Dzumafo: Indonesia Jangan Cari Kambing Hitam pada Pemain Naturalisasi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Dzumafo: Indonesia Jangan Cari Kambing Hitam pada Pemain Naturalisasi


JawaPos.com-Rencana pemerintah untuk memperketat naturalisasi ditanggapi Herman Dzumafo. Sebagaimana diketahui, setelah merintis karier sejak 2008 bersama PSPS Pekanbaru, Dzumafo akhirnya resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2017.

Pemain 41 tahun itu kurang setuju dengan rencana tersebut. Menurut dia, ada atau tidaknya pemain naturalisasi, kalau sepak bola Indonesia tidak dirombak secara besar-besaran, hasilnya akan sama.

’’Akan selalu seperti ini. Selalu cari kambing hitam. Pemerintah cari kambing hitam, petinggi PSSI juga cari kambing hitam,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos kemarin.

Pemain kelahiran Douala, Kamerun, itu menuturkan, untuk menjadi WNI, ada tahapan yang harus dilalui. Berdasar UU Nomor 12 Tahun 2016, setiap WNA yang mau menjadi WNI harus menetap di Indonesia minimal selama lima tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.

’’Selama ini banyak yang bilang pemain naturalisasi di Indonesia. Kenapa tidak bilang sudah banyak WNA yang pindah menjadi WNI?’’ tuturnya.

Menurut dia, kebanyakan pemain naturalisasi yang ada di Indonesia tidak disponsori pemerintah ataupun klub. Tapi, disponsori keluarga. Dzumafo mencontohkan dirinya sendiri.

’’Saya menjadi WNI itu karena pilihan sendiri. Kenapa? Karena punya keluarga. Yang mengurus WNI saya itu istri (Maria Magdalena), bukan orang lain,’’ bebernya.

Dzumafo menyebut tidak ada satu surat pun dari pemerintah untuk merekomendasikannya menjadi WNI saat itu.

’’Dari PSSI tidak ada, sama sekali. Dari tim saya sendiri pada saat itu juga tidak ada. Saya urus sendiri. Apakah itu namanya naturalisasi? Bukan. Tapi, saya memilih untuk memindahkan warga negara saya menjadi WNI. Dan kebanyakan seperti itu,’’ kata pemain yang kini berkostum Martapura Dewa United tersebut.

Menurut dia, untuk memajukan sepak bola, harus ada liga yang kompetitif. Sedangkan di tanah air, sudah lebih dari setahun tak ada kompetisi resmi.

’’Ya, ini sudah setahun lebih. Apakah ada negara di dunia selain Indonesia (yang seperti ini). Masih saja tidak boleh main. Itu salah siapa? Pemain naturalisasi? Tidak!’’ tegasnya.

Dia menyebut naturalisasi hampir terjadi di semua negara. Tetapi, tidak ada pemain naturalisasi di negara lain yang disalahkan seperti di Indonesia.

’’Cuma di Indonesia yang disalahkan. Naik turun, naik turun. Wajar pemerintah cari solusi. Tapi, solusi itu bukan mencari kambing hitam,’’ tegasnya.


Dzumafo: Indonesia Jangan Cari Kambing Hitam pada Pemain Naturalisasi