Darurat Covid-19 Varian Delta, Malaysia Pilih Pfizer, Ini Alasannya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Darurat Covid-19 Varian Delta, Malaysia Pilih Pfizer, Ini Alasannya


JawaPos.com – Kementerian Kesehatan Malaysia akan menghentikan pemberian vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech, Tiongkok, setelah persediaan habis. Keputusan itu diambil di tengah meningkatnya bukti bahwa Sinovac memiliki kemanjuran yang terbatas terhadap varian Delta.

Menteri Kesehatan Adham Baba mengatakan bahwa pemerintah Malaysia telah mengamankan sekitar 45 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech. Jumlah itu cukup untuk mencakup 70 persen populasinya, dibandingkan dengan 16 juta dosis suntikan Sinovac.

“Sekitar setengah dari 16 juta sudah didistribusikan, jadi sisanya akan digunakan untuk menutupi dosis kedua,” kata Adham kepada Reuters seperti dilansir The Diplomat.

Baca juga: Kurang Manjur Lawan Covid-19 Delta, Vaksin Sinovac dan Barat Dicampur

“Bagi mereka yang belum divaksinasi, mereka akan menerima vaksin Pfizer,” jelasnya.

Pengumuman itu datang ketika Malaysia menandai hari ketiga berturut-turut rekor infeksi Covid-19. Sehingga total infeksi di Malaysia menjadi 880.782 dan jumlah kematian menjadi 6.613. Keputusan Malaysia mencerminkan meningkatnya kekhawatiran tentang kemanjuran vaksin buatan Tiongkok terhadap varian Delta yang lebih menular, pertama kali diidentifikasi di India.

Pekan lalu, otoritas kesehatan di Indonesia mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menawarkan suntikan booster kepada pekerja medis yang divaksin dengan vaksin Sinovac, mengikuti jejak negara-negara seperti Turki dan Uni Emirat Arab. Indonesia telah memvaksinasi ratusan ribu petugas kesehatan dengan suntikan Sinovac dan ribuan dari mereka sekarang dinyatakan positif Covid-19, bahkan ada yang meninggal.

Baca juga: Hasil Penelitian di Hongkong, Vaksin Pfizer Lebih Manjur dari Sinovac

Thailand, yang berjuang melawan gelombang kasus varian Delta menjadi negara pertama yang menawarkan suntikan vaksin AstraZeneca kepada orang-orang yang telah diberi suntikan Sinovac. Itu setelah melihat lonjakan infeksi serupa di antara petugas kesehatan yang telah menerima vaksin tersebut.

Langkah tersebut mengikuti semakin banyak bukti tentang kemanjuran vaksin buatan Tiongkok yang relatif rendah. Data itu terungkap dari sebuah studi yang diterbitkan minggu lalu oleh para peneliti di University of Hongkong menemukan bahwa orang yang diinokulasi dengan vaksin Pfizer-BioNTech memiliki tingkat antibodi 10 kali lebih tinggi daripada mereka yang disuntik Sinovac.


Darurat Covid-19 Varian Delta, Malaysia Pilih Pfizer, Ini Alasannya