Tiga Dosen Meninggal Dunia dalam Waktu Berdekatan, IPB Berduka

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Tiga Dosen Meninggal Dunia dalam Waktu Berdekatan, IPB Berduka


JawaPos.com–IPB University berduka. Tiga dosen meninggal dunia dalam waktu berdekatan yakni Dr Kiagus Dahlan pada Senin (4/1), serta Dr Mukjizat Kawaroe dan Prof Dr Kukuh Murtilaksono pada Selasa (5/1). Salah satunya karena positif Covid-19.

”Salah satu dari tiga dosen tersebut, sebelum meninggal dunia sempat dirawat di rumah sakit karena positif Covid-19,” kata Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti seperti dilansir dari Antara di Bogor, Rabu (6/1) malam.

Dia menjelaskan, Kiagus Dahlan adalah dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), sedangkan Mukjizat Kawaroe adalah dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), dan Kukuh Murtilaksono dosen di Fakultas Pertanian (Faperta).

”Rasa duka mendalam kami sampaikan untuk keluarga almarhum dan almarhumah. Doa terbaik kami semoga amal ibadah beliau bertiga diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ ala dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” tutur Yatri Indah Kusumastuti.

Kiagus Dahlan adalah sosok dosen dan peneliti yang aktif menghasilkan karya-karya penelitian. Salah satu hasil penelitiannya adalah berhasil mengembangkan biomaterial keramik kalsium fosfat berbahan dasar limbah cangkang telur untuk keperluan filler gigi, khususnya guna penumbuhan tulang alveolar gigi, dan telah dikembangkan tricalcium phosphate (TCP) yang karakteristiknya sama dengan produk impor.

Mukjizat Kawaroe adalah ahli Biologi Laut IPB University. Ragam penelitian dilakukannya terkait dengan ekotipologi mangrove dan lamun, biologi reproduksi hewan laut, biodiversitas dan konservasi laut, rehabilitasi dan pengelolaan ekosistim mangrove dan lamun.

Kukuh Murtilaksono adalah pakar konservasi tanah dan air serta pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Alumnus doktor University of the Philippine at Los Banos itu banyak melakukan riset dengan melibatkan keilmuan fisika tanah, kimia fisik koloid tanah, sumber daya fisik wilayah, kebijakan pengelolaan DAS, serta mitigasi bencana kerusakan lahan.

”Pada 2013, dia dikukuhkan sebagai Guru Besar IPB University dengan judul orasi Penyelarasan Implementasi Pengelolaan DAS di Indonesia,” terang Yatri Indah Kusumastuti.

Sejumlah jabatan yang pernah dipegangnya di antaranya adalah, ketua Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan (ITSL) Faperta IPB University 2005–2009, ketua Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia, serta anggota Dewan Guru Besar (DGB) IPB University.

Saksikan video menarik berikut ini:


Tiga Dosen Meninggal Dunia dalam Waktu Berdekatan, IPB Berduka