Kepedulian Komunitas Muda-Mudi Surabaya Membangkitkan Lingkungan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kepedulian Komunitas Muda-Mudi Surabaya Membangkitkan Lingkungan


Kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan mendorong Zubaidullah membentuk Komunitas Muda-Mudi Surabaya (KMS). Puluhan ribu tanaman telah dibagikan secara cuma-cuma. Selain concern terhadap lingkungan, saat pandemi Covid-19 KMS berperan penting dalam pemulihan perekonomian masyarakat.

SEPTIAN NUR HADI, Surabaya

KOMUNITAS Muda-Mudi Surabaya (KMS) dibentuk pada 22 Desember 2018. Ketika itu, Zubaidullah resah dengan situasi yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya di Jalan Kedangsari Gang VII, Tenggilis Mejoyo. Terutama para pemuda.

Main game online di gadget kerap menyibukkan mereka. Padahal, banyak hal produktif yang bisa dilakukan. Termasuk menjaga kelestarian lingkungan. ”Kalau ada event lingkungan saja mereka antusias. Setelah (event) selesai, kegiatan nggak jalan lagi. Mereka asyik main game online. Ya, walaupun tidak semuanya begitu. Tapi, yang aktif bisa dihitung jari,” kata Zubaidullah selaku ketua KMS.

KMS pun akhirnya dibentuk. Tujuannya, menjadi wadah masyarakat untuk berkreativitas. Untuk menarik mereka bergabung, beragam kegiatan pun digelar. Salah satunya, mendaur ulang sampah atau barang bekas. Misalnya, mengolah minyak jelantah menjadi sabun, membuat pot vertikal berbahan pipa paralon, hingga menyulap bekas popok bayi menjadi barang yang berguna. Di antaranya, asbak, pot, dan paving taman.

”Karena minimnya pengetahuan terhadap lingkungan, awalnya anggota yang tergabung sedikit. Hanya sembilan orang,” ucap pria kelahiran Surabaya, 19 Mei 1983, itu.

Meski begitu, kegiatan KMS tetap berjalan. Pembelajaran dilakukan secara otodidak.

Seiring berjalannya waktu, upaya kerja kerasnya menuai hasil. Dari sekian produk yang dihasilkan, pot vertikal pipa paralon paling banyak diminati masyarakat.

Sebab, ketika itu pot vertikal pipa paralon yang diproduksi warga masih minim. Tak disangka, order pembuatan pot vertikal pipa paralon membanjir. Sebagian hasil keuntungan digunakan untuk kegiatan pelestarian lingkungan.

Pada pertengahan 2020, ribuan polybag tanaman diberikan secara gratis kepada empat kota di Jawa Timur. Yaitu, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Bangkalan. Program seribu polybag gratis membuat nama KMS semakin dikenal masyarakat Surabaya.

Berhasil melestarikan lingkungan di Jalan Kendangsari, Zubaidullah memberanikan diri untuk membentuk kampung wisata. Sedikitnya ada tiga kampung wisata yang dibentuk. Yaitu, Kampung Sayur di Ngagel Rejo I. Lalu, Kampung Telang di Ketintang dan Kampung Burung Puter di Warugunung.

KMS terus melebarkan sayapnya. Selain concern terhadap pelestarian lingkungan, pada pandemi Covid-19 KMS berperan penting dalam pemulihan perekonomian masyarakat. Pihaknya juga fokus menciptakan pelaku UMKM. Pelatihan kerja secara gratis pun diberikan. Misalnya, pengelasan, sablon, dan menjahit. Sasarannya adalah kaum duafa dan penyandang disabilitas.

Setiap minggu para peserta mendapatkan pelatihan di rumah edukasi Jalan Kendangsari Gang IV. KMS juga mengajak penyandang disabilitas agar mereka bisa memiliki skill walaupun secara fisik terbatas.

Tidak hanya belajar, seluruh peserta bisa menggunakan peralatan di rumah edukasi untuk mengerjakan order. Yakni, pesanan yang didapat KMS. Kendati begitu, keuntungan sepenuhnya diberikan kepada peserta.

Selain itu, bantuan permodalan diberikan. Modal tersebut berasal dari para donatur tetap KMS. Agar tidak disalahgunakan, modal yang diberikan berbentuk barang.

Baca Juga: Terjemahan Ngawur Pidato Xi Jinping Terkait Utang Indonesia

”Mereka tidak diminta untuk mengembalikan modal. Tapi, kami juga tidak bisa memberikan modal lebih dari sekali. Kalau mereka tidak bisa mempertahankan usaha, itu sudah risiko para peserta,” ucap dia.

Pada masa pandemi Covid-19, Zubaidullah mengakui banyak warga Surabaya yang kehilangan pekerjaan. Untuk meringankan beban mereka, kegiatan pelatihan kerja terus digencarkan. Tidak hanya di rumah edukasi Jalan Kedangsari Gang IV, pelatihan juga diselenggarakan di area Surabaya lainnya.


Kepedulian Komunitas Muda-Mudi Surabaya Membangkitkan Lingkungan