Pemkot Surabaya Ketuk Nurani Warga lewat Surabaya Memanggil

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pemkot Surabaya Ketuk Nurani Warga lewat Surabaya Memanggil


Tantangan berat kini harus dihadapi pemkot. Sebab, kondisi Kota Pahlawan kembali memerah. Surabaya dikepung virus korona. Di tengah kesulitan, pemkot mengajak warga ikut serta melawan pandemi lewat gerakan Surabaya Memanggil.

ARISKI PRASETYO, Surabaya

SURABAYA dalam keadaan genting. Penyebabnya, virus korona semakin ganas. Rumah sakit penuh sesak. BOR (bed occupancy rate) mencapai 100 persen. Ada juga rumah sakit yang lockdown,” ungkap Wali Kota Eri Cahyadi di balai kota kemarin (30/6).

Kondisi yang disampaikan Eri itu menjadi gambaran metropolis akhir-akhir ini. Surabaya yang semula sudah membaik kembali dihadapkan dengan persoalan Covid-19. Virus yang kali pertama muncul di Tiongkok tersebut mengamuk lagi untuk kali kedua. Gelombang kedua virus korona itu semakin deras. Covid-19 cepat menyebar. Tak seperti sebelumnya. Sebab, virus tersebut telah bermutasi menjadi varian Delta. Daya gempurnya jauh lebih ganas.

Awalnya, virus korona varian anyar itu ditemukan ketika pemkot memberlakukan penyekatan di Suramadu. Salah seorang pengendara terinfeksi Covid-19 varian Delta. Tak butuh waktu lama, virus korona varian baru itu pun seketika merebak. Salah satu ciri virus korona varian Delta adalah cepat menular. Warga yang imunitas tubuhnya tengah lemah dan tak menjaga prokes bisa cepat terpapar.

Memang tak mudah membendung Covid-19. Terutama varian anyar itu. Sebab, virus korona tak kasatmata dan bisa saja menempel di tubuh para pekerja. Alhasil, ketika pekerja itu pulang, virus tersebut menyerang satu keluarga. ”Kota ini menangis dan butuh pertolongan panjenengan semua,” tuturnya.

Untuk menghadapi situasi genting, hanya ada satu langkah. Perang melawan Covid-19 harus kembali digelorakan. Bukan hanya pemkot yang maju bertempur. Warga juga wajib membantu agar Surabaya secepatnya menghijau.

Pemkot pun merancang upaya. Salah satu solusinya, mengajak warga ambil bagian menjadi pasukan melawan korona. ”Mari bergandengan tangan. Menjadi bagian gerakan Surabaya Memanggil,” tegasnya.

Apa itu gerakan Surabaya Memanggil? Surabaya Memanggil adalah sebuah wadah bagi warga Surabaya. Khususnya bagi mereka yang bersedia membantu pemkot melawan virus korona. Sebab, ketika pemkot dan warga bersatu, bencana korona secepatnya bisa dilewati.

Suami Rini Indriyani itu menerangkan, gagasan membentuk Surabaya Memanggil itu muncul setelah dirinya mendapat banyak masukan dari warga. Terutama aduan RT/RW. Kabar menyedihkan yang dia dapatkan. Sebab, semakin banyak warga yang terpapar Covid-19.

Selain itu, tak sedikit yang memberikan dukungan kepada pemkot. Warga ingin ikut berpartisipasi dalam penanganan Covid-19. Berbekal informasi tersebut, Eri membulatkan tekad. Pemkot akan mengajak warga berada dalam satu barisan. Berjuang melawan pandemi. ”Kami mengetuk hati warga untuk ikut membantu pemkot,” ujarnya.

Surabaya Memanggil resmi di-launching kemarin. Sejumlah warga sudah bersepakat membantu pemkot. Mereka mendaftar sebagai garda terdepan melawan virus korona. Pendaftaran dibuka lewat website pemkot. Seluruh warga bisa mengikuti gerakan Surabaya Memanggil. Syaratnya cukup mudah. ”Syarat pertama, warga Surabaya. Kedua, mereka harus dipastikan bebas dari virus korona,” jelasnya.

Minggu ini, pemkot akan mengumpulkan relawan tersebut. Warga bakal mendapat pembekalan karena bertugas di lapangan.

Mantan kepala bappeko itu menjelaskan tugas relawan tersebut. Pertama, membantu pemkot menyosialisasikan prokes. Ke depan, tim itu keluar masuk RW. Memberikan pengetahuan tentang bahaya korona kepada warga. ”Sebab, pemkot tidak bisa menjangkau sampai ke bawah untuk sosialisasi,” paparnya.

Tugas kedua, membantu pemkot berjaga ketika malam. Sebab, pemkot kembali menerapkan aturan jam malam. Kegiatan warga berakhir maksimal pada pukul 20.00.

Yang tak kalah penting, penanganan Covid-19. Contohnya, ketika ada warga yang terpapar korona, relawan segera berkoordinasi dengan RT/RW. Perkampungan itu diblokade. ”Selanjutnya, seluruh warga menjalani uji usap,” terangnya.

Setelah mendapatkan bekal, para relawan akan diberi ”senjata” oleh pemkot. Satu per satu menerima suntikan vaksin. Tujuannya, memberikan kekebalan agar tak mudah terpapar Covid-19.

Eri mengakui, tugas relawan terbilang berat. Satgas itu harus menjaga kampung dari serbuan virus korona. Karena itu, dia berharap pemuda, komunitas, serta mahasiswa ikut bergabung dalam Surabaya Memanggil. ”Nanti di satu kampung ada 4–10 relawan,” ungkapnya.

Kepala Bagian Humas Febriadhitya Prajatara menyatakan, Surabaya Memanggil bukan hanya slogan. Lebih dari itu, Surabaya Memanggil adalah panggilan jiwa bagi warga yang tak ingin melihat Surabaya kembali diserang korona.

Tak hanya menjaga kampung, nanti relawan Surabaya Memanggil dibekali keterampilan lain. Misalnya, pengembangan UMKM. Melatih warga yang di-PHK. ”Membangkitkan perekonomian menjadi perhatian kami,” terangnya.

Baca Juga: Sah PPKM Darurat Diterapkan, Luhut: Nggak Ada Mal Buka Sampai 20 Juli

Diperkirakan, pertengahan bulan ini relawan Surabaya Memanggil terjun ke lapangan. Mereka bertugas setiap hari hingga kasus Covid-19 melandai dan Surabaya membaik.

Eri menjelaskan, Surabaya Memanggil tak dibentuk untuk wali Kota. Bukan pula demi nama baik pemkot. Lebih dari itu, Surabaya Memanggil menjadi upaya warga melindungi keluarga masing-masing.


Pemkot Surabaya Ketuk Nurani Warga lewat Surabaya Memanggil