Data Terbaru, Adu Cepat ke Finis Kekebalan Komunitas di Surabaya Raya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Data Terbaru, Adu Cepat ke Finis Kekebalan Komunitas di Surabaya Raya


JawaPos.Com- Jika vaksinasi menjadi keniscayaan untuk kekebalan kelompok (herd immunity) dan ikhtiar mengakhiri pandemi Covid-19, maka dua hal krusial ini wajib dilakukan. Pertama, jaminan ketersediaan dosis vaksin. Kedua, upaya percepatan memvaksinasi minimal 70 persen penduduk.

Saat ini, kabupaten/kota sedang beradu cepat untuk melaksanakan vaksinasi. Namun, banyak mengeluhkan ketersediaan vaksin. Soal animo masyarakat mengikuti vaksin, tidak perlu ditanyakan lagi. Luar biasa antusias. Di banyak tempat antre. Termasuk di Surabaya Raya. Yakni, Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.

Dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, jumlah total sasaran vaksin untuk warga di Jatim ada sebanyak 31.826.206 orang. Dari target tersebut, sampai 30 Juli 2021, vaksinasi di Jatim untuk dosis pertama telah disuntikkan kepada sebanyak 7.605.701 orang. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua sebanyak 3.128.704 orang.

Data jumlah warga tervaksin tersebut menempatkan Provinsi Jatim berada di urutan pertama cakupan vaksinasi di Indonesia. Berkejaran dengan Pemprov DKI Jakarta.

Lantas, bagaimana progres cakupan vaksinasi di Surabaya Raya terkini? Berikut data perbandingannya:

 

Kota Surabaya

Jumlah penduduk Kota Surabaya sekitar 2.970.730 jiwa. Dengan demikian, sasaran warga yang harus divaksin berkisar 2,07 juta jiwa. Nah, data dari Kemenkes per 30 Juli 2021, suntikan untuk dosis pertama sudah menyasar ke sebanyak 1.522.155 orang atau 4,7 persen dari target provinsi. Sedangkan warga yang sudah menjalani vaksinasi sampai dosis kedua ada 782.328 orang. Sebagian anak usia 12-17 tahun juga sudah divaksin.

Data tersebut menempatkan Kota Surabaya paling banyak warganya yang sudah menjalani vaksinasi di Jatim. Sejauh ini, Pemkot Surabaya telah melakukan sejumlah upaya untuk melakukan percepatan vaksinasi. Di antaranya melibatkan banyak institusi lain. Baik swasta, pemerintahan maupun organisasi lain.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dalam waktu dekat pemkot akan kembali mendapatkan tambahan vaksin. Namun, jumlahnya belum bisa dipastikan. Sebab, pembagian vaksin dilakukan oleh pemprov. ’’Jatim mendapatkan 800 ribuan. Kami menunggu berapa yang diberikan ke Surabaya,’’ katanya ketika menghadiri vaksinasi masal di Lapangan THOR, Kamis (29/7).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Surabaya Febria Rachmanita menyatakan, setelah mendapatkan tambahan vaksin, imunisasi akan kembali dikebut. Warga yang belum imunisasi didata. Selanjutnya, mereka bergiliran mendapatkan vaksinasi. Jenis vaksin yang didapatkan beragam. Mulai AstraZeneca, Sinovac, hingga Moderna. Khusus merek Moderna diberikan kepada nakes. ’’Sebagai booster. Karena banyak yang terpapar Covid-19,’’ jelasnya.

 

Kabupaten Sidoarjo

Jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo ada sebanyak 2,3 juta jiwa. Dengan begitu, sasaran warga yang harus divaksin berkisar 1,61 juta jiwa. Data per 30 Juli 2021, suntikan untuk dosis pertama sudah menyasar ke sebanyak 495.463 orang atau 1,56 persen dari target provinsi. Sedangkan warga yang sudah menjalani vaksinasi sampai dosis kedua ada 222.286 orang. Sebagian pelajar dan santri pun telah divaksin.

