Perburukan Pasien Covid-19 saat Isoman Bisa Terjadi pada Pekan Kedua

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Perburukan Pasien Covid-19 saat Isoman Bisa Terjadi pada Pekan Kedua


JawaPos.com – Tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit yang kian penuh, membuat pasien Covid-19 tak bisa seluruhnya ditampung di rumah sakit. Hanya mereka yang dengan gejala sedang dan berat saja yang bisa dirawat di rumah sakit. Selebihnya isolasi mandiri di rumah atau isolasi mandiri di fasilitas terpusat. Namun ingat, isoman atau isolasi mandiri tetap harus diawasi oleh dokter yang menangani.

Sebab saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darah sewaktu-waktu bisa saja turun. Dan, kondisi demam atau sesak napas juga bisa saja mengancam.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam kini juga sedang terinfeksi Covid-19 dan melakukan isoman. Meski sedang terpapar, Prof Ari membagikan tips dan informasi seputar isoman di rumah bagi pasien.

“Mengingat jumlah kasus Covid-19 meningkat, menembus angka penambahan kasus sebelumnya maka banyak pasien sedang menjalani isoman. Apa sih yang kita lakukan selama isoman,” katanya kepada JawaPos.com yang juga diunggah dalam channel YouTube pribadinya baru-baru ini.

Menurutnya ada dua hal yang harus diketahui saat isoman. Pertama, kata dia, bahwa droplet pasien bisa menularkan ke orang lain. Droplet mengandung virus saat bersin, batuk, bicara, masih bisa menularkan ke orang lain.

Kedua, kata dia, dalam masa isoman, pasien harus menjaga agar kondisinya tak semakin buruk. Hasil diskusinya pada beberapa ahli atau pakar paru serta berdasarkan hasil pengalaman pribadi dalam membantu pasien Covid-19, maka ada 3 hal harus diantisipasi ketika pasien alami infeksi. Apa saja?

Pertama, pasien Covid-19 bisa mengalami perburukan saat minggu kedua isoman. Pasien mengalami peradangan paru, perburukan fungsi paru, saturasi turun. Lalu perlu suplementasi oksigen, lalu ventilator.

Kedua, orang-orang dengan infeksi virus, mempunyai daya tahan tubuh rendah. Mudah sekali terinfeksi oleh infeksi lain. Sehingga jangan sampai terpapar dengan infeksi lain.

Ketiga, pasien Covid-19 perlu mewaspadai komplikasi bisa terjadi pada minggu kedua. Misalnya kondisi pengentalan darah atau hiperkoagulasi dan bisa berujung pada kematian mendadak, serangan jantung, stroke, atau gangguan hiperkoagulasi lainnya. Maka saat isoman penting agar selalu dipantau oleh dokter yang mengawasi.


Perburukan Pasien Covid-19 saat Isoman Bisa Terjadi pada Pekan Kedua