 tergantung dari model mobil Daihatsu yang digunakan.

Pelanggan bisa mendapatkan komponen ini dengan mudah mulai dari bengkel resmi Daihatsu, toko atau part shop Daihatsu yang tersebar di seluruh Indonesia, hingga online market place seperti Tokopedia, Blibli, Shopee, Lazada, Bukalapak, dan JD.id.

Dapatkan juga diskon pembelian sebesar 50% yang berlaku mulai pada Oktober – Desember 2021. Untuk penggantian komponennya juga cukup mudah dan bisa dilakukan secara mandiri.

Pelanggan yang telah memiliki Cabin Air Filter – Antibacterial dapat membuka laci dashboard kendaraannya, lalu mengeluarkan kabin filter sebelumnya yang ada pada dudukan atau box, dan menggantinya dengan kabin filter baru dari Daihatsu. Bagi pelanggan yang tidak ingin repot, dapat mengganti komponen ini dengan mendatangi bengkel resmi terdekat.


Cara Mudah Ganti Filter Udara Mobil Agar Terhindar Penyebaran Virus

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Preview AS Roma vs AC Milan: Jangan Sampai Ibra Melompat


JawaPos.com – Zlatan Ibrahimovic dengan gamblang menggambarkan kedekatan dirinya dengan Jose Mourinho dalam bukunya, I Am Zlatan.

Bahkan, menurut dia, kedekatan itu ada sejak sebelum keduanya saling bekerja sama di Inter Milan pada 2008–2009. ’’Dia adalah seseorang yang membuat saya rela mati untuknya,’’ sebut Ibra soal Mou.

Relasi di luar lapangan keduanya juga tak pernah pudar sekalipun harus berpisah klub.

Selain di Nerazzurri, julukan Inter, keduanya pernah berada dalam satu tim ketika The Special One –julukan Mou– memanggilnya agar datang ke Manchester United pada 2016.

Setelah pertemuan dalam second leg 16 besar Liga Champions 2014–2015 antara Paris Saint-Germain (PSG) melawan Chelsea di Stamford Bridge, London, enam tahun yang lalu, baru dini hari nanti WIB (1/11) Ibracadabra –julukan Ibra– akan berhadapan lagi dengan Mou di lapangan (siaran langsung RCTI/beIN Sports 2 pukul 02.45 WIB).

Di Stadio Olimpico, Mou yang menangani AS Roma sudah menanti Ibra bersama AC Milan dalam giornata ke-11 Serie A.

Catat, baru kali ini Ibra dan Mou bertemu jadi lawan di ajang domestik. Khususnya di Serie A, liga domestik yang pertama menyatukan keduanya. Pertemuan-pertemuan sebelumnya selalu terjadi dalam kompetisi Liga Champions.

Pengalamannya ’’menjinakkan” Ibra sudah memberi Mou gambaran solusi untuk garis pertahanan Il Lupi ­–julukan Roma.

’’Bukan hanya Ibra, Milan juga punya pemain depan seperti (Olivier) Giroud yang bakal sulit dimatikan,’’ sebut Mou kepada Sky Sports.

Sejauh ini, attaccante 40 tahun itu sudah mengoleksi 2 gol plus 2 assist dari empat kali penampilannya di Serie A musim ini.

Mou pun menyebut bola-bola mati bisa menjadi awal dari terciptanya gol-gol yang tidak dia harapkan dari Ibra. ’’Jangan pernah membiarkan dia melompat,’’ tutur Mou dalam sebuah wawancara dengan DAZN.

Di laga kandang, Lorenzo Pellegrini dkk bermodal tren tak pernah kemasukan dari tiga pertandingan Serie A musim ini.

Yaitu, saat mengalahkan Udinese Calcio dan Empoli FC pada 24 September dan 3 Oktober, serta ketika ditahan SSC Napoli tanpa gol akhir pekan lalu (24/10).

Di sisi lain, allenatore Milan Stefano Pioli seperti mencoba membuat tebak-tebakan ke Mou terkait potensi Ibra dimainkan sebagai starter atau pengganti.

Dalam pre-match conference-nya di Milanello (kamp latihan Milan) tadi malam WIB (30/10), Pioli masih menyebut potensi Ibra atau Olivier Giroud yang dimainkan sebagai starter sama besarnya.

’’Zlatan dan Olivier baik-baik saja. Mereka bermain dengan bagus dan sedang dalam kondisi yang berkembang. Satu di antara mereka akan bermain dari awal laga. Tentu saja,’’ tutur Pioli dalam laman resmi klub. Di atas kertas, Giroud lebih tajam ketimbang Ibra saat bermain di Serie A.

Ollie –sapaan akrab Giroud– telah mengumpulkan empat gol dari enam penampilannya di Serie A musim ini. Lebih banyak jika dibandingkan dengan koleksi gol Ibra.

Akan tetapi, menurut media-media Italia, justru Ibra-lah yang kali ini akan ditugasi Pioli jadi starter di posisi sembilan.

Pioli pun mengomentari pertemuannya dengan Mou. Keduanya juga sama-sama tercatat sebagai pelatih yang pernah menukangi Inter.

’’Mourinho pelatih dan manajer yang hebat. Sosok yang punya pengetahuan taktikal dan mentalitas sangat bagus,’’ puji Pioli dikutip La Gazzetta dello Sport.

 


Preview AS Roma vs AC Milan: Jangan Sampai Ibra Melompat

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Keunggulan Tersembunyi dari Toyota New Avanza


JawaPos.com – Sejak Avanza mulai dijual pada 2004 hingga sekarang, total sudah lebih dari 1,8 juta unit terjual di Indonesia. Saking banyaknya, pernah ada ungkapan menyebut bahwa Avanza merupakan mobil yang tidak mungkin “disalip di jalanan” karena begitu bisa dilakukan, di depan sudah ada lagi unit yang lain.

Selama 18 tahun perjalanan karier, Avanza dibekali dengan berbagai macam revisi desain. Model yang dikatakan generasi kedua pernah datang pada 2011, lantas model major change terakhir hadir pada 2015.

Toyota kembali melakukan perubahan pada Avanza Pada 2019, yang terlihat jelas pada eksterior dan interior, tambahan fitur, dan penggantian teknis suspensi. Semua perubahan itu disebar ke New Avanza.

Tujuan Toyota membawa desain segar ini demi penyempurnaan tampilan New Avanza. Dapat dilihat misalnya pada lampu depan LED yang dirangkai bertumpuk seperti Toyota Voxy, antena sirip hiu, spion lipat otomatis, tombol AC digital, dan head unit baru yang bisa mirroring ponsel meningkatkan level mewah Avanza.

Namun, perubahan paling berkesan pada Avanza adalah yang tidak kasat mata. Sekarang pengendaliannya tambah presisi dan percakapan antar penumpang di kabin New Avanza semakin nyaman.

Perubahan tidak kasat mata tersebut dimulai dari suspensi Avanza, khususnya pada area shock arbsorber, per, dan bushing pada strut bar, swing arm, dan lateral rod. Komponen-komponen baru ini digunakan agar pengendalian Avanza semakin nyaman.

Selain itu, Toyota juga sudah mengubah setelan Electronic Power Steering (EPS). Modul komputer EPS telah dipetakan ulang sehingga membuat setir kian enteng saat mobil bergerak pelan, namun jadi agak berat pada kecepatan tinggi.

Penggantian spesifikasi teknis itu menawarkan rasa yang berbeda saat menyetir Avanza, terasa lebih ‘rendah’ dan goyangan bodi Avanza karena aktivitas mengemudi di jalan lurus menjadi berkurang.

Kemudi yang sedikit lebih berat dan suspensi sedikit kaku membuat pengemudi lebih pede saat ngebut. Kendati body roll pada Avanza masih terasa, kadarnya berkurang ketimbang model sebelumnya.

