Program Keras Shin Tae-yong, Bentuk Timnas U-19 Jadi Lebih Berotot

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Program Keras Shin Tae-yong, Bentuk Timnas U-19 Jadi Lebih Berotot


JawaPos.com-Foto pemain Tim Nasional U-19 yang tengah pamer bodi terpampang di situs resmi PSSI. Foto itu juga sempat ramai di media sosial. Di foto tersebut, para pemain muda timnas tampak bangga memamerkan tubuh yang lebih berotot. Apakah itu bukti bahwa Shin Tae-yong telah berhasil meningkatkan level fisik pasukan Garuda Muda?

—-

Shin Tae-yong sempat mengeluh. Pelatih timnas U-19 asal Korea Selatan itu sedih lantaran skuad asuhannya kerap kalah bodi saat berduel dengan pemain lawan. ’’Karena itu, kami akan menggelar program penguatan otot. Jadi, ketika menghadapi lawan dengan postur tinggi dan kekar, mereka bisa meladeninya,’’ kata Shin.

Program penguatan otot itu menjadi menu pasukan Garuda Muda selama menjalani training camp selama lebih dari satu bulan di Kroasia. Hasilnya pun mulai terlihat. David Maulana dkk kini terlihat lebih berotot. Itu semua tak lepas dari latihan fisik keras yang diberikan Shin dan stafnya. Terutama gemblengan pelatih fisik Lee Jae-hong.

Tidak hanya memberikan latihan khusus untuk penguatan stamina dan power pemain, asupan makanan yang masuk juga diperhatikan secara ketat. ’’Pemain tidak boleh makan sembarangan, dilarang pedas dan digoreng. Makanan yang disajikan harus mengandung protein dan serat yang bagus,’’ jelasnya.

Ya, David Maulana dkk memang dipaksa disiplin soal hal tersebut. Kebiasaan untuk makan makanan berminyak dan pedas di Indonesia tidak akan berlaku selama berada di bawah pengawasan Shin di area TC. Mantan pelatih tim nasional Korea Selatan itu tak segan memberikan sanksi jika ada yang melanggar.

Khusus untuk pembentukan fisik, Shin menyebut bahwa latihan gym memang diberlakukan setiap hari. Tapi, sifatnya situasional. Menjelang atau sesudah pertandingan uji coba, dia tidak akan memberikan latihan di gym terlalu berat.

Selain itu, aktivitas para pemain dipantau sejak bangun tidur. Sebelum sarapan, para pemain wajib menjalani cek berat badan. ’’Kami juga check in body kepada semua pemain, yaitu mengecek masa lemak dan masa otot di dalam tubuh setiap pemain dengan alat,’’ tuturnya.

Nah, jika ada pemain yang ’’kelebihan’’ lemak, ada sanksi yang akan diberikan. Kelebihan itu juga tanpa konsekuensi. Satu persen saja berlebih, sanksi tetap akan diberikan. Bukan denda uang, melainkan hukuman push-up, joging, hingga skipping terprogram agar bisa menghilangkan kelebihan lemak tersebut.

Selain itu, dia mewajibkan makan bersama. Tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam. Selama makan bersama, pelatih fisiknya, Lee, akan memantau porsi makanan yang diambil tiap pemain. ’’Kebutuhan makanan mereka berbeda-beda. Jadi, apa yang dimakan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh tubuh,’’ katanya.

Selain kedisiplinan makanan, pemain juga diwajibkan beristirahat tiap hari minimal delapan jam. Menurut dia, istirahat yang cukup juga membantu pembentukan tubuh. ’’Mereka harus bisa mengatur waktu sendiri untuk beristirahat. Harus mengerti kondisi tubuhnya,’’ tegasnya.


Program Keras Shin Tae-yong, Bentuk Timnas U-19 Jadi Lebih Berotot