Pasar Digital: Pengertian, Ciri dan Contoh

Pasar Digital: Pengertian, Ciri dan Contoh

Seiring perkembangan zaman, kegiatan jual beli tidak lagi berpusat pada pasar, swalayan, plaza, mall atau tempat perbelanjaan lainnya. Masyarakat sudah mulai nyaman menggunakan yang namanya pasar digital atau biasa disebut dengan e-commerce karena mereka tidak lagi harus pergi ke pusat perbelanjaan. Dengan di rumah saja, kita bisa berbelanja banyak barang dan transaksi selesai lalu barang yang akan mendatangi ke rumah. Lantas, apa itu e-commerce?

Pengertian Pasar Digital

Mc Leod dan Schell telah mendefinisikan secara umum terkait e-commerce yakni sebuah transaksi-transaksi bisnis yang melibatkan beberapa penjual dan pembeli di mana para penjual dan pembelinya saling terhubung melalui internet.

Pendapat lain, Kalakota dan Whinston menambahkan e-commerce merupakan kegiatan belanja online dengan menggunakan jaringan internet dan cara transaksinya melalui transfer uang digital. Secara sederhananya, e-commerce adalah suatu proses jual beli produk secara elektronik atau digital. Bahkan e-commerce ini terus berkembang beberapa tahun belakangan ini dan perlahan telah menggantikan pasar tradisional.

Ciri-ciri Pasar Digital

Adapun ciri-ciri dari pasar digital yang sifatnya khusus dan berbeda dengan ciri-ciri pasar pada umumnya antara lain:
  1. Transaksi tanpa batas yakni bisa diakses selama 24 jam.
  2. Barang yang dijual berbagai macam dan biasanya memiliki kualitas yang baik.
  3. Pembayaran barang dilakukan dengan mentransfer uang.
  4. Tidak adanya kegiatan tawar-menawar harga.
  5. Produk digital dan non digital. Produk digital yaitu produk yang tidak berwujud misal musik, film atau sofwater komputer. Sedangkan produk non digital yaitu produk yang mencakup barang-barang kebutuhan seperti pakaian, alat elektronik, furniture dan sebagainya.
  6. Transaksi anonim, artinya antara penjual dan pembeli tidak terjadi pertemuan fisik.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Digital

Kelebihan

Adapun kelebihan dari pasar digital/e-commerce yaitu:

Tidak memerlukan tempat. Untuk dapat menjual produk secara online, kita tidak memerlukan sewa atau membangun toko/tempat secara fisik. Hal ini tentu mengurangi adanya biaya sewa dan biaya tenaga kerja.
Kita bisa dengan mudah dan cepat dalam mengembangkan bisnis sebab biaya yang dikeluarkan tidak sebanyak pasar tradisional atau toko offline.
Kegiatan jual beli yang sangat praktis karena tidak perlu keluar rumah untuk membeli maupun menjual produk namun hanya dengan internet.

Kekurangan

Adapun kekurangan dari pasar digital/e-commerce yaitu:

Tidak bisa melihat produk secara langsung. walaupun sudah ada sistem rating atau pemberian testimoni oleh konsumen yang sudah membeli, akan tetapi beberapa orang masih merasa hal ini tidak dapat menjamin produk yang diperoleh berkualitas.
Memiliki resiko yang besar. Dalam e-commerce, bisa saja terjadi pencurian data bahkan hingga pencurian kartu kredit. Oleh sebab itu, kunci dari e-commerce ini adalah harus selalu berhati-hati.
Tingginya persaingan antar toko online berupa harga produk atau yang lainnya.

Contoh Pasar Digital

Berikut beberapa contoh pasar digital (e-commerce) yang sedang populer di Indonesia:
Berbasis aplikasi

  • Shopee
  • Tokopedia
  • Lazada
  • Blibli
  • Sorabel
  • Zalora
  • JD.ID

Berbasis website


  1. Hijup, merupakan website penjualan busana muslim mulai dari produk hijab, tunik, gamis dan sebagainya.
  2. Bukupedia, merupakan website yang menjual aneka macam buku secara online.
  3. Blissworld.com, merupakan website penjualan berbagai aneka produk kosmetik, skincare, dan sebagainya.

Pengertian Pasar Digital Mc Leod dan Schell telah mendefinisikan secara umum terkait e-commerce yakni sebuah transaksi-transaksi bisnis yang melibatka