Program Rp 150 Juta per RT Diiringi Bimbingan dan Pendampingan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Program Rp 150 Juta per RT Diiringi Bimbingan dan Pendampingan


JawaPos.com–Usul masyarakat sering tidak didengar pejabat. Keluhan itu disampaikan warga RW 5 Bakung, Kali Rungkut Surabaya kepada calon wakil wali kota Surabaya Mujiaman Sukirno. Dalam kunjungan sapa warga pada Selasa (6/10) malam, Muhammad Riedwan, ketua RW 05 bercerita masih banyak hal yang harus diperhatikan di tingkat RT/RW.

”Misalnya, pos atau balai RW yang harusnya jadi tempat berkumpul, diskusi, dan musyawarah warga. Itu harusnya diperhatikan dan diperbaiki,” tutur Muhammad Riedwan.

Selain itu, Riedwan juga menyoroti perbaikan balai RW yang tidak terealisasi. Apalagi bangunan tersebut juga difungsikan sebagai gedung TK dan PAUD. Namun, dia mengapresiasi Musrenbang yang memfasilitasi aspirasi yang disampaikan. ”Selama ini pemkot cukup baik. Dulu nggak ada toilet umum. Langsung ke sungai. Tapi sekarang sudah dibuatkan. Sanitasi lebih baik,” ujar Muhammad Riedwan.

Hal yang berbeda disampaikan Rini, wakil ketua RW 05 yang menyoroti administrasi publik. Dia melihat warga di daerah Kali Rungkut didominasi warga musiman. Artinya, lebih banyak warga yang mengontrak untuk bekerja.

”Administrasi warga cukup sulit. Pemilik rumah atau kos atau kontrak nggak memperhatikan. Kampung ini kan lingkungan industri. Jadi harusnya lebih diperhatikan lagi,” tutur Rini.

Rini melihat visi MA-Mujiaman selaras dengan kebutuhan Kota Surabya. Sebab, Mujiaman dilihat sebagai sosok yang mampu membangun warga kecil. ”Mujiaman melihat dan memperhatikan ekonomi menengah ke bawah. Memang harusnya merata. Sistemnya harus diratakan lagi. Ekonomi rakyat diperhatikan,” ujar Rini.

Sementara itu, Mujiaman menegaskan, dia dan Machfud Arifin akan memusatkan pembangunan dari bawah, dari RT dan dari RW. ”Kalau pembangunan sebelumnya tidak merata, sekarang kita ratakan lagi. Saya lihat banyak pasar yang tidak tertata dengan rapi. Contohnya di Pasar Sememi atau Balas Klumprik. Kotor dan orang malas ke sana,” tutur Mujiaman.

Meneurt dia, program Rp 150 juta per tahun untuk RT bukan isapan jempol belaka. ”Nggak cuma sekadar diberi, tapi akan dibimbing, didampingi, dan terus dipantau bagaimana ke depannya,” terang Mujiaman.

Ketika bicara soal infrastuktur, Mujiaman mengaku sudah banyak ide. Namun, dia akan tetap fokus untuk membangun dan membahagiakan warga. ”Jadi kota yang baik adalah kota yang bisa menopang satu sama lain dengan baik. Pembangunan yang baik dimulai dari kesejahteraan masyarakat,” kata Mujiaman.

Saksikan video menarik berikut ini:


Program Rp 150 Juta per RT Diiringi Bimbingan dan Pendampingan