Terhambat Medan Sulit, TNI Evakuasi 2 Jenazah Teroris MIT Poso

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Terhambat Medan Sulit, TNI Evakuasi 2 Jenazah Teroris MIT Poso


JawaPos.com – Jajaran TNI berupaya melakukan evakuasi terhadap 2 jenazah teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Evakuasi terkendala akibat medan yang sulit dan terjal.

Proses evakuasi kedua jenazah dipimpin langsung oleh Wadansatgassus Koopsgabsus Tricakti Letkol Inf Romel J. Wardhana. Evakuasi menggunakan alat angkut udara Helikopter Caracal milik TNI AU. Kedua jenazah sendiri berada di jurang pada kedalaman lebih dari 50 meter.

Menurut Pilot Helikopter Caracal, Letkol PNB Imanuel Simarmata, sempitnya medan serta lebatnya hutan semakin menyulitkan manuver heli mencari posisi aman untuk hover. Sebab, sulit mencari lokasi yang tidak terlalu dikelilingi pohon lebat.

“Faktor alam bervariasi dengan lembah yang dikelilingi vegetasi pohon rapat, lebatnya hutan dan lembah yang cukup terjal tertutup serta tebing sangat curam di sepanjang rute evakuasi turut menghambat proses evakuasi,” kata Imanuel, Rabu (14/7).

Sementara itu, Letkol Inf Romel J. Wardhana menambahkan, upaya evakuasi dilakukan dengan hoist crane dan basket stretcher. Aparat juga terus menentukan titik final approach untuk mempercepat evakuasi.

“Jajaran Koopsgabsus Tricakti bersama Prajurit TNI dan Polri di lokasi hingga Selasa pagi terus berupaya untuk mengevakuasi dua jenazah teroris MIT dari TKP, termasuk dibantu masyarakat yang tinggal di sekitar Pegunungan Tokasa, yang secara spontan sukarela untuk membantu proses evakuasi jenazah,” ucap Romel.

Sebelumnya, Satgas Madago Raya berhasil menyergap markas persembunyian MIT pimpinan Ali Kalora. Dalam peristiwa ini, 2 DPO teroris ditembak mati.

Lokasi kontak tembak terjadi di wilayah Pegunungan Tokasa, Tanah Lanto, Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Minggu (11/7) sekitar pukul 03:00 WITA.

Panglima Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon mengatakan, penyergapan dipimpin oleh Lettu (Inf) David Manurung dengan 4 anggotanya dari satuan Kopassus. Lokasi markas MIT ini berada di medan sulit, dan berada di dalam hutan lebat.

“Tim Tricakti berhasil mendekati camp kelompok teroris MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan, bahkan seluruh anggota Tim harus merayap ke sasaran sejauh 500 meter sejak pukul 22.00 WITA sampai dengan penyergapan pukul 03.00 WITA,” kata Richard dalam keterangan tertulis, Senin (12/7).

Tim penyergap berhasil mendeteksi ada 5 anggota MIT dalam kondisi istirahat di dalam markas tersebut. Setelah dipastikan mereka benar sebagai DPO MIT, Lettu David Manurung memerintahkan untuk membuka tembakan guna melumpuhkan teroris tersebut. Petugas pun berhasil menembak mati dua orang, yakni Rukli dan Ahmad Panjang.


Terhambat Medan Sulit, TNI Evakuasi 2 Jenazah Teroris MIT Poso