Pemkot Surabaya Tampung 277 Toko Kelontong di Aplikasi Peken

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pemkot Surabaya Tampung 277 Toko Kelontong di Aplikasi Peken


JawaPos.com–Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melaunching aplikasi Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo (Peken) pada Minggu (31/10). Aplikasi belanja online itu, sudah bisa diakses masyarakat untuk memilih produk-produk berkualitas karya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Kepala Diskominfo Kota Surabaya M. Fikser mengatakan, aplikasi itu bisa diakses masyarakat umum. Aplikasi web mobile tersebut dapat diinstal di handphone berbasis android dan memiliki beberapa fitur.

Fikser melanjutkan, fitur yang pertama adalah Toko Kelontong. Dalam fitur itu, masyarakat dapat memilih berbagai kebutuhan pokok mulai beras, gula, minyak, dan lain sebagainya. Sedangkan yang kedua adalah fitur UMKM, yang di dalamnya ada beberapa pilihan produk. Antara lain berupa craft, fashion, dan kuliner.

”Jadi masyarakat tinggal pilih. Karena ini kan seperti marketplace pada umumnya. Pilih sesuai kebutuhan, klik masukkan ke keranjang, konfirmasi ke penjual, setelah itu pembeli tranfer,” kata Fikser, Jumat (29/10).

Fikser menjelaskan, yang membuat beda Peken Surabaya dengan aplikas toko daring lain yaitu tidak ada bank penengah antara penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli akan merasa lebih aman dan nyaman ketika transaksi. Selain itu, cara tersebut berguna untuk meminimalisir salah transfer.

”Pemerintah sebagai penengah kalau ada trouble (masalah) di level bawah, kita yang selesaikan. Maka dari itu, supaya orang merasa aman dan nyaman ketika transaksi, kita lakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap toko yang akan mendaftarkan diri di Peken Surabaya,” jelas Fikser.

Fikser melanjutkan, di aplikasi itu juga disediakan fitur pembayaran QR code untuk seluruh perbankan. Selain itu, setiap transaksi juga akan mendapatkan laporan yang digunakan untuk bahan evaluasi pegiat UMKM.

”Nanti bakal ketahuan UMKM mana saja yang perlu mendapat pembinaan. Akan ada intervensi dari pemerintah, seperti membantu manajemen keuangannya dan bantu pemasaran juga. Jadi ada semacam bintang untuk penilaian produknya dari customer, diharapkan ada untungnya bagi UMKM yang bergabung,” ujar Fikser.

Aplikasi itu rencananya dilaunching bersamaan dengan event Surabaya Fashion Week (SFW) pada 31 Oktober di Grand City Mal, Surabaya. Fikser menambahkan, aplikasi Peken Surabaya diharapkan bukan sekadar memudahkan masyarakat dan UMKM Surabaya. Akan tetapi juga memudahkan wisatawan yang datang ke kota ini ketika akan membeli oleh-oleh.

”Nah wisatawan sekarang lebih mudah kalau cari oleh-oleh, makanan khas Suroboyo itu cari di mana sih? Ya tinggal akses Peken Surabaya ini,” ucap Fikser.

Di aplikasi itu, Fikser menambahkan, ada 230 toko kelontong sudah menghasilkan transaksi Rp 2,3 miliar. Per hari ini (29/10) meningkat menjadi Rp 2,4 miliar transaksi hasil dari pemberdayaan toko kelontong dan UMKM.

”Saat ini yang telah tergabung total 277 toko kelontong dan UMKM. Saya harap bukan hanya 277, siapa saja masyarakat Surabaya bisa mendaftarkan diri untuk memasarkan produknya,” kata Fikser.


Pemkot Surabaya Tampung 277 Toko Kelontong di Aplikasi Peken