Ahli Prediksi Covid-19 Bisa Menjadi Flu Biasa dalam Puluhan Tahun

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Ahli Prediksi Covid-19 Bisa Menjadi Flu Biasa dalam Puluhan Tahun


JawaPos.com – Pandemi Covid-19 diprediksi akan terus berlanjut. Hasil penelitian jangka panjang menyebutkan, virus SARS-CoV-2 akan menjadi endemik di sebagian besar dunia dan terus-menerus beredar di antara populasi manusia. Namun kabar baiknya, meskipun akan ada selamanya seperti penyakit lain, tetapi virus ini nantinya hanya minimal menyebabkan keparahan.

Para ahli melihat pada akhirnya setelah bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun, Covid-19 dapat bertransisi menjadi penyakit masa kanak-kanak yang ringan. Misalnya seperti empat virus Korona manusia yang menjadi endemik dan menyebabkan flu biasa.

“Dugaan saya, cukup banyak orang yang akan tertular dan cukup banyak orang yang akan mendapatkan vaksin untuk mengurangi penularan dari orang ke orang,” kata Ahli Vaksin Paul Duprex, yang juga Direktur Pusat Penelitian Vaksin Universitas Pittsburgh.

Baca Juga: Ahli Sebut Mutasi Covid-19 Jenis D614G Banyak Ditemukan di Indonesia

“Akan ada sekelompok orang yang tidak mau menggunakan vaksin, akan ada wabah lokal, tapi itu akan menjadi salah satu virus Korona ‘biasa’,” lanjutnya seperti dilansir dari laman National Geographic, Minggu (24/1)

Tetapi transisi ini tidak akan terjadi dalam semalam. Para ahli mengatakan bahwa lintasan pasca-pandemi SARS-CoV-2 yang tepat akan bergantung pada tiga faktor utama. Yakni berapa lama manusia mempertahankan kekebalan terhadap virus, seberapa cepat virus berevolusi, dan seberapa luas populasi yang lebih tua menjadi kebal selama pandemi itu sendiri.

Ahli Epidemiologi penyakit menular di Imperial College London juga mengatakan hal yang sama. “Orang-orang harus menyadari, virus ini tidak akan hilang,” kata Roy Anderson.

“Kami akan dapat mengendalikannya karena obat-obatan dan vaksin modern, tetapi ini bukanlah sesuatu yang akan hilang begitu saja,” katanya.

Jalan panjang menuju flu biasa

Salah satu faktor penting yang bisa memprediksi masa depan Covid-19 adalah kekebalan kita terhadap penyakit. Sistem kekebalan manusia dapat memberikan berbagai tingkat perlindungan parsial dari patogen. Ini dapat mencegah penyakit parah tanpa harus mencegah infeksi atau penularan.

Sebuah studi tahun 2013 di BMC Infectious Diseases menunjukkan bahwa rata-rata, manusia pertama kali terpapar keempat virus Korona ini antara usia tiga dan lima tahun bagian dari gelombang pertama infeksi yang dialami anak-anak. Infeksi awal ini meletakkan dasar bagi respons kekebalan tubuh di masa depan.

Saat varian baru dari virus Korona endemik berevolusi secara alami, sistem kekebalan memiliki langkah awal untuk melawannya. Maka tidak cukup untuk membasmi virus secara instan, tetapi cukup untuk memastikan bahwa gejala tidak berkembang jauh.

“Virus itu juga musuhnya sendiri. Setiap kali itu menginfeksi Anda, itu menambah kekebalan Anda,” kata Ahli imunologi di Universitas Lisbon di Portugal Marc Veldhoen,

Studi sebelumnya memperjelas bahwa kekebalan parsial dapat mencegah orang dari sakit parah, bahkan ketika virus Korona berhasil memasuki sistem mereka. Dalam jangka panjang, hal yang sama mungkin berlaku untuk virus Korona baru.

Pakar Kesehatan postdoctoral Emory University Jennie Lavine memodelkan lintasan pasca-pandemi SARS-CoV-2 berdasarkan data studi 2013, yang diterbitkan dalam Science pada 12 Januari. Model ini menunjukkan bahwa jika SARS-CoV-2 berperilaku seperti virus Korona lainnya, kemungkinan besar akan terjadi berubah menjadi gejala ringan bertahun-tahun hingga beberapa dekade dari sekarang. Namun, transisi dari pandemi ke penyakit ringan ini bergantung pada bagaimana respons kekebalan terhadap SARS-CoV-2 bertahan dari waktu ke waktu.

Saksikan video menarik berikut ini:

 


Ahli Prediksi Covid-19 Bisa Menjadi Flu Biasa dalam Puluhan Tahun