Kenyamanan mengemudi kian terasa saat membelok di rute ‘keriting’ perbukitan, gerak haluan Avanza lebih bisa diprediksi. Sekarang makin mudah menjaga bodi Avanza tetap di antara garis putih di jalan ketika kecepatan sedang. Sementara itu, suspensi bisa meredam gerakan lumayan ekstrem dan memudahkan koreksi setir.

Saat jalan santai penumpang dan pengemudi bisa menikmati sejumlah hal baru yang sudah disediakan. Pilihan hiburan pada kabin kini makin banyak dengan cara mengeksplorasi head unit. Dan tidak perlu khawatir kehabisan daya pada gadget kesayangan, kini sudah tersedia power outlet di semua baris jok.

Ubahan lain yang tidak kelihatan mata pada Avanza 2019 yaitu pada penambahan peredam. Posisinya ada di balik dasbor, di bawah area tuas transmisi, dan di bawah jok baris ketiga. berkat peredaman tambahan itu, kabin Avanza makin senyap 1-2 desibel.

Ada alasan mengapa Avanza bisa jadi mobil terlaris di Indonesia, selain karena pemasaran Toyota, mobil ini juga dikenal fungsional dan memiliki satu poin kelebihan yang tidak dimiliki pesaingnya, yaitu sistem gerak roda belakang.

Hal ini cukup penting, karena karakter jalan-jalan di Indonesia tidak semuanya mulus seperti di Jakarta. Dengan kondisi jalan sangat beragam, bisa jadi sulit ditempuh oleh sistem gerak roda depan tanpa bantuan teknologi tambahan.

Toyota merasa gerak roda belakang pada Avanza adalah basis yang tidak bisa diganggu gugat. Sebab itu penyempurnaan yang diberikan untuk New Avanza lebih berfokus kepada desain dan fitur yang bisa disesuaikan kondisi pasar.


Keunggulan Tersembunyi dari Toyota New Avanza

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

TNI-Polri Kuasai Kembali Bandara Bilogai di Kabupaten Intan Jaya


JawaPos.com–Aparat keamanan yang tergabung dalam satuan tugas Nemangkawi, sejak Jumat (29/10) malam kembali menguasai Bandara Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

”Memang benar sejak Jumat (29/10) malam, Bandara Bilogai telah dikuasai TNI-Polri setelah sebelumnya kelompok kriminal bersenjata (KKB) sempat mendudukinya hingga menyebabkan tidak ada penerbangan sipil yang melayani rute ke wilayah itu,” kata Direktur Reskrimsus Polda Papua Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani seperti dilansir dari Antara di Jayapura.

Menurut dia, saat ini bandara sudah aman untuk didarati karena anggota TNI-polisi sudah bersiaga di sekitar bandara. ”Polda Papua juga akan menambah personel ke Intan Jaya sebanyak dua pleton guna menambah perkuatan di wilayah itu,” terang Faizal Rahmadani.

Dia mengatakan, saat ini warga mengungsi di dua lokasi yakni di gereja dan polsek. Namun, jumlah warga yang mengungsi belum diketahui pasti. Ketika ditanya tentang insiden pembakaran Kantor Airnav Bandara Bilogai, Jumat (29/10), Faizal Rahmadani yang juga menjabat komandan Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi mengaku dari laporan yang diterima yang dibakar bukan kantor airnav bandara itu. Melainkan rumah genset, kios, dan dua unit kendaraan termasuk mobil ambulans yang ada di sekitar bandara.

Sebelumnya Komandan Kodim 1705/Nabire Letnan Kolonel Infantri Anjuanda Pardosi, Jumat (29/10) malam, menyatakan, sempat terjadi kontak tembak antara mereka dengan gerombolan bersenjata di sekitar Distrik Sugapa namun tidak ada korban jiwa.

Sementara itu, Humas Airnav Yohanes Sirait menyatakan, kantor airnav di kawasan Bandara Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, tidak terbakar. ”Memang Jumat (29/10) malam kantor airnav di wilayah itu dilaporkan dibakar namun setelah dilakukan pengecekan Sabtu (30/10) ternyata tidak. Yang terbakar beberapa bangunan yang ada di kawasan bandara,” kata Yohanes Sirait.

Berbagai peralatan dan karyawan Airnav yang bertugas di Kabupaten Intan Jaya sudah dievakuasi ke Polsek Sugapa. ”Ada tiga karyawan Airnav yang bertugas di kawasan tersebut dan dalam waktu dekat akan dievakuasi ke Nabire,” terang Yohannes Sirait.

Humas Airnav mengaku operasional Bandara Bilogai di Sugapa saat ini menggunakan prosedur TIBA sehingga bila ada pesawat yang akan mendarat tetap dipandu. ”Tidak ada masalah bila ada pesawat yang ingin mendarat di Bilogai karena pengoperasionalannya sudah menggunakan prosedur TIBA yang dapat dimonitor dari bandara di sekitarnya seperti Bandara Nabire,” tutur Yohanes Sirait.

Sejak kembali terjadinya kontak tembak antara aparat keamanan dengan KKB di sekitar Distrik Sugapa menyebabkan dua orang terluka tembak. Dua orang yang mengalami luka tembak yakni Serka Asep dan seorang balita yang kemudian dilaporkan meninggal akibat luka yang dideritanya.


TNI-Polri Kuasai Kembali Bandara Bilogai di Kabupaten Intan Jaya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Menlu Retno Sebut Pemimpin G20 Sepakati Strategi Vaksinasi Covid-19


JawaPos.com–Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan, para pemimpin negara-negara G20 sepakat untuk mencapai strategi global vaksinasi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

”Para leaders juga menyampaikan pandangan perlunya melakukan vaksinasi 40 persen pada akhir 2021 dan 70 persen pada pertengahan 2022. Ini sebenarnya adalah global strategy yang diberikan WHO yang didukung para leaders dari G20,” kata Menlu Retno Marsudi seperti dilansir dari Antara di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia, Sabtu (30/10), seusai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT G20 di La Nuvola.

Menurut Menlu, dalam pertemuan G20, para pemimpin negara membahas upaya bersama untuk keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19. Baik krisis kesehatan maupun krisis ekonomi.

Hal lain yang disinggung adalah kerja sama erat antara menteri keuangan dan menteri kesehatan. Termasuk dengan organisasi internasional, seperti WHO, Bank Dunia, IMF, dan organisasi lainnya, terhitung pula ketersediaan dana dalam menghadapi pandemi.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya menekankan pentingnya penguatan arsitektur kesehatan global inklusif yang berpegang teguh pada prinsip solidaritas, keadilan, transparansi, dan kesetaraan.

Retno menyebutkan, presiden mengusulkan beberapa langkah, antara lain membuat mekanisme penggalangan sumber daya kesehatan global, menyusun protokol kesehatan global untuk aktivitas lintas negara, mengoptimalkan peran G20 dalam upaya mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan esensial.

Mengenai penguatan ketahanan kesehatan global, menurut menlu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya mempercepat pemulihan ekonomi global yang lebih kuat, lebih inklusif, dan berkelanjutan.

Pada saat ini, menurut Presiden Jokowi, seperti yang disampaikan Retno Marsudi, terbentuk pandangan bersama di antara para pemimpin bahwa keadaan itu belum usai dan ekonomi dunia masih belum bangkit kembali.


Menlu Retno Sebut Pemimpin G20 Sepakati Strategi Vaksinasi Covid-19

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

UNS Surakarta Resmi Bekukan Ormawa Menwa


JawaPos.com–Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, resmi membekukan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS atau Resimen mahasiswa (Menwa). Itu dilakukan menyusul kasus meninggalnya salah satu mahasiswa saat mengikuti kegiatan tersebut.

Ketua Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS Sunny Ummul Firdaus mengatakan, keputusan membekukan ormawa tersebut diambil setelah Rektor UNS Jamal Wiwoho menerima rekomendasi yang diberikan Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS. Dalam rekomendasinya, tim menemukan fakta-fakta bahwa telah terjadi pelanggaran aturan dalam pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Dasar Pra Gladi Patria XXXVI Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS.

