Korban Banjir Bandang Luwu Utara Tempati Huntap

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Korban Banjir Bandang Luwu Utara Tempati Huntap


JawaPos.com – Pemprov Sulsel berupaya membangkitkan semangat warga Luwu Utara yang menjadi korban banjir bandang pada Juli 2020 lalu. Perlahan-lahan para korban diberikan bantuan hunian tetap (huntap).

Menjelang pergantian tahun, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyerahkan 50 huntap untuk korban banjir bandang di Luwu Utara. Harapannya, para korban dapat menata hidupnya lagi dan bisa bangkit pada 2021 ini.

Nurdin Abdullah mengatakan, Pemprov Sulsel terus berupaya membantu pemerintah kota/kabupaten di Sulsel untuk bangkit. Seperti Pemkab Luwu Utara, pasca bencana banjir berusaha melakukan pemulihan terhadap warga yang terdampak.

“Pemprov sifatnya hanya men-support. Yang aktif itu adalah ibu bupatinya (Indah Putri Indirani,red). Kita tinggal mendukuong semua langkah-langkah ibu bupati,” tegas Nurdin dalam keterangan persnya, Sabtu (2/1).

Sebelumnya Nurdin Abdullah menyerahkan 50 huntap untuk korban dampak banjir bandang di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Luwu Utara pada Rabu 30 Desember 2020 lalu.

Mantan bupati Bantaeng itu menyebut bahwa pengerjaan 50 huntap itu hanya berlangsung 68 hari. Semua itu berkat bantuan dari PT Tatalogam Lestari. Pasalnya material bangunannya menggunakan bahan domus.

“Kami mengapresiasi karena masih ada orang yang punya hati mau turun tangan segera membangun rumah yang cukup representatif dengan harga murah. Tentu kita mengetuk hati semua, masyarakat, dunia usaha,” ujar Nurdin.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyebut, dampak dari banjir bandang di Masamba, Luwu Utara Juli 2020 lalu, sebanyak 1.295 rumah warga rusak berat. Bahkan ada rumah yang hilang terseret banjir.

Pascabanjir, masyarakat yang terdampak terpaksa menyewa rumah dari dana bimbingan pemerintah daerah menjelang hunian tetap mereka tuntas dibangun.

Indah Putri berharap ada pihak lain, baik swasta maupun pemerintah pusat untuk membantu membangunkan huntap untuk korban banjir bandang lainnya. Sebab, 50 huntap yang baru selesai dibangun baru membantu sebagian kecil para korban. Sisanya mereka masih tinggal di hunian sementara. “Berharap warga lainnya mendapatkan huntap seperti ini,” terang Indah Putri.

Baca juga: Korban Jiwa akibat Banjir di Luwu Utara Bertambah Jadi 16 Orang

Bupati Luwu Utara itu bertekad pada 2021 ini pihaknya mampu membangun huntap dengan total 1.295 unit. “Semoga ada pihak lain yang tergerak untuk membantu warga kami,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Project Manager PT. Tatalogam Lestari Krisna Dewanty menjelaskan, pengerjaan 50 huntap berlangsung sejak 13 Oktober 2020 silam dan tuntas pada 22 Desember 2020. Pengerjaan dari Tatalogam mulai dari rancangan sampai konstruksi akhir.

Baca juga: 14.483 Orang Masih Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Luwu Utara

Sebagaimana diketahui pada Juli 2020 lalu, banjir bandang melanda Luwu Utara. Sebelum bencana itu terjadi, wilayah tersebut dilanda hujan deras selama dua hari, tepatnya pada 12 – 13 Juli. Akibatnya Sungai Rongkong, Sungai Meli, dan Sungai Masamba meluap.

Dampak dari luapan itu terjadi banjir bandang yang mengakibat belasan ribu orang harus mengungsi. Berdasar data BNPB terdapat 14.483 orang masih mengungsi di tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Sabang, Baebunta, dan Masamba. Menurut data BNPB ketika itu, 106 orang luka-luka. 22 di antaranya menjalani rawat inap dan sisanya rawat jalan.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 


Korban Banjir Bandang Luwu Utara Tempati Huntap