Produk Perpaduan Kopi dan Arak Bali ini Rambah Pasar Nasional

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Produk Perpaduan Kopi dan Arak Bali ini Rambah Pasar Nasional


JawaPos.com – Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal provinsi Bali berupa kopi liqueur siap masuk pasar nasional Indonesia. Produk ini merupakan kombinasi antara kopi Bali dan arak Bali yang sudah dikenal.

Perpaduan dua produk kearifan lokal Bali itu diharapkan bisa mengisi ceruk pasar yang selama ini dikuasai oleh produk impor. Produk ini sekaligus diharapkan menjadi inovasi baru untuk mengangkat kembali potensi ekonomi Bali yang amat terpukul oleh pandemi Covid-19.

Direktur Utama PT Sarana Bali Ventura (SBV) I Made Gunawirawan mengatakan, pihaknya menggandeng perusahaan bisnis inkubasi UMKM, PT Lumina Kaya Indonesia (KAYA.id) yang akan fokus pada kegiatan pemasaran dan promosi produk UMKM binaan SBV ini. Sementara UMKM yang terlibat dalam produksi kopi liqueur khas Bali ini adalah CV Parta Jaya.

Parta Jaya selama ini memproduksi arak bali di Kabupaten Karangasem. Pihak lain yang digandeng yakni Koperasi Sumber Mertha Buana, yang merupakan produsen kopi arabica dan robusta yang berbasis di Kabupaten Badung.

Dalam kerja sama ini, SBV bertanggung jawab pada pengembangan produk yang digarap oleh UMKM binaannya. Sementara KAYA.id fokus pada promosi, pemasaran, dan pengembangan brand kopi liquer.

“Kami memiliki mimpi besar mengangkat usaha arak dan kopi yang selama ini terpinggirkan, agar bisa naik kelas. Kami ingin mengubah paradigma arak Bali dan kopi Bali yang masih menjadi tamu di negeri sendiri, menjadi tuan rumah,” ujarnya dalam keterangan, Jumat (30/10).

Sedangkan Direktur KAYA.id Junita Kartikasari menyatakan, produk kopi liqueur Bali ini adalah sebuah terobosan baru dengan memadukan dua produk asli Bali, yaitu kopi dan arak Bali. “Kami yakin kopi liquer ini akan menjangkau pasar yang lebih besar, baik di Bali maupun di Indonesia, karena selama ini Bali memiliki tradisi meminum kopi, arak, ataupun perpaduan keduanya,” tuturnya.

Di sisi lain, Direktur Parta Jaya Wayan Suantara mengatakan, pihaknya siap dengan fasilitas produksi hingga 600 liter per hari. Mereka siap pula untuk ditingkatkan seiring kebutuhan pasar jika diperlukan.

“Area petani yang bernaung di kami mencapai 120 hektare dengan produksi tahunan bisa mencapai 200 ton kopi arabica maupun robusta. Jadi, pasokan kopi aman, berapapun dibutuhkan kami siap. Jika kerja sama ini bisa dimaksimalkan, ujung-ujungnya akan sangat membantu para petani kopi,” ungkapnya.

Sebagai informasi, saat ini potensi pasar untuk produk kopi liquer ada di 2,2 juta jiwa masyarakat Indonesia, yang bernilai Rp 720 miliar per tahun. Pada tahun pertamanya, kerja sama ini menargetkan sekitar 10 persen dari potensi pasar tersebut, atau di nilai Rp 72 miliar.


Produk Perpaduan Kopi dan Arak Bali ini Rambah Pasar Nasional