”Berdasar hasil pemeriksaan atas fakta-fakta berupa sejumlah dokumen dan keterangan dari beberapa pihak, disimpulkan telah terjadi aktivitas yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam Surat Izin Kegiatan (SIK) Pendidikan dan Latihan Dasar Pra Gladi Patria XXXVI Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS,” tutur Sunny Ummul Firdaus seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, pembekuan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Rektor UNS Nomor 2815/UN27/KH/2021 tertanggal 27 Oktober 2021. Berdasar SK Rektor UNS tersebut, ormawa tersebut dilarang melakukan aktivitas apapun.

”Pembekuan ini akan ditindaklanjuti dengan pemantauan dan evaluasi lebih lanjut mengenai keberadaan Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan di lingkungan UNS,” kata Sunny Ummul Firdaus.

Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS dibentuk Rektor UNS satu hari setelah insiden yang menyebabkan meninggalnya Gilang Endi Saputra, salah satu peserta Pendidikan dan Latihan Dasar Pra Gladi Patria XXXVI Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS. Tim Evaluasi UKM Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS dibentuk melalui Surat Tugas Nomor 4461/UN27/KP/2021 tanggal 25 Oktober 2021.

Tim tersebut terdiri atas enam orang dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UNS. Yakni Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).


UNS Surakarta Resmi Bekukan Ormawa Menwa

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Diganti Trans Pakuan, 147 Angkot Kota Bogor Diberhentikan Bertahap


JawaPos.com–Pemerintah Kota Bogor segera memberhentikan secara bertahap operasional 147 angkutan kota (angkot). Fungsinya akan digantikan 49 Bus Kita Trans Pakuan dari program Buy The Service (BTS) Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan mulai Selasa (2/11).

”Kerja sama dengan BPTJ Kemenhub. Insya Allah 49 bus siap meluncur November ini, menggantikan 147 angkot. Konversi angkot menjadi satu bus,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto seperti dilansir dari Antara.

Dia menuturkan, pembenahan transportasi di Kota Bogor terus diakselerasi dan sejumlah program pun direalisasikan. Mulai dari rerouting (penggabungan trayek), reduksi (peremajaan), hingga konversi tiga angkot menjadi satu Bus Kita Trans Pakuan.

Program itu tidak saja untuk mengurangi jumlah angkutan perkotaan (angkot) tapi juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi warga. Terbaru, Wali Kota Bogor Bima Arya memamerkan Bus Kita Trans Pakuan hasil kolaborasi Pemerintah Kota Bogor dengan BPTJ.

Bus berukuran tiga per empat itu akan melayani koridor 5 yang melintasi rute Ciparigi, Warung Jambu, Ahmad Yani, Air Mancur, Fly Over Martadinata, Merdeka, Jembatan Merah, dan Stasiun Bogor. Kemudian dari Stasiun Bogor kembali lagi menuju Ciparigi melalui Jalan Juanda, Sudirman, Pemuda, Warung Jambu, Sholeh Iskandar, Talang, Simpang Pomad.

Berbagai fasilitas disematkan dalam bus medium jenis terbaru Nucleus 5 tersebut. Secara eksterior yang paling mencolok adalah fasilitas bracket atau rak khusus sepeda yang dipasang di moncong bus untuk memudahkan para goweser. Bentuknya futuristik ditambah sentuhan desain Batik Bogor.

Pada interior terpasang pendingin udara (AC), CCTV, passenger counting systemdisability friendly, peralatan keamanan APAR, dan pintu darurat. Untuk kapasitas penumpang 35 orang terdiri atas 20 tempat duduk dan 15 berdiri.


Diganti Trans Pakuan, 147 Angkot Kota Bogor Diberhentikan Bertahap

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

17 Tersangka Kasus Suap Jabatan Pemkab Probolinggo Segera Disidang


JawaPos.com–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyerahkan barang bukti dan 17 tersangka dalam kasus dugaan suap seleksi jabatan di lingkungan Pemkab Probolinggo ke penuntutan agar dapat segera disidangkan.

Tujuh belas orang itu merupakan ASN Pemkab Probolinggo. Mereka merupakan pemberi suap kasus tersebut. ”Tim jaksa menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti (tahap II) dari tim penyidik karena berkas perkara tersangka SO dan kawan-kawan telah dinyatakan lengkap,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, seperti dilansir dari Antara.

Ali mengatakan, penahanan 17 tersangka itu dilanjutkan tim jaksa selama 20 hari ke depan, terhitung mulai 29 Oktober sampai dengan 17 November. Sebelas tersangka ditahan di Rutan KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur, Jakarta, yaitu Ali Wafa (AW), Mawardi (MW), Mashudi (MU), Mohammad Bambang (MB), Masruhen (MH), Abdul Wafi (AW), Kho’im (KO), Akhmad Saifullah (AS), Jaelani (JL), Uhar (UR), dan Nurul Hadi (NH).

Selanjutnya, Nurul Huda (NH) dan Hasan (HS) ditahan di Rutan Polres Jakarta Timur, Sugito (SO) ditahan di Rutan Salemba Jakarta Pusat, Sahir (SR) ditahan di Rutan Polres Jakarta Pusat, Samsuddin (SD) ditahan di Rutan KPK pada Gedung Merah Putih KPK, dan Maliha (MI) ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

”Dengan batasan waktu yang telah ditentukan undang-undang, tim jaksa dalam waktu 14 hari kerja akan segera melimpahkan berkas perkara dan surat dakwaan ke pengadilan tipikor. Persidangan diagendakan berlangsung di Pengadilan Tipikor Surabaya,” ucap Ali.

KPK total menetapkan 22 tersangka terkait kasus seleksi jabatan tersebut. Lima tersangka lain, yaitu Bupati Probolinggo nonaktif Puput Tantriana Sari (PTS), Hasan Aminuddin (HA) yang merupakan suami Puput dan juga pernah menjabat sebagai Bupati Probolinggo, Doddy Kurniawan (DK) ASN/Camat Krejengan, Kabupaten Probolinggo; dan Muhammad Ridwan (MR) ASN/Camat Paiton, Kabupaten Probolinggo. Keempatnya merupakan penerima suap.

Sedangkan satu tersangka lainnya sebagai pemberi suap, yaitu Sumarto (SO) selaku ASN Pemkab Probolinggo.

KPK menjelaskan, pemilihan kepala desa serentak tahap II di wilayah Kabupaten Probolinggo yang awalnya diagendakan pada 27 Desember 2021 mengalami pengunduran jadwal. Terhitung 9 September 2021 terdapat 252 kepala desa dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo yang selesai menjabat.

Kekosongan jabatan kepala desa tersebut akan diisi penjabat (Pj) kepala desa (kades) yang berasal dari para ASN di Pemkab Probolinggo. Untuk pengusulannya dilakukan melalui camat.

KPK menyebut ada persyaratan khusus di mana usul nama para Pj kades harus mendapatkan persetujuan Hasan yang juga suami Puput dalam bentuk paraf di nota dinas pengusulan nama sebagai representasi dari Puput dan para calon Pj kades juga diwajibkan memberikan dan menyetorkan sejumlah uang sebesar Rp20 juta per orang ditambah dalam bentuk upeti penyewaan tanah kas desa dengan tarif Rp 5 juta per hektare.


17 Tersangka Kasus Suap Jabatan Pemkab Probolinggo Segera Disidang

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Cekcok lalu Aniaya Istri, Suami Ditangkap Polisi


JawaPos.com–Tim Jatanras Polres Binjai menangkap seorang suami MS, 41, yang sedang berada di terminal di Jalan KH Dewantara Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Dia ditangkap karena melakukan penganiayaan terhadap istrinya, YS, yang sedang bekerja di rumah sakit.

”Tersangka yang diringkus petugas beserta barang bukti berupa satu unit motor nomor polisi BK 5841 AU hitam, satu gunting, satu jilbab biru, dan satu pasang sandal hitam, dibawa ke komando guna proses hukum selanjutnya,” ujar Kasubbag Humas Polres Binjai AKP Siswanto Ginting seperti dilansir dari Antara.

