Trio Gelandang Italia adalah Trio Terbaik Sejak Trio Gelandang Spanyol

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Trio Gelandang Italia adalah Trio Terbaik Sejak Trio Gelandang Spanyol


JawaPos.com – ’’Trio gelandang Italia adalah trio terbaik yang pernah saya saksikan sejak trio lini tengah Spanyol.’’ Begitulah opini yang diungkapkan kolumnis sepak bola Graham Ruthven dalam analisisnya di Eurosport setelah lolosnya Italia ke semifinal Euro 2020 kemarin WIB (3/7).

Gli Azzurri –julukan Italia– lolos setelah menaklukkan kandidat juara Euro 2020 lainnya, Belgia, di Allianz Arena, Muenchen, dengan skor 2-1.

Sosok gelandang Nicolo Barella menjadi kreator kemenangan juara dunia empat kali itu. Selain mengeksekusi dengan baik umpan rekan lini tengahnya, Marco Verratti, pada menit ke-31, Barella memberikan umpan untuk gol Lorenzo Insigne (44’).

Di jantung permainan Italia untuk Euro 2020 ini, cuma Jorginho yang turun sebagai starter lebih sering daripada Barella. Jorginho lima kali, sedangkan Barella empat kali. Disusul Verratti (tiga kali), Manuel Locatelli (dua kali), dan Matteo Pessina (sekali).

Nah, 5 dari 11 gol Italia dihasilkan gelandang-gelandangnya. Yaitu, Manuel Locatelli dan Matteo Pessina masing-masing dengan koleksi dua gol. Barella menyuplai satu gol dan dua assist. Sementara itu, termasuk assist-nya kemarin, Verratti sudah menyumbangkan dua assist.

Berbicara kepada RAI Sport, Verratti mengungkapkan kinerja dari lini kedua yang sudah diinstruksikan Mancio –sapaan akrab Mancini. ’’Kami bekerja secara kolektif, menekan dengan garis pertahanan yang tinggi, dan tidak membiarkan tim lawan mempunyai banyak waktu untuk memegang bola,’’ tutur Verratti.

Kebetulan, kemarin dia bermain apik sebagai centrocampista Italia. Gufetto –julukan Verratti– melakukan operan dan sentuhan bola terbanyak. Masing-masing 89 kali operan plus 104 kali sentuhan. Sementara Barella jadi yang terbanyak mencatat dribel dengan tiga kali dribel sukses.

Jorgi –sapaan akrab Jorginho– juga tak mau ketinggalan. Selain jadi pemain dengan intersep terbanyak (2 kali intersep), Jorginho masih di bawah Verratti dari sisi operan dan sentuhan bola. Yaitu, dengan 72 kali operan dan 85 kali sentuhan bola.

Kolaborasi ketiganya mampu mengungguli lini tengah De Rode Duivels –julukan Belgia. ’’Ini (semifinal Euro) kemenangan tim yang nyata,’’ sebut gelandang Paris Saint-Germain (PSG) itu.

Verratti jadi simbol kedalaman lini tengah Italia. Sebab, ketika dia tidak dimainkan, Italia masih punya Loca –sapaan akrab Locatelli. Bagi Mancio, adanya sosok Locatelli di belakang Verratti akan jadi keuntungan bagi dirinya saat mengatur strategi. ’’Jadinya, kami tak akan ragu mau memainkan pemain siapa pun (di lini tengah),’’ puji Mancini dikutip ESPN.

Trio lini tengah pengatur serangan tersebut mengingatkan dengan trio mediocampista Spanyol di Euro 2012. Kebetulan, pada final yang berlangsung di NSC Olimpiyskiy, Kyiv, Italia-lah yang jadi lawannya.

Karena itu, ini bisa jadi cermin bagi lini tengah Italia saat mengingat dominannya permainan Xavi Hernandez, Xabi Alonso, dan Sergio Busquets kala itu.

Bedanya, ketika itu, trio Spanyol tersebut tidak tergantikan sejak fase grup hingga laga puncak. Entrenador Spanyol kala itu Vicente Del Bosque tetap memercayai tiga gelandang tersebut. Xabi dengan kontribusi dua gol dan Xavi dua assist.

Kebetulannya lagi, Busquets masih bermain di antara trio gelandang La Furia Roja –julukan Spanyol– dalam Euro kali ini.

Bahkan, di balik victory 4-2 atas Swiss lewat adu penalti kemarin, gelandang 32 tahun itu satu-satunya yang tak tergantikan di antara pemain lini tengah dan depan Spanyol.

’’Saya yakin kali ini kami yang bakal jadi pemenangnya lagi,’’ koar Busquets kepada Marca yang mencatat caps ke-126, mengingat momennya bertemu dengan Italia di Olimpiyskiy.


Trio Gelandang Italia adalah Trio Terbaik Sejak Trio Gelandang Spanyol