Letkol Laut (T) Andry Kuswoyo, sang Penakluk 7 Gunung dan Bukit di NTB

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Letkol Laut (T) Andry Kuswoyo, sang Penakluk 7 Gunung dan Bukit di NTB


Wujud cinta pada alam memang banyak ragam dan bentuk perlakuannya. Misalnya, yang dilakukan Letkol Laut (T) Andry Kuswoyo yang menaklukkan tujuh puncak bukit di Indonesia, termasuk Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, dengan cara trail run.

AZAMI RAMADHAN, Surabaya

BAGI Andry Kuswoyo, trail run bukan sekadar olahraga lari lintas alam bebas dengan menembus perbukitan, hutan, dan pegunungan. Melainkan, wujud implementasi perjuangan bagi seorang prajurit. Yang selalu siap siaga dalam keadaan apa pun. Terutama fisik. Selain niat menjaga kelestarian alam.

Alumnus Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-46 tersebut menceritakan awal mula menggeluti trail run hingga membawanya sukses sebagai finisher pertama di Sembalun Seven Summits (S7S) dari unsur TNI/Polri. Menurut dia, semua itu berawal pada 2018. Dia tergabung dalam Bumimoro Pecinta Alam (Morotala) yang dibentuk langsung oleh Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono pada 2017.

Kala itu, rekan-rekan sesama anggota mengajaknya untuk mendaki Gunung Semeru. Bukan dengan cara konvensional. Tapi berlari. Berbekal peralatan seadanya, dia berhasil menjejakkan kaki di puncak tertinggi Pulau Jawa itu. Dia mengaku sempat mengalami indikasi hipotermia. Tapi, karena mendapat dukungan dari rekan setim, dia bisa melewati itu.

”Sempat mau hipo. Peralatan tidak lengkap, baju tidak mendukung kegiatan di atas 3.000 mdpl. Tapi, teman-teman support. Sangat support,” kenangnya.

Dia beruntung berhasil menjejakkan kaki di puncak gunung tersebut. Bukannya kapok, pria 43 tahun itu justru terus berlatih dan mendalami trail run hingga mengikuti ajang perlombaan bergengsi di tanah air.

Salah satu perlombaan yang membuatnya bersyukur hebat adalah Sembalun Seven Summits (S7S) 2021. Rasa syukur itu semakin tebal setelah menjadi finisher pertama di acara tersebut dari unsur TNI/Polri. Sebab, selama lima hari itu dia mengetahui langsung bahwa Indonesia merupakan surga dunia dan wajib dijaga kelestariannya.

Rute yang dia lalui selama S7S itu meliputi tujuh puncak gunung dan bukit di NTB, mulai dari Bukit Baon Ritif (1.500 mdpl), Bukit Pergasingan (1.806 mdpl), Bukit Anak Dara (1.923 mdpl), Bukit Kondo (1.937 mdpl), Bukit Lembah atau Gedong (2.200 mdpl), Bukit Sempana (2.329 mdpl), hingga puncak Rinjani (3.726 meter di atas permukaan laut).

Bagi perwira yang menempuh Pendidikan Pascasarjana ASRO VII di Sekolah Tinggi Angkatan Laut (STTAL) itu, trail run menyelipkan banyak nilai. Misalnya, nilai edukasi tentang segala hal. Termasuk soal safety atau keamanan saat beraktivitas di alam bebas. Juga, nilai untuk menjaga kelestarian alam Indonesia.

Selama aktivitas trail run itu, dialog dadakan bersama pendaki lain selalu terbangun. Mengabarkan pesan kelestarian di setiap pos peristirahatan selalu menjadi agenda wajib yang tak terpisahkan. Tak ayal, aktivitas tersebut juga menular ke keluarganya. Sebelum PPKM darurat, aktivitas lari di alam bebas dilakukan bersama keluarga.

Jadi, mereka sampai ikut pendakian di bawah 3.000 mdpl, belajar untuk memperkuat fisik, dan skema-skema lainnya. Dua pekan sekali, bersama keluarga Andry berlari di sekitar Gunung Penanggungan, Gunung Pundak Mojokerto, dan beberapa gunung lain yang di bawah 3.000 mdpl.

Baca Juga: Jatim Butuh 4.569 Perawat, Rekrutmen Relawan Sepi

Dia mengaku punya keinginan dalam waktu dekat. Jika PPKM darurat usai dan pandemi dapat dikendalikan, dia ingin menyelesaikan trail run tujuh puncak gunung di Pulau Jawa. Mulai dari Gunung Slamet dan Sumbing di Jawa Tengah. Lalu, di Jawa Timur ke Gunung Lawu, Gunung Arjuno, Gunung Welirang, Gunung Raung, dan selesai di Gunung Semeru. ”Di Semeru itu pas tanggal 17 Agustus. Tujuh gunung, tujuh hari lintas kota. Semoga saja tercapai,” harapnya.


Letkol Laut (T) Andry Kuswoyo, sang Penakluk 7 Gunung dan Bukit di NTB