Dia menyebutkan, peristiwa penganiayaan itu terjadi Jumat (29/10) malam. Saat itu, MS mendatangi YS yang sedang bekerja di Laboratorium Rumah Sakit (RS) Delia, di Jalan KH Dewantara, Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat.

Kemudian cekcok antara pasangan suami istri pun terjadi. Hingga akhirnya sang suami emosi mengambil gunting di atas meja dan langsung melakukan penusukan ke wajah korban berulangkali.

”Penikaman tersebut mengakibatkan luka-luka di wajah korban,” ujar Siswanto.

Siswanto mengatakan, polisi yang menerima laporan penganiayaan itu langsung turun ke lokasi.

Kapolres Binjai AKBP Ferio Sanio Ginting langsung memerintahkan pengejaran terhadap pelaku penganiayaan tersebut. ”Pelaku sudah ditahan dan dikenakan pasal 44 ayat 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga,” tutur Ferio.


Cekcok lalu Aniaya Istri, Suami Ditangkap Polisi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

BNPB Laporkan Ada 2.203 Bencana Sampai 30 Oktober


JawaPos.com–Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 2.203 bencana alam terjadi di Indonesia. Terhitung sejak 1 Januari hingga 30 Oktober.

Kejadian bencana alam yang paling banyak terjadi berupa banjir, diikuti puting beliung, tanah longsor, kemudian kebakaran hutan dan lahan. Mayoritas bencana alam tersebut terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Aceh.

Berdasar data BNPB, bencana banjir ada 891 kejadian, puting beliung 587 kejadian, tanah longsor 406 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 258 kejadian. Selanjutnya, bencana gempa bumi tercatat 26 kejadian, gelombang pasang dan abrasi 22 kejadian, serta kekeringan 22 kejadian.

Ribuan bencana alam tersebut menyebabkan 6,63 juta orang menderita dan mengungsi. Sebanyak 13.031 orang luka-luka, 549 orang meninggal dunia, dan 74 orang hilang.

BNPB juga mencatat ada 134.587 rumah rusak dengan rincian 17.007 rumah rusak berat, 24.035 rumah rusak sedang, 93.545 rumah rusak ringan. Selain itu, sebanyak 3.597 fasilitas publik juga mengalami kerusakan yang meliputi 1.446 fasilitas pendidikan, 1.798 fasilitas peribadatan, dan 353 fasilitas kesehatan. Kemudian, terdapat 502 kantor dan 359 jembatan rusak.

Kepala BNPB Ganip Warsito menegaskan, pentingnya peringatan dini dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Terutama dampak yang ditimbulkan akibat La Nina yang diprakirakan akan bertahan sampai Februari 2022.

Dia menyampaikan, peringatan dini yang dikeluarkan BMKG menjadi salah satu referensi untuk ditindaklanjuti di lapangan. Bahkan BNPB memasang 27 alat peringatan dini bencana tanah longsor untuk membantu pengambilan keputusan proses evakuasi masyarakat.

Alat tersebut masih terus ditambah hingga menjangkau ke seluruh pelosok Nusantara yang berpotensi bencana. ”Dalam waktu dekat penambahan alat untuk beberapa wilayah aliran sungai di Jawa Timur dan Jawa Tengah akan dilakukan penambahan sebanyak tujuh unit alat,” tutur Ganip seperti dilansir dari Antara.


BNPB Laporkan Ada 2.203 Bencana Sampai 30 Oktober

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Liverpool Buang Keunggulan Dua Gol, Ditahan Imbang Brighton 2-2


JawaPos.com–Liverpool buang keunggulan dua gol yang sudah mereka miliki saat ditahan imbang Brighton & Hove Albion dengan skor 2-2 dalam laga pekan kesepuluh Liga Inggris di Stadion Anfield, Sabtu (30/10).

Tim besutan Juergen Klopp itu sudah memimpin 2-0 lebih dulu lewat Jordan Henderson dan Sadio Mane sebelum tim tamu membalas melalui Enock Mwepu jelang turun minum. Alih-alih memperlebar marjin keunggulan, gawang Liverpool malah kebobolan lagi dari gol Leandro Trossard yang memaksa pertandingan berakhir imbang 2-2.

Hasil itu memang tak mempengaruhi posisi Liverpool di tempat kedua klasemen, tetapi mereka kini hanya memiliki 22 poin atau tertinggal tiga poin dari Chelsea yang dalam laga lain membukukan kemenangan, demikian catatan laman resmi Liga Inggris seperti dilansir dari Antara.

Sukses meredam ancaman tim tamu di awal laga melalui aksi kiper Alisson Becker mementahkan tembakan Solly March, Liverpool meneruskannya dengan membuka keunggulan lewat gol Henderson pada menit keempat.

Berawal dari aksi Mohamed Salah yang tenang menghadapi penjagaan Marc Cucurella di sisi sayap kanan, bola dia sodorkan ke tepian kotak penalti di mana Henderson menyambutnya dengan sepakan melengkung yang membuat kiper Robert Sanchez mati langkah.

Brighton nyaris mencetak gol balasan pada menit ke-15 sayang tembakan jarak jauh Yves Bissouma bisa ditepis Alisson dan membentur tiang. Semenit berselang di ujung lapangan berbeda Roberto Firmino menyia-nyiakan umpan terobosan manis dari Salah kala sontekan akhirnya terlalu tinggi di atas gawang.

Liverpool lantas harus kehilangan Naby Keita karena cederanya kambuh dan Klopp yang tak mau ambil risiko menarik keluar gelandang Guinea itu digantikan Alex Oxlade-Chamberlain. Baru empat menit merumput, Oxlade-Chamberlain langsung memberi kontribusi dengan mengirim umpan silang akurat ke arah Mane yang berdiri bebas untuk menanduk bola ke dalam gawang Brighton dan menggandakan keunggulan Liverpool pada menit ke-24.

Liverpool terus mengurung Brighton di area pertahanannya hingga pada menit ke-33 Mane berhasil menghalau bola sapuan Sanchez dan menyarangkannya ke dalam gawang. Sayangnya, gol itu kemudian dianulir VAR karena tayangan ulang memperlihatkan bola terakhir kali mengenai tangan Mane sebelum memantul ke gawang Brighton.

Kerja keras Brighton mencetak gol balasan akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-41 saat Mwepu menyudahi sebuah serangan sabar timnya dengan sepakan jarak jauh yang memperdaya Alisson dan bersarang ke tiang jauh. Liverpool dua, Brighton satu.

Tuan rumah mengawali babak kedua dengan cukup baik dan Salah mampu menyarangkan bola ke gawang Brighton, hanya untuk mendapati golnya dianulir karena offside. Sesudah itu Brighton tampil lebih agresif membombardir pertahanan Liverpool hingga mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-65 saat Trossard melakukan tusukan sebelum memperdaya Alisson di area tiang dekat.

Pada menit ke-76, gawang Liverpool dibobol lagi oleh Trossard tetapi dia sudah lebih dulu terjebak offside saat Tariq Lamptey mengirim umpan terobosan. Pertandingan berlanjut dengan penampilan Brighton yang lebih percaya diri dan sukses meredam setiap upaya Liverpool membangun serangan demi mempertahankan skor 2-2 hingga peluit tanda bubaran terdengar.

Sementara itu, Reece James membawa Chelsea menghancurkan Newcastle United 3-0 lewat dua golnya ke gawang tuan rumah dalam laga pekan kesepuluh Liga Inggris di Stadion St. James’ Park, Sabtu. Kedua gol James dilengkapi Jorginho yang sukses mengkonversi tendangan penalti demi membantu Chelsea membukukan empat kemenangan beruntun.

Chelsea mantap duduk di puncak klasemen dengan raihan 25 poin, menjauhi dua pesaingnya Liverpool (22) dan Manchester City (20) yang gagal meraih poin penuh dalam laga lain.

