Sudah Divaksinasi, Dokter Ini Sembuh dari Covid-19 dalam Sepekan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sudah Divaksinasi, Dokter Ini Sembuh dari Covid-19 dalam Sepekan


JawaPos.com – Para tenaga kesehatan termasuk dokter banyak terpapar Covid-19 meski sudah divaksinasi . Tak sedikit juga yang meninggal dunia. Salah satu dokter yang terinfeksi Covid-19 dan baru-baru ini menjalani isolasi mandiri adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam.

Kabar baiknya, kini sang dokter yang sebelumnya divaksinasi dengan vaksin Sinovac itu sudah sembuh dari Covid-19 hanya dalam waktu sepekan. Menurutnya, vaksin memang bisa mengurangi angka keparahan dan masuk ke rumah sakit jika seseorang tertular Covid-19. “Teman-teman Alhamdulillah 2 kali PCR saya sudah negatif (PCR pertama CT 14.3) berarti saya dinyatakan sembuh  Covid-19 dalam 1 minggu,” katanya kepada JawaPos.com. “Saya mengucapkan terima kasih untuk doa teman-teman semua,” tambahnya.

Sebelumnya Prof Ari ikut tertular Covid-19 walaupun sudah divaksinasi Covid-19. Tentu sebagai guru besar, dekan, dan dokter spesialis penyakit dalam tiap hari dirinya selalu bolak-balik rumah sakit dan bertemu pasien. Ia menduga kemungkinan penularan terjadi saat di jalan atau di luar rumah.  “Terkena tidak jelas di mana, karena setiap hari ke kantor dan RS. Namun tracer kantor dan rumah negatif,” kata Prof Ari sebelumnya.

Saat menjalani isolasi mandiri, ia terus memantau kesehatannya menggunakan tiga alat utama yakni tensimeter, oksimeter, dan termometer. Gejala yang dihadapinya cenderung ringan. “Gejalanya ringan cuma pegal-pegal dan pilek,” katanya.

Prof Ari sebelumnya memang penyintas Covid-19 atau pernah terinfeksi juga. Dirinya sempat disuntik vaksin pertama kali 2 minggu sebelum dinyatakan positif. “Saya kan penyintas sebelumnya dan antibodi saya masih tinggi di atas 250,” paparnya.

Mengapa Prof Ari bisa cepat diberi kesembuhan? Ternyata ini tipnya. “Pada minggu pertama yang penting kita harus banyak istirahat, tidur,” jelasnya.  Ia menyarankan pasien Covid-19 harus lebih banyak tidur dan beristirahat. Salah satunya terutama setelah minum obat. “Bisa saja setelah makan pagi, minum obat, jam 10 lalu tidur. Tidur 1 jam, siap-siap makan siang, satu jam tidur lagi enggak ada masalah. Lalu setelah salat Ashar yang muslim silakan ngaji atau lakukan kegiatan lain. Lalu malamnya misalnya berbincang dengan keluarga lewat video call, WA. Nah selesai salat Isya jam 9 sudah siap tidur terlelap,” katanya.

Dia mengngatkan, tidur adalah hal yang penting untuk pasien Covid19. Dia bilang, jangan terjebak dengan kegiatan lain sehingga jam tidur kita terganggu. (*)


Sudah Divaksinasi, Dokter Ini Sembuh dari Covid-19 dalam Sepekan