Di Gresik, Ada Tujuh Gadis Belia Tendang Teman Sebaya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Di Gresik, Ada Tujuh Gadis Belia Tendang Teman Sebaya


JawaPos.com – Video pendek penganiayaan oleh tujuh remaja putri membuat heboh media sosial di Gresik. Lokasinya terlihat di kawasan alun-alun kota. Tim siber Polres Gresik pun bergerak cepat. Sejumlah terduga pelaku bullying itu diamankan untuk dimintai keterangan. Mereka semua masih pelajar SMP.

Setelah mendapat laporan, tim siber dan tim Opsnal Polres Gresik langsung melakukan penelusuran. Junmat (7/1) pukul 09.30, petugas berhasil mengamankan terduga pelaku bullying tersebut. ’’Kami datangi rumahnya masing-masing. Mereka semua masih di bawah umur, masih pelajar,’’ ucap Kanitpidum Polres Gresik Ipda Djoko Suprianto.

Semua terduga pelaku itu pelajar putri. Duduk di bangku SMP. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (6/1) sekitar pukul 15.00. Dalam video berdurasi 24 detik itu, terlihat beberapa anak belia bergantian melakukan perundungan. Korbannya juga remaja putri. Mereka bergantian menendang dan memukul korban. Lalu, tampak ada yang merekam dengan menggunakan smartphone.

Menurut Djoko, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Korban juga masih menjalani visum untuk membuktikan adanya unsur penganiayaan. ’’Kami masih menggali lebih dalam motif dan unsur perbuatan para gadis belia itu,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto menambahkan, pihaknya prihatin dengan kejadian tersebut. Dia mengatakan, perbuatan sekelompok remaja di alun-alun kota itu melawan hukum. Tidak sepatutnya dilakukan. Namun, dia belum bisa memberikan keterangan terkait ancaman pasal dan hukuman yang dipersangkakan.

’’Misalnya, pelakunya benar di bawah umur atau kelompok anak di bawah umur, tentu proses penyidikannya akan menggunakan aturan yang sudah ada. Sejauh ini, proses pemeriksaan terus berlanjut,’’ ujar alumnus Akpol 2001 itu.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Anak (KBP2A) Pemkab Gresik dr Ady Yumanto mengatakan, pihaknya juga merasa prihatin dengan fenomena itu. ’’Miris saat melihat video tersebut. Tampaknya ada yang salah dalam pola didik anak di dalam rumah tangga atau keluarga,” tuturnya.

Menurut Ady, tren tindak kekerasan yang melibatkan anak setiap tahun meningkat. Termasuk di wilayah hukum Gresik. Penyebabnya beragam. Mulai faktor ekonomi, kurangnya perhatian, hingga konflik orang tua. ’’Faktor ketidakharmonisan dalam rumah tangga itu berpengaruh pada kondisi psikologis anak. Anak-anak lalu mencari kepuasan di luar rumah dengan cara yang beragam, bahkan kerap di luar nalar,” jelasnya.

Keluarga tetap menjadi faktor kunci dalam tumbuh kembang anak. Kesalahan dalam pola asuh, kurang pengawasan, hingga hubungan orang yang tidak harmonis berpotensi mengakibatkan berbagai kenakalan anak dan remaja. ’’Baik itu mencuri, terlibat perkelahian, maupun mungkin lebih parah dari itu,’’ paparnya.

Baca Juga: Selama Alat ECMO Terpasang, Paru-Paru Istirahat untuk Pemulihan

Berdasar catatan atau reportase Jawa Pos, pada 2020 setidaknya terdapat tiga kasus menonjol di luar akal sehat yang melibatkan anak di bawah umur. Baik sebagai pelaku ataupun korban. Salah satunya, kasus pembunuhan berencana di kawasan Bukit Jamur, Bungah. Pelaku maupun korbannya adalah anak-anak seusia pelajar SMP.

Menurut Ady, pihaknya akan duduk bersama dengan semua elemen masyarakat yang peduli terhadap anak. Harapannya, ada solusi komprehensif untuk persoalan tersebut. Kendati sudah ada aturan hukum tentang anak di bawah umur, pelaku tetap harus diproses dengan hukuman setimpal sesuai aturan perundang-undangan. ’’Agar ada efek jera terhadap orang tua atau anak yang melakukan tindak kekerasan atau pidana lain,’’ ungkapnya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Di Gresik, Ada Tujuh Gadis Belia Tendang Teman Sebaya