Sementara Newcastle masih gagal keluar dari zona degradasi dan menempati urutan ke-19 dengan raihan empat poin.


Liverpool Buang Keunggulan Dua Gol, Ditahan Imbang Brighton 2-2

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Manchester United Keluar dari Krisis dengan Pecundangi Tottenham 3-0


JawaPos.com–Manchester United (MU) keluar dari krisis dengan mempecundangi Tottenham Hotspur 3-0 dalam laga pekan kesepuluh Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, Sabtu (30/10) waktu setempat (Minggu WIB).

Cristiano Ronaldo, Edinson Cavani, dan Marcus Rashford, bergantian membobol gawang tuan rumah untuk menyembuhkan luka Setan Merah yang pekan lalu jadi bulan-bulanan Liverpool di Old Trafford. Kemenangan itu mengangkat tim besutan Ole Gunnar Solskjaer naik ke posisi kelima klasemen dengan koleksi 17 poin, termasuk melompati Tottenham (15) yang kini turun di urutan kedelapan, demikian catatan laman resmi Liga Inggris seperti diansir dari Antara.

Kerja pertahanan kedua tim tampak solid pada awal laga saat Fred pasang badan untuk menghalau tembakan penyerang Tottenham Son Heung-min. Sebaliknya, Eric Dier sukses menghadang bola sepakan Cavani.

Para pemain tuan rumah menuntut hadiah tendangan penalti setelah bola umpan silang Son mengenai lengan Aaron Wan-Bissaka pada menit ke-21. Tapi wasit Stuart Attwell mengabaikannya karena menganggap itu bukan tendangan sengaja.

Tujuh menit kemudian, Cristian Romero sukses menyarangkan bola ke gawang MU menyelesaikan sundulan Dier, tapi selebrasi para pemain tuan rumah buyar karena VAR menyatakan gol itu tak sah akibat offside.

Pada menit ke-33, Fred nyaris membawa MU memimpin saat melepaskan tendangan spekulasi jarak jauh yang akurat, tapi bola bisa ditepis kiper Hugo Lloris. Enam menit kemudian, MU betul-betul membuka keunggulan mereka lewat gol tendangan voli Ronaldo menyambut umpan silang apik kiriman Bruno Fernandes di area tiang jauh. Skor 1-0 itu bertahan hingga turun minum.

Tiga menit memasuki babak kedua, Ronaldo kembali menyarangkan bola ke gawang Tottenham. Namun, hakim garis sudah mengangkat bendera pertanda offside.

Tottenham kemudian lebih banyak mengurung MU di area pertahanannya sendiri. Tapi mereka tak memiliki sentuhan berkualitas di sepertiga akhir serangan.

Malah, tim tamu sukses menggandakan keunggulan pada menit ke-64 saat Cavani lolos dari jebakan offside untuk mengejar umpan terobosan Ronaldo dan menyelesaikannya dengan menyontek bola di atas kepada Lloris.

Serangan cepat MU membuahkan hasil lagi empat menit jelang bubaran waktu normal, saat Rashford meninggalkan para pemain Tottenham setelah menerima umpan terobosan Nemanja Matic sebelum memperdaya Lloris dengan tembakan ke pojok kanan bawah gawang, melengkapi kemenangan Setan Merah 3-0 atas tuan rumah.

MU selanjutnya akan menjamu tetangganya Manchester City dalam Derbi Manchester di Old Trafford pada Sabtu (6/11) pekan depan, sedangkan Tottenham sehari berselang melawat ke Goodison Park menghadapi Everton.

Sementara itu, Crystal Palace merusak perayaan laga ke-200 Pep Guardiola bersama Manchester City dengan mempecundangi juara bertahan Liga Inggris itu 2-0 di Stadion Etihad.

Wilfried Zaha membawa Palace memimpin cepat di awal laga sebelum City dipaksa main dengan sepuluh pemain karena kartu merah Aymeric Laporte di pengujung babak pertama. Situasi timpang dimanfaatkan tim tamu untuk melengkapi kemenangan mereka lewat gol Conor Gallagher di pengujung laga, setelah gol balasan City yang dicetak Gabriel Jesus dianulir oleh VAR.

Walau kalah, City tetap menduduki posisi ketiga klasemen dengan 20 poin, tapi mereka kini tertinggal lima poin dari tim pemuncak Chelsea, yang pada saat bersamaan menang di pertandingan lain.


Manchester United Keluar dari Krisis dengan Pecundangi Tottenham 3-0

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

MMKSI Resmikan Diler Kendaraan Penumpang Mitsubishi Pertama di Cilacap


JawaPos.com – Jelang akhir tahun PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), bekerjasama dengan DETA Group meresmikan diler baru. Diler ini untuk kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi Borobudur Oto Mobil (BOM), di Cilacap, Jawa Tengah (28/10).

Diler Mitsubishi BOM Cilacap menjadi diler resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi Motors pertama di Kota Cilacap, ke-14 di Provinsi Jawa Tengah dan ke-158 di Indonesia. Diler ini merupakan diler dengan fasilitas 3S untuk mendukung layanan Sales, Service, dan Spareparts.

Naoya Nakamura, President Director PT MMKSI mengungkapkan Indonesia merupakan pasar penting bagi Mitsubishi Motors, oleh karena itu kami berkomitmen untuk selalu memberikan produk dan layanan terbaik serta inovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.

“Dengan terus bertambahnya jaringan diler resmi Mitsubishi Motors di Indonesia, kami berharap dapat memberikan Kepuasan dan kenyamanan konsumen dalam menikmati produk dan layanan pada keseluruhan proses kepemilikan kendaraan Mitsubishi Motors baik dari sisi penjualan dan purna jual,” ungkap Naoya.

Diler Mitsubishi BOM Cilacap terletak di area strategis dan potensial Karesidenan Banyumas untuk pertumbuhan pasar kendaraan penumpang dan niaga ringan, dan didukung perkembangan industri, perumahan dan pertumbuhan aktivitas perekonomian.

Masyarakat Cilacap telah familiar dan mempercayakan pilihannya pada lini kendaraan Mitsubishi Motors. Berdasarkan data MMKSI di tahun fiskal 2021 (April-September), untuk Karesidenan Banyumas, model New Pajero Sport memimpin di segmen kelas Medium SUV,.

Sedangkan model Xpander berhasil mencapai perolehan pangsa pasar yang baik dan terus tumbuh. Tidak hanya itu, Cilacap sebagai daerah dengan aktivitas ekonomi masyarakat yang juga sarat akan aktivitas pertanian dan perikanan telah mempercayakan model kendaraan niaga ringan Mitsubishi L300 sebagai legenda partner bisnis terpercaya, yang menjadikan L300 sebagai pemimpin segmen Medium Pick-Up 4×2 di wilayah tersebut.

Diler yang berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekan No.63, Gumilir, Cilacap Utara, Cilacap, Jawa Tengah dengan luas bangunan 540 m2. Terdiri dari area penjualan dan showroom, dan 576 m2 untuk area bengkel resmi dan workshop yang dilengkapi dengan 2 stall Mitsubishi Quick Pit, 6 general stall, 1 inspection line.

Total kapasitas service hingga 22 kendaraan per hari. Kehadiran diler ini diharapkan dapat lebih dekat dan menjangkau konsumen, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan Mitsubishi Motors di Indonesia terutama area Cilacap dan sekitarnya.


MMKSI Resmikan Diler Kendaraan Penumpang Mitsubishi Pertama di Cilacap

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Cara Gampang Pilih yang Cocok Pelumas untuk Mobil Anda


JawaPos.com – Sebagai salah satu komponen wajib penunjang performa kendaraan, oli mesin hadir dalam beragam pilihan jenis dan tipe. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga menghadirkan oli dengan merek global Suzuki Ecstar sebagai oli mesin terpercaya untuk kendaraan Suzuki dengan standar internasional.

Suzuki Ecstar pun hadir dengan beragam pilihan jenis dan tipe yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mesin kendaraan.

