Aliansi Jember Menggugat Minta Maaf Atas Insiden Unjuk Rasa

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Aliansi Jember Menggugat Minta Maaf Atas Insiden Unjuk Rasa


JawaPos.com–Aliansi Jember Menggugat secara resmi meminta maaf atas insiden unjuk rasa yang terjadi pada 22 Oktober yang menyebabkan kerusakan gedung DPRD Jember. Kerusakan tersebut akibat aksi anarkis sebagian peserta demonstrasi yang tidak terkendali.

”Saat panggung aspirasi berlangsung, ada oknum dalam barisan massa yang melakukan penyiraman ke mixer mobil komando yang menyebabkan matinya mixer sebagai alat komunikasi kepada massa Aliansi Jember Menggugat,” kata koordinator lapangan Nurul Mahmuda seperti dilansir dari Antara di Jember.

Dalam situasi itu, lanjut dia, massa aksi mulai tidak bisa terkontrol dengan baik dan mulai tidak kondusif tersebut. Pihaknya mendapatkan kabar buruk bahwa ada peserta aksi yang ditangkap aparat keamanan sebelum aksi berlangsung. Tidak hanya itu, massa aksi mulai terprovokasi oknum yang mencoba merangsek masuk kerumunan demonstran dengan melakukan upaya penangkapan langsung pada salah satu peserta aksi. Sehingga, mengakibatkan massa mulai tidak bisa terkendali.

”Kronologis itulah yang menyebabkan massa unjuk rasa mulai tidak terkendali yang kemudian menyebabkan kericuhan,” terang Nurul Mahmuda.

Dia menjelaskan, Aliansi Jember Menggugat menyatakan sikap bahwa pihaknya melakukan demonstrasi secara damai dan tidak menghendaki kericuhan serta menghindari perilaku aksi yang berujung pada perusakan dan lain sebagainya.

”Kami tidak mengimbau massa aksi untuk membawa batu, petasan, maupun barang yang dapat membahayakan orang lain,” ujar Nurul Mahmuda.

Nurul Mahmuda mengatakan, massa dari Aliansi Jember Menggugat mempunyai identitas yang jelas dengan menggunakan kain berwarna putih yang diikatkan di lengan sebagai penanda bahwa mereka massa dari Aliansi Jember Menggugat.

”Kami secara sadar meminta maaf kepada instansi terkait dalam hal ini jurnalis, DPRD Jember, Pemkab Jember, Polri dan terutama masyarakat Jember atas tindakan-tindakan di luar koridor rencana aksi, sehingga menyebabkan kerugian banyak pihak,” kata Nurul Mahmuda.

Dia juga meminta maaf atas tindakan salah satu peserta aksi yang mengacungkan martil dan mengancam beberapa jurnalis yang saat itu sedang melakukan peliputan merekam peserta yang bersangkutan.

”Secara tegas saya mengecam peserta aksi yang mengancam jurnalis dan saat itu suasana benar-benar tidak terkendali, sehingga kami meminta maaf kepada teman-teman jurnalis,” ucap Nurul Mahmuda.

Sebelumnya ratusan aktivis dari 30 elemen bergabung dalam Aliansi Jember Menggugat berdemonstrasi menolak UU Cipta Kerja di bundaran DPRD Jember pada Kamis (22/10) sore hingga malam yang berakhir ricuh. Massa melempar batu serta petasan ke arah gedung dewan hingga menyebabkan sejumlah kaca DPRD Jember pecah.

Saksikan video menarik berikut ini:


Aliansi Jember Menggugat Minta Maaf Atas Insiden Unjuk Rasa