Pemprov Sulsel Siap Tampung Pengungsi akibat Gempa Sulbar

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pemprov Sulsel Siap Tampung Pengungsi akibat Gempa Sulbar


JawaPos.Com–Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel siap membantu masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar) yang terkena dampak gempa. Gubernur menyatakan, Kota Makassar siap menampung Korban gempa Sulbar.

Nurdin Abdullah menjelaskan, bantuan dari Dirut Garuda, armada yang bisa digunakan mengangkut tim medis untuk ke lokasi bencana tersebut. Begitu juga kalau ada yang harus dievakuasi ke Makassar, Pemprov Sulsel juga sudah menawarkan.

”Kalau ada yang harus kita evakuasi ke Makassar, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sudah menyiapkan tempat, baik untuk penampungan maupun untuk perawatan,” jelas Nurdin Abdullah seperti dilansir dari Antara.

Menurut Nurdin, sebagai saudara terdekat merasa terpanggil untuk turun langsung melihat keadaan masyarakat Sulbar yang terkena dampak gempa. Selain itu, Sulbar juga merupakan wilayah Kodam 14 Hasanuddin.

”Kami bersama Bapak Panglima Kodam 14 Hasanuddin dengan Pak Kapolda dari tadi pagi telah menerima berita gempa di Sulbar. Perintah dari Pak Danrem untuk memberikan langkah-langkah penyelamatan dan kami juga sebelum berangkat sudah menyediakan beberapa logistik yang dibawa kapal angkatan laut dan juga tim medis palang merah,” ujar Nurdin Abdullah.

Apalagi, kata Nurdin, selain kebutuhan sembako yang paling penting saat ini adalah tempat penampungan bagi pengungsi, terkhusus bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.

”Saya kira Pak Doni Monardo ada di sini, juga Ibu Menteri Sosial. Mudah-mudahan ini akan meringankan cobaan masyarakat Sulbar yang terkena dampak gempa,” tutur Nurdin Abdullah.

Sementara itu, Basarnas Mamuju Provinsi Sulawesi Barat berupaya melakukan evakuasi dua orang korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan akibat gempa berkekuatan 6,2 magnitudo di kota itu. ”Basarnas Mamuju bersama aparat TNI/Polri terus berupaya melakukan evakuasi korban reruntuhan di sejumlah titik di Kota Mamuju,” kata Humas Basarnas Mamuju Dewy Melyana.

Menurut dia, Basarnas pusat juga telah mengirimkan dukungan untuk membantu operasi SAR gempa bumi Majene dan Kota Mamuju. ”Bantuan personel dengan dukungan sarana prasarana, serta peralatan komunikasi telah diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju wilayah Sulbar untuk memberikan bantuan,” ujar Dewy Melyana.

Deputi Bidang Sarana Prasarana dan Sistem Komunikasi Basarnas Marsda TNI Suparmono mengatakan dukungan operasi SAR gempa bumi di Majene dan Mamuju tidak hanya datang dari pusat, tetapi juga datang dari Kantor SAR Makassar, Balikpapan, dan Samarinda, dan daerah lain.

Tim SAR berhasil menyelamatkan seorang petugas medis yang terjebak dalam reruntuhan bangunan Rumah Sakit Mitra Manakarra yang roboh akibat gempa. Korban bernama Lydia. Tim SAR dan sejumlah relawan dibantu warga melakukan ​​​evakuasi untuk membebaskan korban dari reruntuhan gempa rumah sakit tersebut.

Gempa di Mamuju yang terjadi 02.28 wita Jumat (15/1) dini hari telah merobohkan kantor gubernur Sulbar dan merobohkan kantor fasilitas pemerintah, rumah sakit, pusat perbelanjaan hotel, dan permukiman penduduk. Selain itu membuat jalur trans Sulawesi dan jaringan listrik padam sehingga masyarakat sulit berkomunikasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polman dan Kabupaten Majene telah menyatakan korban meninggal 26 orang di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene, selain itu ratusan orang terluka.

Gempa Mamuju pada kedalaman 10 kilometer terletak enam kilometer timur laut Majene 2.98 LS-118.94 BT juga membuat warga di pengungsian mencapai 15.000 orang.

Saksikan video menarik berikut ini:


Pemprov Sulsel Siap Tampung Pengungsi akibat Gempa Sulbar