Walaupun ada beragam pilihan jenis dan tipe oli mesin, menurut Christiana Yuwantie, Spareparts Dept. Head PT SIS, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih oli mesin yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan, yaitu:

Perhatikan Spesifikasi Kendaraan

Untuk mengetahui spesifikasi oli mesin yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan, pemilik kendaraan dapat melihat pada buku manual kendaraan terkait rekomendasi penggunaan pelumas.

Di buku manual serta konsultasi dengan bengkel resmi, pemilik kendaraan dapat mengetahui jenis dan spesifikasi pelumas dengan standar rekomendasi pabrik yang paling sesuai.

Perhatikan Sertifikasi Pelumas yang Dipilih

Setiap merek yang menawarkan produk oli mesin harus mengantongi izin atau sertifikasi dengan standar terbaik. Beberapa badan yang mengeluarkan sertifikasi pelumas kendaraan antara lain API, ACEA, ILSAC, SAE, dan JASO.

Untuk ECSTAR, Suzuki mengantongi sertifikasi API Service hingga “SN”, yang merupakan standar kualitas pelumas yang diakui oleh API (American Petroleum Standard).

Perhatikan Tingkat Kekentalan Pelumas

Kekentalan oli mesin dapat menunjukkan seberapa mudah oli mengalir hingga melapisi bagian komponen mesin. Kekentalan pelumas diidentifikasi oleh SAE (Society of Automotive Engineer).

Biasanya kode yang diakhiri dengan huruf W pada nama oli dengan angka yang berbeda-beda menunjukkan tingkat kekentalan pelumas. Kode huruf W sendiri adalah singkatan dari Winter, yang digunakan sebagai acuan bahwa oli mengalir dari kondisi dingin.

Sedangkan perbedaan angka menunjukkan perbedaan spesifikasi dan peruntukan mesinnya. Tingkat kekentalan oli mesin pun terbagi menjadi encer, sedang, dan kental. Kekentalan oli yang rendah atau encer membuat oli lebih mudah mengalir untuk melumasi, sehingga dapat melindungi komponen mesin pada saat suhu rendah.

Sedangkan kekentalan oli yang tinggi biasanya akan lebih baik dalam mempertahankan kinerja pelumas pada saat suhu mesin tinggi.

Menurut Christiana Yuwantie, pemilihan oli mesin yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter kendaraan dapat membantu mengoptimalkan kinerja kendaraan itu sendiri dan menjaga usia komponen dalam mesin agar lebih lama.

“Oli mesin berfungsi untuk melumasi permukaan komponen mesin, mengurangi gesekan antar komponen dan mempengaruhi usia pakai kendaraan sehingga harus benar-benar memilih yang tepat dan sesuai kebutuhan mesin kendaraan,” kata Christiana Yuwantie.

Ecstar sendiri sudah hadir dengan beragam tipe yaitu Engine Oil dengan tipe 0W-20 SN, 5W-30 SN/GF-5, 5W-30 SL dan 10W-40 SL untuk Gasoline Engine Oil. Sedangkan Ecstar untuk Gear Oil hadir dengan tipe 75W-80 API GL-4, 75W-90 API GL-4, dan 80W-90 API GL-5.

Selain itu, Ecstar juga memiliki jenis oli dan chemical lain, seperti ECSTAR ATF AW-1 dan ECSTAR ATF 3317 untuk ATF Fluid, serta Brake Fluid DOT3, Brake Fluid DOT4, Throttle Body & Intake Cleaner, Brake Cleaner dan ECSTAR Long Life Coolant 50/50 Pre Mixed untuk pemeliharaan kendaraan.


Cara Gampang Pilih yang Cocok Pelumas untuk Mobil Anda

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Jepang dan Korea Selatan Amankan 1 Gelar Juara dari Prancis Terbuka


JawaPos.com – Jepang dan Korea Selatan sama-sama memastikan membawa pulang 1 gelar juara dari Prancis Terbuka 2021. Buat Jepang, hal ini terjadi setelah dua wakil Negara Matahari Terbit, yakni Sayaka Takahashi dan Akane Yamaguchi berhasil menyingkirkan lawan mereka di partai semifinal, Sabtu (30/10).

Sayaka, secara tidak terduga, sukses memecundangi pemain unggulan India Pusarla Venkata Sindhu.

Bertarung selama tiga gim, Sayaka berhasil memaksa Sindhu mengerahkan seluruh daya dan upayanya hingga ia kelelahan. Ia menang dengan skor 18-21, 21-16, dan 21-12.

Sementara itu, Akane yang lagi-lagi bersua dengan bocah ajaib Korea Selatan An Se Young kembali harus menjalani partai panjang nan seru setelah terakhir kali berjumpa di partai puncak Denmark Terbuka 2021 pekan lalu.

Berlaga selama 1 jam, Akane berpeluang menyabet gelar keduanya tahun ini usai menang 21-13, 10-21, dan 21-18.

Berdasarkan statistik, Akane yang merupakan pemain ranking 5 dunia lebih dijagokan menjadi juara. Dari lima kali bersua dengan Sayaka, Akane tidak pernah kalah satu kali pun. Namun, keberuntungan bisa jadi berpihak kepada Sayaka jika ia bisa menerapkan strategi yang tepat. Pasalnya, Akane sudah terlihat cukup kelelahan karena sudah melakoni laga yang amat banyak sejak Piala Sudirman 2021, Piala Uber 2021, dan Denmark Terbuka 2021.

Jepang sebetulnya berpeluang mengamankan dua gelar juara dari nomor ganda putri. Namun, dua wakil ganda putri Jepang yakni Nami Matsuyama/Chiharu Shida dan Yuki Fukushima/Arisa Higashino harus hengkang di babak empat besar setelah mereka sama-sama dipulangkan oleh wakil Korea Selatan.

Nami/Chiharu dipecundangi oleh Kim So Yeong/Kong Hee Yong, sementara Yuki/Arisa tidak mampu menahan gempuran dari Lee So Hee/Shin Seung Chan. Dengan demikian, Korea Selatan juga sudah berhak membawa pulang 1 gelar juara.


Jepang dan Korea Selatan Amankan 1 Gelar Juara dari Prancis Terbuka

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Cupi Cupita Minta Calon Suami Tak Pusingkan Komentar Netizen di Medsos


JawaPos.com – Jalinan cinta antara pedangdut Cupi Cupita dengan Bintang Bagus akan berakhir di pelaminan. Pada 19 November 2021 mendatang, pasangan ini bakal melangsungkan pernikahan di salah satu tempat di daerah Bandung, Jawa Barat.

Jelang pernikahan, Bintang Bagus menyoroti komentar kurang baik dari salah satu netizen di akun media sosial Cupi Cupita. Pemilik akun Instagram dengan jumlah followers 2,4 juta itu pun menyarankan calon suaminya untuk tidak membaca komentar netizen supaya tidak kepikiran.

Bukan hanya untuk Bintang Bagus, hal itu juga berlaku untuk Cupi Cupita sendiri jika sedang tidak siap dengan komentar-komentar julid netizen. “Sebenarnya kalau mood kita lagi bagus, santai, bisa untuk evaluasi kalau memang ada benarnya. Tapi kalau lagi sibuk enggak usah baca, malah bikin mumet sendiri sih,” kata Cupi Cupita saat ditemui di bilangan Cempaka Putih Jakarta Pusat Sabtu (30/10).

Bintang Bagus enggan mengungkap komentar negatif apa yang membuatnya kepikiran. Namun dia mengaku cukup kaget ada yang berkomentar tidak baik tentang Cupi.

Dia selama ini mengaku tidak pernah membaca komentar di akun media sosial Cupi Cupita. Dia baru membacanya karena ada netizen yang menandai dirinya secara langsung.

Lebih lanjut diungkapkan Bintang Bagus, komentar-komentar negatif dari netizen terhadap Cupi Cupita tidak akan berpengaruh terhadap cintanya. Sebab dia merasa sudah jauh lebih mengenal Cupi Cupita setelah sekitar 2 tahun kenal.

