Diplomat Ini Sebut Tiongkok jadi Tantangan Bagi Presiden AS Terpilih

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Diplomat Ini Sebut Tiongkok jadi Tantangan Bagi Presiden AS Terpilih


JawaPos.com – Diplomat Amerika Serikat yang juga mantan penasihat keamanan nasional AS, John Bolton menilai isu konflik Tiongkok dan AS akan menjadi tantangan bagi presiden terpilih nantinya. Pemilihan presiden AS tinggal 14 hari lagi, dia memperingatkan bahwa Tiongkok akan menjadi tantangan besar bagi AS di masa depan.

Dia bersama diplomat lainnya mendesak AS dan sekutunya untuk menghadapi berbagai ancaman yang ditimbulkan oleh Tiongkok seperti di bidang militer, keamanan siber, dan operasi pengaruh menurut laporan Taiwan News.

Lembaga pemikir AS, Dewan Atlantik, mengundang tiga diplomat yang merupakan mantan penasihat keamanan nasional AS untuk berdiskusi tentang masa depan bangsa, termasuk John Bolton yang bertugas di pemerintahan Donald Trump, James Jones yang bertugas di bawah Barack Obama, dan Robert McFarlane yang bertugas di bawah Ronald Reagan.

Bolton mengatakan bahwa secara militer, dua ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup AS di abad ke-21 adalah Tiongkok dan Rusia. Bolton juga menunjukkan bahwa presiden AS berikutnya tidak dapat mengabaikan ancaman yang lebih dekat misalnya masalah senjata nuklir yang melibatkan Korea Utara dan Iran. Bolton mendesak presiden berikutnya untuk menghindari pemotongan anggaran pertahanan dan sebagai gantinya memperluas kemampuan militer negara.

Sementara McFarlane berpendapat bahwa ancaman utama yang dihadapi AS berasal dari Tiongkok, baik secara militer, teknologi, atau dari inisiatif soft power seperti Confucius Institutes. Dia juga memperingatkan kecenderungan Beijing untuk diplomasi perangkap utang.

Untuk melawan strategi semacam itu, McFarlane mengatakan bahwa AS perlu bekerja dengan sekutunya. Dia mengutip Inggris yang melarang partisipasi raksasa telekomunikasi Tiongkok Huawei dalam konstruksi jaringan 5G.

“Sebagai tanggapan, Tiongkok mengancam untuk mundur dari proyek pembangkit listrik tenaga nuklir Inggris, yang mendorong Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk menawarkan kepada AS untuk menggantikan peran Tiongkok,” kata McFarlane seperti dilansir Taiwan News.

Sedangkan Jones mengatakan banyak orang berpikir bahwa pada paruh kedua abad ke-21, negara-negara harus menghadapi pilihan antara AS dan Tiongkok. Dia menambahkan bahwa AS harus menegaskan kembali nilai-nilai yang akan terus memupuk struktur aliansinya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Diplomat Ini Sebut Tiongkok jadi Tantangan Bagi Presiden AS Terpilih