Kominfo: 5G Harus Bisa Tingkatkan Kesejahteraan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kominfo: 5G Harus Bisa Tingkatkan Kesejahteraan


JawaPos.com – 5G diketahui telah hadir di Indonesia sejak Juni lalu. Kehadiran jaringan 5G membuat urusan teknologi jaringan seluler selangkah lebih maju, meski masih banyak hambatan untuk diadopsi secara luas.

Usai Telkomsel, operator seluler (opsel) lainnya kemudian berlomba-lomba merilis layanan serupa. Tercatat setelah Telkomsel, ada Indosat Ooredoo dan XL Axiata yang mengumumkan 5G. Kabarnya Smartfren juga akan merilis 5G dalam waktu dekat.

Soal 5G di tanah air yang adopsinya belum begitu luas, pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mendukung para opsel dalam pengembangan 5G dan ekosistem lainnya yang saling melengkapi.

Bahkan, Kemenkominfo mendorong opsel yang telah meluncurkan teknologi jaringan seluler generasi kelima ini untuk menyasar pasar kesehatan hingga hiburan. Direktur Telekomunikasi di Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo Aju Widyasari menyampaikan, 5G harus bisa meningkatkan kesejahteraan umum.

“Pemerintah saat ini tengah menyiapkan road map penerapan teknologi 5G di Indonesia. Salah satu bagian dalam peta jalan itu adalah pengembangan ekosistem 5G. Ekosistem 5G harus mampu meningkatkan kesejahteraan umum,” ujar Aju di jumpa pers daring terkait 5G pada Selasa (26/10).

Aju melanjutkan, teknologi ini diharapkan bukan hanya soal peningkatan kecepatan transfer data dan angka-angka yang meningkat. Lebih jauh, 5G disebut harus bisa memberikan layanan penggunaan (use-case) baru yang beragam produktif untuk meningkatkan perekonomian.

Menurutnya, ada sejumlah sektor potensial yang perlu dikembangkan, terutama oleh opsel. Teknologi mencakup kesehatan (tele-health), kota pintar (smart-city) dan hiburan juga use-case lainnya dikatakan masih bisa dimaksimalkan dengan 5G.

Buat kesehatan misalnya, 5G diharapkan mampu mengelola banyaknya data atau kapasitas file yang besar di bidang medis. Ketika jaringan rendah, transmisi data akan memakan waktu lama. Ini membuat pasien menunggu lebih lama saat perawatan.

Contoh lainnya adalah penggunaan 5G untuk operasi atau pelayanan jarak jauh. Pada kasus ini, kehadiran tenaga kesehatan yang terkendala waktu dan wilayah diharapkan bisa diminimalisir dengan latensi rendah yang ditawarkan 5G.

Sedangkan untuk industri hiburan, 5G mampu menunjang pertumbuhan startup streaming film atau VoD, game online. 5G akan membuat industri hiburan mempunyai nilai tambah yang besar.


Kominfo: 5G Harus Bisa Tingkatkan Kesejahteraan