Menuju Jawa Timur sebagai Pusat Industri Halal

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Menuju Jawa Timur sebagai Pusat Industri Halal


JawaPos.com – Mengusung semangat ”Jatim Bangkit” pada 2021, ada begitu banyak kebijakan strategis di sejumlah bidang yang menjadi prioritas pemprov. Muaranya adalah memulihkan perekonomian serta mengembangkan sumber daya manusia.

Salah satu yang jadi target utama adalah mengembangkan UMKM dan industri halal di Jatim. Saat ini sebuah kawasan industri UMKM seluas 410 hektare di Kabupaten Sidoarjo telah siap dibangun. Di dalam area tersebut, juga akan dibangun kawasan industri halal seluas 148 hektare.

”Ini adalah ’sesuatu’ yang belum pernah ada. Fasilitas atau model pembangunan UMKM dalam kawasan terintegrasi dan space building-nya memungkinkan UMKM akan optimal berproduksi. Jadi, UMKM bisa memiliki pabrik sendiri,” ujar gubernur yang juga pernah menjabat menteri sosial (Mensos) RI tersebut.

Kawasan industri halal juga bisa menjadi batu loncatan bagi Jatim untuk mengembangkan industri makanan dan minuman halal di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. ”Saya ingin industri tersebut merambah pasar internasional,’’ ucapnya.

Selain itu, pemprov menyiapkan support tambahan bagi para pelaku UMKM di Jatim. Yakni, berupa restrukturisasi kredit dan penyaluran kredit program dana bergulir. Kebijakan itu nanti mendukung program-program yang sudah digulirkan pemerintah pusat bagi pelaku UMKM di provinsi ini. Mulai kredit usaha rakyat (KUR), pemulihan ekonomi nasional (PEN), hingga BANPUM.

Lewat program-program tersebut, ada cukup banyak target perbaikan yang mampu mendorong Jawa Timur untuk bangkit pada 2021. Di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi (bisa tumbuh di kisaran 5,56 hingga 5,58 persen), penurunan pengangguran terbuka (ditarget turun dari 5,02 persen jadi 4,82 persen), hingga penurunan angka kemiskinan.

Angka tersebut tentu sudah terkonfirmasi dengan kondisi perkembangan Covid-19 dan pengaruhnya di perekonomian serta impact di kesejahteraan masyarakat, baik daya beli, penurunan kemiskinan, penurunan pengangguran, maupun peningkatan IPM. ”Kami optimistis dengan berbagai program prioritas yang sudah dicanangkan, Jawa Timur akan bangkit. Dengan didukung berbagai pihak serta inovasi dan berbagai terobosan baru,” pungkas Khofifah.

Selain itu, sektor indeks pembangunan manusia (IPM) masih jadi prioritas. Sebab, meski kenaikan selama 2019 dan 2020 jadi yang tertinggi, IPM Jatim masih harus dinaikkan lagi.

Ada cukup banyak kebijakan yang ditetapkan. Salah satunya, proporsi anggaran pendidikan di APBD 2021 tetap jadi yang tertinggi (lebih dari 50 persen).

Baca juga: Makanan dari Mitra Dibungkus Ulang, lalu Disisipkan Story

Selain itu, tokoh yang juga ketua PP Muslimat NU tersebut punya terobosan untuk memelesatkan IPM. Yakni, menjadikan lulusan pesantren memiliki ijazah formal. Pemprov telah mengusulkan penyetaraan atau assessment dalam bentuk kejar paket singkat. ”Jika ini bisa dilakukan, hampir dipastikan IPM Jatim jadi yang terbaik,” katanya.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 


Menuju Jawa Timur sebagai Pusat Industri Halal