“Dunia usaha juga kan nggak semua orang suka sama kita. Ya sudahlah,” katanya.

Dalam kesemptan itu, Cupi Cupita mengklaim dirinya selama ini tidak pernah mengenakan pakaian seksi. Namun imej itu sudah kadung menempel.

Sehingga mau menggunakan pakaian tidak seksi sekalipun, katanya, orang akan menganggap dirinya seksi. “Sebenarnya Cupi enggak pernah berpakaian seksi lho. Lihat saja di Instagram, enggak pernah pakai baju yang seksi. Cuma masalahnya karena imejnya sudah seperti itu jadi orang berpikirnya seperti itu, benar nggak sih?” akunya.


Cupi Cupita Minta Calon Suami Tak Pusingkan Komentar Netizen di Medsos

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Toyota Apresiasi Keseriusan Pemerintah Terkait Regulasi CO2 Tax


JawaPos.com – Sebagai perusahaan mobilitas, Toyota berupaya menghadirkan berbagai pilihan sarana mobilitas bagi masyarakat baik dari sisi produk, teknologi, maupun layanan. Termasuk juga teknologi kendaraan ramah lingkungan tidak terkecuali Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Vehicle (PEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV).

Toyota sepenuhnya mendukung kehadiran regulasi CO2 Tax. Keberadaan regulasi tersebut merupakan bentuk keseriusan upaya Pemerintah untuk mengurangi emisi karbon yang menjadi penyebab pemanasan global dan perubahan iklim guna terwujudnya masa depan kehidupan yang lebih baik.

Menurut President Director PT Toyota-Astra Motor, Susumu Matsuda saat dalam diskusi virtual dengan awak media, pihaknya menyambut baik upaya Pemerintah Indonesia. Yaitu terkait dalam mengakselerasi kehadiran kendaraan-kendaraan yang ramah lingkungan.

“Kami sangat mengapresiasi keseriusan Pemerintah memperhatikan kemajuan teknologi kendaraan termasuk kendaraan elektrifikasi, dalam upaya bersama menjaga lingkungan untuk masa depan kehidupan yang lebih baik. Karena itu, pada dasarnya Toyota memiliki pemahaman yang sama dengan Pemerintah terkait dengan tujuan kehadiran regulasi CO2 Tax,” kata Matsuda.

Toyota sendiri telah melakukan gerakan pengurangan emisi jauh sebelum adanya regulasi-regulasi yang ditetapkan Pemerintah. Toyota menilai upaya mengurangi produksi CO2 dari kendaraan bermotor tanpa mengurangi pula aktifitas mobilitas masyarakat merupakan tantangan besar yang harus dihadapi.

Melalui studi berkelanjutan yang dilandasi semangat Kaizen, Toyota melakukan inovasi teknologi otomotif guna menyediakan berbagai pilihan sarana mobilitas sesuai kebutuhan pelanggan yang sangat luas dan ramah lingkungan.

Selain mengadopsi teknologi-teknologi yang rendah emisi seperti, Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing-Intelligent (VVT-I), Dual VVT-I dan lainnya. Sejalan dengan tren perkembangan teknologi, TAM juga telah menghadirkan kendaraan elektrifikasi berteknologi HEV, PHEV, hingga BEV melalui dua brand Toyota dan Lexus dengan menyediakan complete line-up.

“Dalam rencana jangka panjang, selain menambah line-up teknologi ramah lingkungan, kami juga akan melakukan improvement teknologi ICE agar kadar emisinya semakin rendah,” kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto.

Di Indonesia, TAM pertama kali menghadirkan kendaraan elektrifikasi HEV melalui Toyota Prius Hybrid pada 2009 dan Lexus LS600h pada 2010. Hingga saat ini, Toyota Indonesia telah memiliki 10 model kendaraan elektrifikasi mulai dari HEV, PHEV, hingga BEV.


Toyota Apresiasi Keseriusan Pemerintah Terkait Regulasi CO2 Tax

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Ada Dualipa, Benpica, An AC Milan Majapahit


Ada filosofi di balik nama-nama klub Liga 3 yang ”memegang teguh budaya Eropa”. Bersiaplah menunggu derbi Manchester di Jakarta. Juga United yang tak ada urusan dengan Liga Inggris.

LUAR biasa benar Liga 3 yang di sebagian daerah sudah selesai diputar dan di sebagian lainnya baru akan dimulai. Sudah klub yang berpartisipasi ratusan, pesertanya itu lho, ”multinasional!” Ada jagoan Italia dan Portugal, ada pula jawara Liga Champions, juga duo tetangga berisik dari Inggris, sampai penyanyi top pemilik banyak hit.

Benar-benar liga yang menghibur sejak dalam pikiran. Atau, kalau boleh memelesetkan sedikit kata-kata komika Dodit Mulyanto, ”liga Nusantara yang memegang teguh budaya Eropa” hehehe.

Tapi, jangan salah, Benpica, AC Majapahit, atau Dualipa itu bukan asal comot. Tetap ada filosofi di baliknya.

Benpica, misalnya, juga bukan perkara huruf ”f” yang selalu terpeleset menjadi ”p” dalam bahasa tutur Sunda. Jadinya Benfica, si jagoan Portugal, menjadi Benpica asal North Pangulah, Karawang, Jawa Barat. Bukan, lebih dari itu.

”Ben itu kepanjangannya Benepid, Pi-nya saya lupa. Kalau Ca itu Cariu, kampung asal Benpica di Karawang,” kata Iyus Suryana, pemilik Benpica, kepada Jawa Pos.

Dan, Benpica bukan setahun–dua tahun ini saja berdiri. Sudah sejak 1975, yang dirintis almarhum ayahanda Iyus, Anda Suhanda. Ada semangat pengabdian untuk membantu sepak bola Karawang di dalamnya. Kalau tidak, siapa pula yang mau tiap tahun menanggung kerugian klub amatir selama hampir setengah abad.

Semangat pembinaan itu juga ditunjukkan dengan adanya akademi serta stadion Benpica. Akademi mereka bekerja tergabung dengan Persib Bandung. Tahun ini dua binaan mereka, Jujun Junaedi dan Basroh Alamsyah, juga direkrut klub Liga 2 RANS Cilegon FC.

Di zona 3 Jawa Barat, Benpica bukan satu-satunya klub yang namanya ”memegang teguh budaya Eropa”. Ada pula Bareti 1698 FC yang akan mengingatkan semua orang dengan Inter Milan. Juga Parma FC yang bakal membawa ingatan kepada…ya AC Parma lah, siapa lagi.

Yang ”lebih Italia” dari mereka juga ada. Setidaknya mereka satu-satunya klub Indonesia yang mencantumkan AC dan bukan FC di nama mereka: AC Majapahit. Kalau diringkas menjadi ACM. Sama kan dengan AC Milan?

”Kami para pemilik umurnya 30–40 tahun dan hidup di era sepak bola Italia yang maju di era ’90-an. Jadi, menurut kami, nama AC di depan Majapahit sangat cocok dengan apa yang kami suka,” kata Raja Siahaan, salah seorang pemilik ACM.

Preferensi pemilik juga yang mendasari Jambi United. Jangan salah, namanya memang mengandung United, tapi klub Liga 3 zona Jambi itu tidak punya urusan sama sekali dengan Liga Inggris. Mulai logo sampai jersey, Jambi United justru mirip dengan tim asal Italia Juventus.

Apa lagi penyebabnya kalau bukan karena para owner-nya adalah Juventini, sebutan pendukung Juventus. Entah kenapa mereka tidak memilih nama FC Zebra, Juve Putra, atau Jupentus sekalian.

Yang jelas, mengambil semangat dari Italia itu, kata Raja, juga dalam rangka mendorong semua elemen klub mencapai tujuan: promosi. ”Target kami memang naik ke Liga 2. Karena itu, kami juga menjadi salah satu tuan rumah di Liga 3 zona Jatim,” beber pemilik klub yang berbasis di Mojokerto, Jawa Timur, itu.