Cakupan tersebut menempatkan Sidoarjo berada di urutan ketiga di bawah Kabupaten Jombang. Pemkab Sidoarjo pun telah melakukan sejumlah upaya-upaya percepatan vaksinasi. Baik menggelar vaksinasi masal di sejumlah tempat hingga imunisasi di seluruh puskemas. Sejumlah institusi juga turut membantu akseleraso. Baik swasta, pemerintahan maupun organisasi lain.

Kepala Dinkes Pemkab Sidoarjo drg Syaf Satriawarman menyatakan, capaian vaksinasi tersebut disesuaikan dengan jumlah vaksin yang ada. Begitu ada stok vaksin, pihaknya segera melakukan vaksinasi. ”Memenuhi target capaian 70 persen pada Agustus mendatang rasanya sulit,” ujarnya di kegiatan vaksinasi masal di GOR Delta, Kamis (29/7).

Syaf menuturkan, antusiasme masyarakat untuk ikut vaksinasi sebenarnya sangat tinggi. ‘’Terutama anak muda. Begitu info vaksinasi di-share di media sosial, mereka beramai-ramai mendaftar,” ungkapnya. Sebagian besar peserta vaksinasi massal kemarin juga anak muda.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali bersama jajaran forkopimda juga hadir  meninjau vaksinasi masal di GOR Delta tersebut. Sebanyak 2.500 dosis vaksin telah habis dalam dua jam. ”Kami usahakan adakan kontinu vaksinasi seperti ini,’’ tegasnya.

 

Kabupaten Gresik

Jumlah penduduk Kabupaten Gresik ada sebanyak 1,3 juta jiwa. Dengan demikian, sasaran warga yang harus divaksin berkisar 900 ribu orang. Jauh lebih kecil dari Surabaya dan Sidoarjo. Data per 30 Juli 2021, warga yang sudah menerima vaksin dosis pertama ada sebanyak 255.046 orang atau 0,8 persen dari target provinsi. Adapun yang sudah menjalani vaksinasi dosis kedua sebanyak 68.524 orang.

Cakupan tersebut menempatkan Gresik berada di urutan ke delapan di tingkat Provinsi Jatim. Sama dengan Surabaya dan Sidoarjo, Pemkab Gresik pun telah berupaya keras untuk melakukan percepatan vaksinasi. Baik melaksakan vaksinasi masal bersama TNI-Polri di sejumlah tempat hingga menggelar di serentak di desa-desa. Namun, untuk vaksinasi gotong royong perusahaan tampaknya masih belum masif dan optimal. Padahal, jumlah industri pada karyawan di Kota Pudak lumayan banyak.

Untuk dapat terus mempercepat vaksinasi tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani juga telah merekrut sebanyak 225 relawan tenaga kesehatan (nakes). Para nakes yang sudah mendapatkan pelatihan itu nanti terjun ke sejumlah tempat vaksinasi. Baik di wilayah Gresik selatan, tengah, maupun utara. Bupati berharap, target 70 persen warga sudah tervaksin itu sudah tercapai pada akhir tahun.

‘’Masyarakat tidak boleh takut. Banyak tokoh masyarakat di kota sampai pelosok desa yang sudah melakukan vaksinasi ini sebagai bentuk membantu negara,’’ ujarnya saat memantau pelaksanaan vaksinasi masal di Pulau Bawean mendampingi Pangkoarmada II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kamis (29/8).

Kepala Dinkes Pemkab Gresik drg Saifuddin Ghozali menyatakan, sebetulnya percepatan vaksin itu bergantung dengan distribusi vaksin dari provinsi. Selama ini, begitu ada kiriman vaksin, langsung cepat terserap. ‘’Gresik sudah sangat siap untuk terus melakukan percepatan. Kami sudah siapkan semua. Termasuk tembahan SDM dari para relawan nakes,’’ katanya.

 

 

 

 


Data Terbaru, Adu Cepat ke Finis Kekebalan Komunitas di Surabaya Raya