Jumlah Kasus Naik, Satgas Covid-19 Jatim Masih Anggap Aman

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Jumlah Kasus Naik, Satgas Covid-19 Jatim Masih Anggap Aman


JawaPos.com – Awal November lalu, sebuah penelitian menyebut bahwa kasus baru virus korona di Jatim terus menurun. Bahkan, akhir bulan ini, diprediksi jumlah kasus aktif tinggal 1 persen.

Namun, fakta berkata lain. Bukannya menurun, kasus baru pasien positif Covid-19 di Jawa Timur terus bertambah. Bahkan, pertambahannya melebihi jumlah pasien sembuh. Namun, Satgas Covid-19 Jatim masih menganggap situasi tersebut aman. Untuk itu, masyarakat tetap diminta waspada.

Berdasar data terakhir kemarin, pertambahan kasus positif mencapai 428 kasus. Lebih banyak daripada pasien sembuh yang hanya 359 pasien. Kondisi seperti itu sudah terjadi beberapa hari terakhir.

Situasi tersebut berimbas pada naiknya persentase kasus aktif (jumlah pasien yang sedang dirawat). Jika pekan lalu berada di angka 4,3 persen, kini persentase pasien aktif kembali meningkat menjadi 4,64 persen atau setara dengan 2.814 orang.

Pertambahan kasus terbanyak juga tidak lagi berada di Surabaya. Dari data terakhir, pertambahan terbesar terjadi di Kabupaten Jember. Ada 52 kasus positif di kabupaten tersebut. Lalu, Kabupaten Lumajang dengan 50 kasus positif. Berikutnya Kabupaten Situbondo yang mencapai 32 kasus positif.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril menyatakan, fenomena itu menjadi bukti bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. Angka kasus positif bisa meningkat kapan saja. Semua bergantung kedisiplinan masyarakat. ”Tanpa peran masyarakat, kasus Covid-19 sulit dikendalikan,’’ ungkapnya.

Fenomena seperti itu sudah diungkapkan dr Jibril dua pekan lalu. Dia mengungkapkan bahwa kasus positif muncul di daerah pelosok. Tidak lagi pada ring 1 Jawa Timur, yakni Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.

Meski mengalami kenaikan, satgas Covid-19 menyebut situasi pandemi masih terkendali. Demikian juga soal tingkat kecukupan fasilitas kesehatan. Dokter Jibril menyatakan masih aman. Namun, dia kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada. Pemerintah berupaya maksimal untuk menyediakan sarana dan prasarana. ”Peran masyarakat sangat penting,’’ tegas dia.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menambahkan, sampai saat ini obat dan vaksin Covid-19 belum tersedia.

Dia mengungkapkan, Jawa Timur sudah kehilangan banyak orang. Mulai warga, tenaga kesehatan, hingga kepala daerah. Yakni, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad dan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto. ”Khusus kepada keluarga Bupati Dadang, saya menyampaikan duka yang sedalam-dalamnya. Semoga beliau termasuk hamba Allah yang husnulkhatimah,’’ ungkapnya.

Bupati Jombang Masih Jalani Perawatan

Di bagian lain, daftar kepala daerah yang terpapar Covid-19 di Jatim bertambah. Kali ini giliran Bupati Jombang Mundjidah Wahab. Saat ini dia tengah menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo.

Selain itu, setelah dinyatakan positif, sejumlah kontak erat orang nomor satu di Jombang itu di-tracing. Sekda Akhmad Jazuli menjelaskan, dari informasi yang telah diperoleh, kondisi Bupati Mundjidah sudah berangsur sehat. ”Informasi dari keluarga, Ibu Bupati dirawat di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya dan alhamdulillah kondisinya semakin sehat,’’ jelas dia.

Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menunjuk Sekkab Syaifullah untuk menduduki posisi bupati Situbondo yang lowong pasca meninggalnya Dadang Wigiarto akibat Covid-19. Dia bertugas hingga habisnya masa cuti Wabup Yoyok Mulyadi yang maju pilkada.

Saksikan video menarik berikut ini:


Jumlah Kasus Naik, Satgas Covid-19 Jatim Masih Anggap Aman