Menteri Erick Dorong Peran Akuntan Bantu Recovery BUMN Pasca Covid-19

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Menteri Erick Dorong Peran Akuntan Bantu Recovery BUMN Pasca Covid-19


JawaPos.com – Akuntan dinilai punya peran penting dalam membangun transparansi dan akuntabilitas keuangan di Indonesia, termasuk dalam operasionalnya di internal BUMN. Profesi akuntan diakui sebagai salah satu pilar utama penguatan peran BUMN di Indonesia, terutama dalam proses pengambilan keputusan strategis yang didasari integritas dan informasi yang kredibel. Peran seperti ini bila dioptimalkan dapat membantu recovery banyak perusahaan BUMN yang kinerjanya terganggu akibat pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Erick Thohir dalam sambutan pembuka Webinar Series “Global Accountant Edition” yang diselenggarakan secara virtual dan diikuti oleh hampir 1000 peserta dari dalam dan luar negeri. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Aspiring Professional Accountant Festival (APAFest) 2020 yang diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam rangka membangun kompetensi SDM akuntan muda sejak dini, sehingga mereka bisa berkiprah optimal dalam pembangunan ekonomi masa depan.

Webinar Series “Global Accountant Edition” menampilkan Alan Johnson, Deputi Presiden International Federation of Accountants (IFAC), yang hadir secara virtual dari Roma, Italia. Narasumber lain yang ikut berbagi pandangan adalah Prof. Mardiasmo (Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI), Prof. Lindawati Gani (Anggota DPN IAI dan IFAC Membership Committee), Rosita Uli Sinaga (DPN IAI), dan Elly Zarni Husin (Direktur Eksekutif IAI).

Menteri BUMN menyampaikan apresiasi kepada IAI, yang telah berkontribusi dalam membangun kepercayaan publik terhadap integritas pelaporan keuangan di Indonesia. Dia meminta akuntan untuk selalu mendukung BUMN yang lebih transparan dan bertanggung jawab kepada negara dan masyarakat.

Sementara Prof. Lindawati Gani pada bagian lain menjelaskan jika profesi akuntan berada di jantung perekonomian karena mengetahui secara detail dan jelas atas kondisi keuangan entitas yang merupakan urat nadi going concern sebuah entitas, termasuk BUMN. Akuntan dengan profesionalisme, kepercayaan, dan integritasnya, memiliki posisi sempurna untuk menentukan arah dan masa depan BUMN, karena keputusan strategis yang diambil atas informasi yang presisi dan dapat dipercaya, akan membawa BUMN pada pertumbuhan yang optimal di masa depan.

“Akuntan bisa menjadi penunjuk arah bagaimana negara dan perusahaan menciptakan nilai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Lalu pada gilirannya, memastikan bahwa seluruh modal dan kapital, termasuk modal lingkungan, keuangan, SDM, intelektual, dan sosial, dialokasikan secara lebih efisien dan produktif untuk mencapai tujuan global itu,” ujar Guru Besar UI itu.

Menurutnya, BUMN merupakan pelaku utama dalam perekonomian nasional, dimana secara total aset BUMN mencapai lebih dari Rp 8000 triliun. Karena itu BUMN memiliki peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam Webinar Series “Global Accountant Edition” yang diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) secara virtual dalam rangka membangun kompetensi SDM akuntan muda sejak dini. (Istimewa)

“Dengan segala nilai yang dianutnya, BUMN dan entitas bisnis dapat memberikan kepercayaan lebih kepada akuntan anggota IAI untuk memastikan transparansi dan akuntabitasnya, sehingga dapat mendorong kinerjanya menjadi lebih efisien, efektif, dan memberikan dampak optimal bagi kesejahteraan rakyat,” pungkas Prof. Linda.

Ketua DPN IAI Prof. Mardiasmo mengatakan, penerapan aspek digital ini jelas menjadi tantangan sekaligus peluang bagi profesi akuntan di masa kini. Wakil Menteri Keuangan periode 2014-2019 itu menekankan agar akuntan dengan berbagai skill sets yang dimiliki harus selalu menjaga governance dari platform teknologi ini, untuk memastikan transparansi dan akuntabitas ekonomi.

“IAI melalui Prakarsa 6.1 telah mempersiapkan diri dan anggotanya untuk mengantisipasi berbagai perkembangan teknologi dan globalisasi. Prakarsa 6.1 juga dapat menjadi acuan bagi profesi untuk berkiprah lebih optimal dalam perekonomian yang semakin dinamis di masa depan,” ujar Mardiasmo yang kini menjadi Ketua Komite Pengawas Perpajakan Kementerian Keuangan RI.

Berdasarkan data, Indonesia memiliki lebih dari 260.000 mahasiswa akuntansi dan lulusan setidaknya 30.000 lulusan akuntansi per tahun. “Untuk membangun karir yang baik, sekaligus membangun profesi yang kuat, mahasiswa akuntansi Indonesia sejak awal harus memegang teguh prinsip dan keyakinan tersebut dan mulai membangun rekam jejak sejak dini,” ujar Rosita Uli Sinaga, pengurusDPN IAI.

“Karena itu, IAI APAFest yang diselenggarakan ini adalah awal yang baik bagi mahasiswa akuntansi untuk mulai terlibat dengan profesi sejak dini, dan melihat perkembangan profesi secara langsung serta terlibat dengan tokoh-tokoh profesional yang sukses untuk melihat pathway yang telah mereka bangun,” ujar Rosita.

Saksikan video menarik berikut ini:


Menteri Erick Dorong Peran Akuntan Bantu Recovery BUMN Pasca Covid-19