Salah Info Hasil Otopsi Jenazah Korban Covid-19 di Rusia

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Salah Info Hasil Otopsi Jenazah Korban Covid-19 di Rusia


KABAR yang satu ini menyebutkan bahwa Rusia menjadi negara pertama yang melakukan otopsi (posmortem) terhadap jenazah Covid-19. Setelah dilakukan penyelidikan menyeluruh, ditemukan bahwa Covid-19 tidak ada yang dalam bentuk virus, melainkan bakteri yang telah terpapar radiasi dan menggumpal melalui darah sehingga mengakibatkan kematian.

Jawa Pos menemukan kabar seperti itu diunggah akun Facebook Ajat Kurniawan pada 4 Juli 2021. Sayangnya, informasi itu tidak menyebutkan sumber sama sekali. Juga tidak ada keterangan dari Kementerian Kesehatan Rusia (bit.do/KarenaBakteri).

Mengutip situs resmi Kementerian Kesehatan Rusia tentang Covid-19, covid19.rosminzdrav.ru/, negara itu mencirikan Covid-19 sebagai ”virus”, dengan menyebutkan penyakit itu disebabkan virus SARS-CoV-2. Disebutkan juga bahwa infeksi coronavirus baru merupakan penyakit yang memengaruhi sistem pernapasan manusia. Termasuk model penularan yang melalui paparan droplet saat batuk dan bersin. Anda dapat membacanya di bit.do/WebKesehatanRUsia

Situs milik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga membantah klaim bahwa Covid-19 disebabkan bakteri. Menurut WHO, penyebab Covid-19 termasuk dalam keluarga virus yang disebut coronaviridae. Beberapa orang yang terpapar Covid-19 bisa terkena infeksi bakteri, tapi sebagai penyakit lain atau komplikasi. Dalam hal ini, antibiotik dapat direkomendasikan penyedia layanan kesehatan.

Soal kabar otopsi jenazah korban Covid-19 di Rusia, portal berita Reuters pernah mengulasnya pada 16 April 2021. Disebutkan bahwa Rusia bukan satu-satunya negara yang melakukan otopsi. Studi posmortem telah dilakukan di Amerika Serikat, Jerman, Italia, dan Inggris.

Hasil analisis otopsi korban Covid-19 di Rusia menunjukkan bahwa Covid-19 sebagai penyebab kematian dalam ribuan kasus. Hal tersebut bertentangan dengan berbagai posting-an di media sosial yang mengklaim bahwa hasil otopsi itu menyebut Covid-19 tidak ada dan korban meninggal akibat pembekuan darah yang disebabkan bakteri.

Para peneliti dari National Institutes of Health (NIH) AS dan Johns Hopkins Medicine juga telah mencatat salah satu di antara banyak efek yang mengancam jiwa penderita Covid-19 adalah peradangan dan pembekuan darah yang tidak normal. Kondisi itu bisa memicu komplikasi, mulai serangan jantung, kerusakan organ, hingga stroke. Pembekuan darah hanyalah satu dari banyak efek yang dapat ditimbulkan Covid-19. Sebab, Covid-19 tidak identik dengan trombosis. Anda dapat membacanya di bit.do/Virus SumberKomplikasi.

Baca Juga: Banyak Pasien Isoman Jatim Tak Terdata, Berpotensi Jadi Klaster Baru

FAKTA

Rusia bukan satu-satunya negara yang telah melakukan otopsi kepada korban Covid-19. Hasil otopsi menunjukkan bahwa Covid-19 memang ada dan disebabkan virus, bukan bakteri seperti yang banyak beredar di media sosial.


Salah Info Hasil Otopsi Jenazah Korban Covid-19 di Rusia