Waspadai Varian Delta, 578 Anak Terpapar di Semarang

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Waspadai Varian Delta, 578 Anak Terpapar di Semarang


JawaPos.com – Penularan kasus Covid-19 pada anak menjadi perhatian Pemerintah Kota Semarang, terutama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang. Dari data yang ada, sebanyak 578 anak terpapar Covid-19. Adapun lima di antaranya meninggal.

Kepala DP3A Kota Semarang M Khadik menyampaikan, pada awal pandemi kasus Covid-19 lebih banyak terjadi kepada usia dewasa dan lansia. Namun ternyata, di Kota Semarang juga menular pada anak, bahkan lima di antaranya meninggal.

”Kalau melihatnya kasusnya memang cukup besar, namun sejak PPKM Darurat terus menurun,” katanya seperti dikutip Radar Semarang dalam dialog Anak Hebat Tangguh Hadapi Pandemi Covid-19 yang digelar virtual.

Ia menjelaskan, jika saat ini Pemkot Semarang berupaya maksimal menyediakan tempat isolasi hingga tingkat RT. Anak-anak, kata dia, juga bisa memanfaatkan fasilitas itu untuk menjalani isolasi mandiri. Selain itu, lanjut dia, di saat pandemi Covid-19, anak perlu diberi ruang untuk tetap mengekspresikan diri dengan hal-hal positif.

Salah satunya dengan lomba menarik dan talkshow interaktif pada peringatan Hari Anak Nasional kali ini. “Kita beri ruang untuk menyalurkan bakat dan kreativitas sebagai ganti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang tertunda, jadi mereka tidak merasa kosong,” ujarnya.

Guna menekan angka kasus Covid-19 pada anak, pihaknya mengajak seluruh elemen untuk menyukseskan program vaksinasi anak usia 12-17 tahun. “Anak-anak dan remaja kami ajak untuk jadi penggerak, menyosialisasikan program vaksinasi agar bisa sukses, anak-anak sehat, dan dapat mendukung Indonesia maju,” paparnya.

Direktur Yayasan Anantaka Tsaniatus Sholihah menilai, tahun kedua pandemi Covid-19 menjadi tahun yang mengkhawatirkan, lantaran masuknya varian Delta, menyebabkan kasus Covid-19 pada anak semakin meningkat. Kasus yang terjadi pada 578 anak tersebut bisa jadi lantaran partisipasi masyarakat yang rendah.

“Padahal, saat kita mengingatkan anak-anak menggunakan masker masuk konteks pemenuhan hak anak atas kesehatan mereka agar tidak terpapar Covid-19,”tambahnya. Perawatan anak yang terpapar, lanjut dia, disarankan melakukan isolasi di rumah jika tidak tidak bergejala atau mengalami gejala ringan.

Dukungan dari keluarga saat anak terpapar Covid-19 sangat dibutuhkan untuk menambah imun dan mempercepat kesembuhan

“Anak kalau tinggal sama keluarga kan lebih terawat, dan imunnya dapat terjaga dengan baik. Karena mereka merasa lebih nyaman,” tuturnya.

Ia meminta kepada orang dewasa, khususnya orang tua untuk terus mengawasi dan menerapkan protokol kesehatan anak secara ketat. Karena hidup sehat merupakan hak anak.


Waspadai Varian Delta, 578 Anak Terpapar di Semarang