Belanja Sarpras dan Alkes RSUD Sidoarjo Barat Butuh Rp 80 Miliar

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Belanja Sarpras dan Alkes RSUD Sidoarjo Barat Butuh Rp 80 Miliar


JawaPos.com- Pembangunan RSUD baru di Sidoarjo Barat, hingga kemarin (29/10) masih terus berjalan. Pemkab juga tengah mempersiapkan kebutuhan belanja barang. Mulai dari sarana dan prasarana, alat kesehatan (alkes), hingga instrumen penunjang digital. Total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 80 miliar.

”Jadi, lebih besar lagi anggaran untuk sarpras dan alkes serta penunjang lain karena rumah sakitnya luas,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo drg Syaf Satriawarman SpPros.

Perkiraan anggaran tersebut diketahui setelah pihak dinkes meninjau perkembangan pembangunan rumah sakit di wilayah Kecataman Krian itu. Setelah hampir rampung, rumah sakit pelat merah tersebut memiliki area yang luas. Nah, hal itu juga berpengaruh pada penyediaan sarpras. Setidaknya, setiap blok memiliki sarpras, alkes, dan penunjang lain yang memadai demi memberikan pelayanan optimal kepada warga.

Syaf menyatakan, perkembangan pembangunan RSUD baru itu sudah sesuai rencana. Diperkirakan akhir tahun nanti, gedung sudah berdiri. Sambil terus dilakukan perbaikan dan pengisian sarpras. Targetnya, rumah sakit dapat beroperasi pada Mei atau Juni 2022. ’’Beroperasi secara keseluruhan dengan sarpras dan alkes lengkap. Termasuk SDM (sumber daya manusia),” lanjutnya.

Untuk pengadaan instrumen penunjang alkes, sudah dianggarkan pada tahun ini. Yakni, pembelian alat nondigital saja. Misalnya, gunting, pisau, dan alat lain dengan nilai pembelian tidak besar. Terutama instrumen penunjang layanan di IGD dan poli. Dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD tahun ini, dana yang dikucurkan Rp 20 miliar. Jumlag anggaran tersebut masih kurang.

Karena itu, dana untuk sarpras dan peralatan digital besar bakal dianggarkan kembali dan diajukan tahun depan. Pertimbangannya, pengadaan dengan nilai tinggi tahun ini tidak memungkinkan karena akan berganti tahun. Sebab, proses lelang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selain itu, diperlukan waktu uji coba untuk alkes digital, sebelum resmi digunakan untuk pelayanan.

Tidak hanya membangun RSUD baru, pemkab juga memiliki rencana untuk menambah RS tipe D di Sidoarjo. Rencana tersebut dibahas sejak sebelum pandemi. Ada tiga rumah sakit anyar yang rencananya didirikan. Salah satunya di Sedati dengan menempati gedung puskesmas lama yang kini menjadi selter isolasi. Namun, setelah pandemi, rencana tersebut belum dibahas lagi.

”Belum ada informasi (lebih jauh lagi),’’ kata Kepala Bidang Layanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Sidoarjo dr Abdillah Segaf Al Hadad. (may/c6/any)

 


Belanja Sarpras dan Alkes RSUD Sidoarjo Barat Butuh Rp 80 Miliar