Alasan Singapura Bedakan Perlakuan bagi Warganya yang Disuntik Sinovac

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Alasan Singapura Bedakan Perlakuan bagi Warganya yang Disuntik Sinovac


JawaPos.com – Kementerian Kesehatan Singapura membedakan perlakuan bagi warganya dalam hal pemilihan vaksin Covid-19. Jika mereka disuntik vaksin Sinovac, maka harus tetap menjalani tes pra-acara. Artinya harus mengikuti swab atau tes usap terlebih dahulu. Sebab, vaksin Sinovac diragukan efektivitasnya untuk melawan varian Delta.

Kemenkes Singapura menegaskan kembali alasan keputusan hal itu. Sebab suntikan Covid-19 Sinovac tidak tercakup dalam program vaksinasi nasional. Sinovac bukan termasuk dalam Program Bantuan Keuangan Cedera Vaksin (VIFAP) yang dimaksudkan untuk vaksin di bawah program vaksinasi nasional Singapura dengan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.

“Vaksin Sinovac tetap tidak terdaftar dan belum menjalani evaluasi penuh untuk keamanan dan kemanjurannya,” kata Kemenkes Singapura seperti dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (3/7).

Baca juga: Dinilai Kurang Manjur, Divaksin Sinovac Diperlakukan Beda di Singapura

“Individu yang ingin menerima vaksin Sinovac harus mendiskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter mereka di institusi kesehatan swasta terpilih, dan bersama-sama membuat keputusan yang tepat,” tambahnya.

Kementerian Kesehatan Singapura juga mengatakan bahwa tes Covid-19 pra-acara masih diperlukan bagi mereka yang divaksinasi dengan Sinovac, karena tidak ada data internasional yang memadai tentang efektivitas vaksin Sinovac terhadap varian Delta. Sinovac diragukan efektivitasnya.

Baca juga: Disuntik Sinovac Kena Covid, Ahli: Tetap Manjur Seperti Vaksin Barat

“Dengan semakin dominannya varian Delta di seluruh dunia dan semakin banyak data yang tersedia, kami akan melakukan penilaian objektif dan meninjau apakah individu yang telah menerima vaksin SAR (Special Access Route) juga dapat dikecualikan dari pengujian pra-acara,” kata Kemenkes.

Seperti yang disebutkan sebelumnya oleh Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, Kementerian mengatakan pihaknya berencana untuk membawa vaksin Covid-19 non-mRNA lainnya untuk menjadi bagian dari program vaksinasi nasional sebelum akhir tahun. “Jika disetujui di bawah program nasional kami, mereka yang diinokulasi dengan vaksin ini juga akan dibebaskan dari pengujian pra-acara,” kata Ong.

Sedikitnya ada tujuh klinik swasta lagi telah dipilih untuk mengelola stok vaksin Sinovac. Ini menambah 31 jumlah institusi kesehatan swasta yang diizinkan untuk menawarkan vaksin di bawah Rute Akses Khusus. Sebanyak 24 klinik telah menyediakan vaksin Sinovac sejak 18 Juni.

“Beberapa klinik kelompok dalam daftar penyedia saat ini sekarang siap untuk meningkatkan layanan mereka untuk membantu meningkatkan waktu tunggu bagi individu dalam daftar janji temu klinik,” kata Kementerian.

Kemenkes telah mengaktifkan tujuh klinik lain untuk menyediakan vaksin Sinovac. Klinik tambahan ini akan membantu membersihkan daftar janji temu dari 24 klinik yang ada dan mungkin tidak menerima janji temu baru dari mereka yang memilih untuk menggunakan Sinovac.

“Untuk menghindari antrean, mereka yang ingin mengambil vaksin Sinovac harus menghubungi klinik atau mengunjungi situs web mereka untuk membuat janji sebelum berangkat untuk vaksinasi,” kata Depkes.

“Mereka yang masuk ke klinik tanpa janji sebelumnya akan ditolak,” tegas Kemenkes Singapura.


Alasan Singapura Bedakan Perlakuan bagi Warganya yang Disuntik Sinovac