Persebaya Tagih Janji PSSI Berikan Hak Komersial Rp 800 Juta Per Bulan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Persebaya Tagih Janji PSSI Berikan Hak Komersial Rp 800 Juta Per Bulan


JawaPos.com – Lanjutan Liga 1 musim 2020 sempat ditargetkan bergulir pada awal Oktober. Seluruh klub lantas melakukan renegosiasi kontrak pemain. Dari semula menerima 25 persen gaji, kini pemain bisa mengantongi 50 persen pendapatan.

Saat renegosiasi sudah beres, kompetisi malah ”mbulet.” Awalnya, kompetisi diharapkan berjalan pada Oktober. Namun, jadwal diundur ke November. Masalahnya, rencana menggulirkan kompetisi pada 1 November juga tidak terealisasi. Sampai saat ini, belum ada izin dari kepolisian.

Klub menjadi pihak yang paling dirugikan. Manajemen Persebaya merasakan betul situasi tersebut. ”Kondisi semua klub saat ini berdarah-darah. Ibarat naik taksi, argo jalan terus, taksi berhenti. Tapi, penumpang tidak tahu mau dibawa ke mana tujuannya,” kata Ram Surahman, sekretaris tim Persebaya, saat dihubungi Jawa Pos.

Saat ini pemasukan klub seret. Memang ada sponsor yang bekerja sama dengan Persebaya. Namun, sponsor butuh kepastian kompetisi untuk kembali menyuplai keuangan klub. Saat pemasukan minim, pengeluaran malah membengkak. Klub harus membayar 50 persen gaji pemain seiring dengan renegosiasi kontrak yang sudah dilakukan.

Karena klub menjadi pihak yang paling dirugikan, Ram berharap federasi tidak menutup mata. ”Makanya, Persebaya menagih komitmen Ketum PSSI yang dalam club meeting berjanji memenuhi hak komersial klub,” tegas pria asal Gresik tersebut.

Saat club meeting, PSSI berjanji memberikan hak komersial Rp 800 juta per bulan kepada klub. Ram menjelaskan, sejak kompetisi dihentikan, PSSI baru memberikan hak komersial pada September lalu.

”Posisi kami sekarang lagi menunggu janji dari club meeting. Kami nunggu komitmen itu, apakah pada Oktober ini bisa terpenuhi,” terang pria yang pernah menjabat media officer Persebaya tersebut.

Gelontoran hak komersial jelas akan membantu finansial klub yang memang sedang lesu. Apalagi, pengeluaran Persebaya jelas tidak sedikit. Terlebih, manajemen Persebaya punya kinerja apik selama renegosiasi kontrak.

Buktinya, tidak ada seorang pun pemain Green Force –julukan Persebaya– yang lepas. Seluruh pemain, termasuk penggawa asing, memilih bertahan setelah mendapat tawaran renegosiasi kontrak. Padahal, banyak klub lain yang ditinggal pemain asing karena ogah meneken renegosiasi kontrak.

Saat ini manajemen memilih menunggu realisasi janji hak komersial. ”Tim kami liburkan sembari menunggu kepastian,” ujar Ram.

Selain hak komersial, manajemen berharap ada kepastian tentang jadwal dimulainya lagi kompetisi. Saat ini tim diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Namun, tim pelatih memastikan libur latihan bisa berlangsung lebih dari dua pekan


Persebaya Tagih Janji PSSI Berikan Hak Komersial Rp 800 Juta Per Bulan