AC Majapahit juga menyebut bahwa pihaknya sudah berencana membangun stadion sendiri. ”Tapi, belum bisa dipastikan kapan terealisasi. Sekarang fokus kami memperbaiki lapangan sepak bola dan mes di Kenanten, Mojokerto,” tuturnya.

Status mereka memang tim amatir. Tapi, tak sedikit klub Liga 3 yang bersemangat melengkapi fasilitas klub bak tim profesional. Dari mes, akademi, sampai stadion. Nun di Desa Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara, misalnya, ada Mencirim City yang punya stadion sendiri berkapasitas 10 ribu penonton dan dilengkapi lampu. Sesuatu yang langka, bahkan di Liga 1 sekalipun.

Semangat menjadi profesional itu juga dikoarkan dua klub bertetangga, Jakarta City dan Jakarta United. Menurut owner Jakarta City M. Jaelani Saputra, Jakarta City awalnya bernama Putra Citra Muda yang lahir pada 2002.

Namun, melihat pasar sepak bola saat ini, pihaknya mengganti nama klub menjadi Jakarta City dan diresmikan saat kongres PSSI per 14 Maret 2020. Selain namanya yang mirip, logo pun identik dengan klub Inggris Manchester City.

”Dalam hal ini, kami tidak plagiat. Kami memfilosofikan ini menjadi bagian dari dorongan psikologis untuk membangun motivasi,” ujar Jaelani.

Target mereka setidaknya lolos ke zona nasional. Namun, Jaelani sadar tidak akan mudah. Apalagi, mereka harus siap berhadapan dengan tetangga, Manchester, eh, Jakarta United.

Aji Bintara, CEO sekaligus pelatih Jakarta United, meyakini derbi timnya melawan Jakarta City sama serunya dengan derbi di Manchester sana. ”Pasti akan menjadi partai yang sulit bagi Jakarta United,” ujar Aji.

Bagi Jhonny Sandadinata, makna Dualipa itu simpel saja: akronim dua daerah di Sumatera Barat, Lima Puluh Kota dan Payakumbuh.

Baru setelah yakin dengan Dualipa, yang kemudian dia daftarkan dan ikut kompetisi, ada yang memberi tahu bahwa nama itu sama dengan biduanita terkenal Inggris berdarah Kosovo-Albania, Dua Lipa. Jhonny membuka YouTube, eh ternyata benar.

Tapi, ya tak mengapa. Kalau Benfica bisa menjadi Benpica, AC Parma menjelma Parma FC, dan AC Milan menjadi AC Majapahit, kenapa tidak dengan Dualipa? Siapa tahu bisa melejit seperti si uni penyanyi dari Inggris itu.


Ada Dualipa, Benpica, An AC Milan Majapahit

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Belanja Sarpras dan Alkes RSUD Sidoarjo Barat Butuh Rp 80 Miliar


JawaPos.com- Pembangunan RSUD baru di Sidoarjo Barat, hingga kemarin (29/10) masih terus berjalan. Pemkab juga tengah mempersiapkan kebutuhan belanja barang. Mulai dari sarana dan prasarana, alat kesehatan (alkes), hingga instrumen penunjang digital. Total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 80 miliar.

”Jadi, lebih besar lagi anggaran untuk sarpras dan alkes serta penunjang lain karena rumah sakitnya luas,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo drg Syaf Satriawarman SpPros.

Perkiraan anggaran tersebut diketahui setelah pihak dinkes meninjau perkembangan pembangunan rumah sakit di wilayah Kecataman Krian itu. Setelah hampir rampung, rumah sakit pelat merah tersebut memiliki area yang luas. Nah, hal itu juga berpengaruh pada penyediaan sarpras. Setidaknya, setiap blok memiliki sarpras, alkes, dan penunjang lain yang memadai demi memberikan pelayanan optimal kepada warga.

Syaf menyatakan, perkembangan pembangunan RSUD baru itu sudah sesuai rencana. Diperkirakan akhir tahun nanti, gedung sudah berdiri. Sambil terus dilakukan perbaikan dan pengisian sarpras. Targetnya, rumah sakit dapat beroperasi pada Mei atau Juni 2022. ’’Beroperasi secara keseluruhan dengan sarpras dan alkes lengkap. Termasuk SDM (sumber daya manusia),” lanjutnya.

Untuk pengadaan instrumen penunjang alkes, sudah dianggarkan pada tahun ini. Yakni, pembelian alat nondigital saja. Misalnya, gunting, pisau, dan alat lain dengan nilai pembelian tidak besar. Terutama instrumen penunjang layanan di IGD dan poli. Dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD tahun ini, dana yang dikucurkan Rp 20 miliar. Jumlag anggaran tersebut masih kurang.

Karena itu, dana untuk sarpras dan peralatan digital besar bakal dianggarkan kembali dan diajukan tahun depan. Pertimbangannya, pengadaan dengan nilai tinggi tahun ini tidak memungkinkan karena akan berganti tahun. Sebab, proses lelang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selain itu, diperlukan waktu uji coba untuk alkes digital, sebelum resmi digunakan untuk pelayanan.

Tidak hanya membangun RSUD baru, pemkab juga memiliki rencana untuk menambah RS tipe D di Sidoarjo. Rencana tersebut dibahas sejak sebelum pandemi. Ada tiga rumah sakit anyar yang rencananya didirikan. Salah satunya di Sedati dengan menempati gedung puskesmas lama yang kini menjadi selter isolasi. Namun, setelah pandemi, rencana tersebut belum dibahas lagi.

”Belum ada informasi (lebih jauh lagi),’’ kata Kepala Bidang Layanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Sidoarjo dr Abdillah Segaf Al Hadad. (may/c6/any)

 


Belanja Sarpras dan Alkes RSUD Sidoarjo Barat Butuh Rp 80 Miliar

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kebijakan Wajib Tes PCR, Dibayar Rakyat, tapi Dinikmati Swasta


JawaPos.com – Pengetatan kembali kebijakan perjalanan penumpang pesawat yang mewajibkan menggunakan hasil negatif tes PCR menuai banyak kritik di masyarakat. Salah satunya mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. Menurutnya, PCR merupakan kategori kebutuhan publik pada saat pandemi yang harus dibantu oleh pemerintah dalam pemenuhannya.

Said Didu menyebut, banyak sekali pelanggaran yang terjadi dalam kebijakan tersebut. Pemerintah cenderung menyerahkan kepentingan publik untuk ditanggung sendiri melalui regulasi.

“Menyerahkan kepentingan publik untuk dibayar rakyat lewat regulasi dan dinikmati oleh swasta,” ujarnya dalam sebuah webinar, dikutip Sabtu (30/10).

Said Didu mengungkapkan, jika hal tersebut dibiarkan maka akan muncul permainan bisnis yang memanfaatkan kebijakan negara terhadap rakyatnya. Padahal, hal itu masuk dalam tugas negara dalam melayani dan memenuhi kebutuhan rakyat.

“Maksudnya kepentingan publik dibisniskan padahal itu tugas negara, apalagi saat ini masih pandemi yang pemerintah masih bebas menggunakan apapun karena masih darurat,” imbuhnya.

Said Didu memaparkan, terkait tes PCR yang merupakan kepentingan publik harus dikembalikan kepada negara. Artinya, tidak boleh ada kepentingan publik yang ditanggung sendiri oleh rakyatnya. Sebab, masyarakat selama ini sudah membayar pajak.

Menurutnya, jika dana APBN tidak dapat menutup biaya PCR tersebut minimal uang yang dikeluarkan rakyat untuk pemenuhan kepentingannya masuk dalam pendapatan negara bukan swasta.

“Kalau tidak ada APBN untuk biaya itu minimal rakyat membayar dan masuk ke negara, jangan masuk ke swasta,” pungkasnya.


Kebijakan Wajib Tes PCR, Dibayar Rakyat, tapi Dinikmati Swasta

Diberdayakan oleh Blogger.