BNPB Imbau Masyarakat Tetap Waspada Kemungkinan Gempa Susulan Sulbar

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

BNPB Imbau Masyarakat Tetap Waspada Kemungkinan Gempa Susulan Sulbar


JawaPos.com–Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan di Sulawesi Barat.

”Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang kekuatannya signifikan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati seperti dilansir dari Antara di Jakarta.

Dia menambahkan, gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran landslide dan runtuhan batu rockfall. Sehingga, masyarakat di kawasan perbukitan dengan tebing curam agar perlu waspada.

Dia menyampaikan, belajar dari sejarah bahwa pesisir Majene, Sulawesi Barat, pernah dilanda gelombang tsunami yang dipicu gempa bumi seperti pada 1969, masyarakat khususnya di wilayah pantai atau pesisir agar waspada. Apabila merasakan gempa bumi kuat agar segera menjauhi pantai.

”Untuk terus meningkatkan kewaspadaan, masyarakat juga diminta agar tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya,” tutur Raditya Jati.

Dia juga meminta masyarakat untuk tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi dan ramalan gempa bumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.

”Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang diakibatkan adanya aktivitas sesar aktif,” terang Raditya Jati.

Dia menjelaskan, hasil analisis itu didapatkan dengan memperhatikan lokasi pusat gempa atau episenter dan kedalaman hiposenternya, baik gempa signifikan pertama maupun yang kedua.

”Baik gempa signifikan pertama dan kedua yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal,” papar Raditya Jati.

Sebagaimana informasi sebelumnya, gempa bumi yang pertama sebagai pembuka atau foreshock dilaporkan terjadi pada Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB dengan magnitudo 5,9 pada episenter 2,99 LS dan 118,89 BT atau di darat pada jarak 4 kilometer (km) arah barat laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km. Selanjutnya gempa yang kedua atau mainshock terjadi pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB dini hari dengan magnitudo 6,2 pada episenter 2,98 LS dan 118,94 BT atau di darat pada jarak 6 km arah timur laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km.

Saksikan video menarik berikut ini:


BNPB Imbau Masyarakat Tetap Waspada Kemungkinan Gempa Susulan Sulbar