Baru 4 Tahun, Merek Wuling Makin Membumi di Indonesia

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Baru 4 Tahun, Merek Wuling Makin Membumi di Indonesia


JawaPos.com – Kehadiran merek Tiongkok di Tanah Air memang tidak berjalan mulus, ini dirasakan Wuling. Hal ini sangat dimaklumi, pasalnya masyarakat Indonesia sedikit trauma dengan merek Tiongkok yang sudah hadir sebelumnya yaitu Chery maupun Gelly.

Namun, kegigihan merek Wuling yang hadir di Indonesia melalui PT SGMW Motor Indonesia setelah empat tahun perjuangannya membuahkan hasil menanamkan kepercayaan
konsumen.

Belum lama ini merek Wuling rayakan ulang tahun yang ke-4 bertarung di industri otomotif Tanah Air, lebih dari 60 ribu kendaraan sudah beredar di Indonesia. Bukan sekedar membangun pabrik dan jualan produk, namun Wuling juga “getol” kenalkan teknologi termasuk diantaranya elektrifikasi.

Seperti diketahui Wuling mempunyai pabrik di Indonesia tepatnya di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat yang mulai beroperasi Juli 2017. Pabrik yang mempunyai luas 60 hektar mengeluarkan produk pertamanya Confero S dengan harga terjangkau.

Model Low MPV besutan Wuling cukup berhasil membuat “gerah” merek-merek Jepang diantaranya “duo laris” Avanza dan Xenia. Strategi harga murah dan asupan teknologi kekinian sanggup merangsek dan bersaing sebagai pilihan konsumen.

Strategi lain yang digunakan Wuling selain kualitas produk adalah penetrasi penjualan dibarengi dengan memperkuat jaringan dilernya yang dalam tahap awal hadir sebanyak 50 diler yang tersebar di seluruh Indonesia.

Wuling Confero S sebuah mobil penumpang berkapasitas 7 orang dengan ruang kabin yang luas yang dibanderol mulai dari Rp128,8 juta (harga bisa berubah), berbeda dengan LCGC 3 baris penumpang.

Padahal beberapa rival Convero S yang bermain dengan kubikasi mesin dan spesifikasi interior sama membanderol harga pada kisaran Rp200 juta. Bagi Wuling harga bukan pertimbangan utama konsumen otomotif di Indonesia.

Di tahun pertamanya, cukup menggembirakan karena merek Wuling menempati posisi 11 sebagai merek dengan penjualan terbesar, menyalip Mazda dan Chevrolet yang namanya sudah membumi.

Jerih payah Wuling tak sia-sia di 2018 dan 2019 masuk dalam urutan sembilan dengan total penjualan naik 31,1 persen atau menjadi 22.343 unit.

Dalam kurun tiga tahun, Wuling Motors menghadirkan beberapa line up produk diantaranya Wuling Cortez (meluncur Februari 2018), Wuling Formo (November 2018), dan Wuling Almaz (Februari 2019).

Jerih payah Wuling terbayar untuk menjadi satu-satunya pabrikan non-Jepang yang masuk dalam urutan 10 besar tidak lepas dari strategi mereka yang mengedukasi konsumen di Indonesia terkait inovasi dan teknologi kendaraan.

Teknologi menjadi andalan Wuling berjualan di Indonesia, ini dibuktikan dengan membawa mesin turbo yang digunakan pertama kali pada mobil Almaz dan Cortez CT pada
2019 serta dilanjutkan untuk seri Almaz RS.

Bisa dikatakan setiap line up yang diluncurkan Wuling selalu dibanjiri fitur dengan harga murah yang tak dipunyai dikelasnya seperti sunroof, auto wiper, eletric seat, auto AC, lampu LED, dan wooden panel.

Bahkan pada Wuling Almaz (varian tertingi) sudah dibekali dengan teknologi perintah suara cerdas berbahasa Indonesia pertama yakni Wuling Indonesian Command (WIND).

Inovasi teknologi terus dilakukan dengan Wuling Interconnected Smart Ecosystem (WISE) yang merupakan perpaduan dari Internet of Vehicle (IoV) dan Advanced Driving Assistance System (ADAS) yang semakin memudahkan dalam berkendara bersama Almaz RS.

Bertepatan dengan peluncuran Almaz RS, Wuling juga memperkenalkan logo barunya yang bernuansa silver. Melalui desain dan warna baru ini, Wuling menggambarkan sebagi brand otomotif global yang selalu menghadirkan produk dan layanan yang mencakup teknologi dan inovasi yang terus mengikuti perkembangan zaman.

Pada sisi lain, merek Tiongkok ini juga melakukan edukasi dalam menuju era elektrifikasi di Indonesia. Wuling memamerkan kesiapannya menyambut era percepatan mobil listrik yang dicanangkan oleh pemerintah melalui kehadiran beberapa model EV yang dimunculkan saat dalam kesempatan pameran.

Upaya studi masih berlangsung guna mengembangkan ekosistem dan menyesuaikan regulasi, kebutuhan serta potensi pasarnya di Indonesia. Wuling sempat memamerkan mobil microcar seperti E100, E200, E300 dan Hongguang Mini EV di Indonesia.

Wuling memantapkan langkahnya di Indonesia dengan tiga pilar pendukung. Pertama, diversifikasi lini produk dengan menghadirkan beragam jenis kebutuhan mobilitas.

Kedua, memperluas layanan dan produk serta beradaptasi menjadi trendsetter. Ketiga, Wuling menjadikan Indonesia sebagai benchmark serta basis produksi kendaraan untuk menjangkau berbagai negara.

Sebagai informasi, Wuling juga menggandeng banyak perusahaan pembiayaan terpercaya yang memberikan kemudahan bagi peminat Wuling seperti Mandiri Tunas Finance, Mega Auto, Adira, Oto Multiartha, BCA, dan Maybank Finance, serta tidak menutup kemungkinan menggandeng pembiayaan lainnya.

Pada layanan purna jual, Wuling memiliki aplikasi MyWuling+ yang memudahkan para penggunanya dalam mengakses berbagai layanan, menghubungkan antara satu pelanggan dengan yang lainnya, serta menyajikan informasi terbaru dari Wuling.

Tak perlu khawatir masalah layanan after sales, karena Wuling didukung oleh 124 jaringan dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.


Baru 4 Tahun, Merek Wuling Makin Membumi di Indonesia