Tawuran di Perempatan Pasar Turi, Satu Remaja Tewas

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Tawuran di Perempatan Pasar Turi, Satu Remaja Tewas


JawaPos.com − Matahari belum juga keluar ketika dua kelompok remaja berkumpul di perempatan tempat bertemunya Jalan Pasar Turi, Jalan, Semarang, Jalan Dupak, dan Jalan Tembaan kemarin. Sembari mengacungkan senjata, mereka saling ancam. Tak butuh waktu lama hingga akhirnya mereka tawuran. Pengendara yang kebetulan melintas dan warga sekitar yang baru saja selesai salat Subuh langsung diselimuti ketegangan.

Menurut Heri Rakaswito, salah seorang saksi mata, tawuran antardua kelompok itu mengakibatkan arus lalu lintas terhenti. Terutama dari arah Jalan Dupak dan Jalan Semarang menuju Tugu Pahlawan. ”Macet. Kabeh berhenti. Bayangkan ada banyak anak yang bawa senjata. Semua pasti berhenti,” ujar pengemudi bentor tersebut. Saat itu, Heri baru saja menunaikan salat Subuh dan menunggu order di sekitar Jalan Tembaan.

Saat itu, dua kelompok berjalan dari barat. Kemudian, ada satu kelompok yang berjalan dari timur, menyisir ruas Jalan Tembaan sisi utara. Tak berselang lama, dua kelompok itu saling serang dengan menggunakan senjata tajam dan tumpul. ”Batu-batu, pecahan beling juga ada. Wong ada yang bawa celurit juga,” ungkapnya. Lalu, dia mendengar teriakan yang mengatakan ada korban yang meninggal.

”Mulai banyak yang lari. Sempat dibawa sama temannya, tapi akhirnya ditinggal,” tuturnya. Korban yang meninggal dunia adalah MR. Remaja usia 16 tahun itu mengalami luka sabetan di kaki kiri, luka robek di dekat dada kanan, bagian punggung, dan di kepala belakang sebelah kanan.

Ketika ditemui kemarin pagi di rumahnya di kawasan Gembong Surabaya, ayah MR, Marsuli, mengaku tak habis pikir kenapa anaknya jadi korban. Marsuli bercerita, Kamis malam (26/11) MR sempat membantunya membersihkan beberapa barang bekas. Setelah selesai, dia izin membeli makanan. ”Jam 10 malam itu, ibunya sempat mencari. Kata temannya, ada di warkop dekat rumah. Wifi-an dia itu,” ujar pria 46 tahun tersebut.

Dia juga mencari MR lagi dan menemukannya tak jauh dari rumah. Karena itu, dia kaget setelah mendapat laporan dari teman-teman MR bahwa anak bungsunya tersebut tewas. Mereka memberi bukti beberapa foto MR yang tergeletak di kawasan Tembaan. Mengetahui hal itu, pihaknya langsung menuju ke lokasi kejadian dan membawanya ke RSUD dr Soetomo.

”Kaget saya. Anak saya seperti itu. Saya itu dari masjid, wis langsung ke sana,” ujarnya sembari berlinang air mata. Dia yakin bahwa anaknya tidak terlibat tawuran. Sebab, secara kepribadian, anak tersebut terbilang penurut dan mematuhi perkataan orang tua. ”Yang terpukul ya ibunya. Anak keempat yang disayang sama kami semua,” lanjutnya.

Sementara itu, Kapolsek Bubutan AKP Bambang Prakoso membenarkan adanya tawuran yang mengakibatkan satu remaja meninggal dunia tersebut. Saat melihat gerombolan remaja di Pasar Turi, pihaknya sempat membubarkan paksa. ”Sudah ditangani polrestabes. Termasuk BB-nya untuk diselidiki lebih lanjut,” jelasnya.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Oki Ahadian yang baru sehari menjabat mengerahkan personel gabungan dari beberapa unit untuk mengungkap kasus itu. Dua di antaranya unit di bawah satreskrim. Yakni, unit jatanras dan unit resmob. Yang lainnya adalah Unit Reskrim Polsek Bubutan. Mantan Kasubdit Jatanras Polda Jatim itu meminta waktu untuk mencari titik terang.

”Belum sampai ke indikasi geng,” ungkapnya. Yang pasti, kata Oki, korban memang mengalami luka di sekujur tubuh. Di sekitarnya juga terdapat ceceran darah saat ditemukan.

Menurut sumber di kepolisian, indikasi keterlibatan geng pada kejadian itu berdasar temuan di lokasi. Tidak jauh dari tempat korban terkapar didapati sebuah senjata tajam (sajam) berbentuk gergaji es balok dalam ukuran jumbo.

Dia mengatakan, senjata seperti itu pernah didapati pada pengungkapan tahun lalu. Satreskrim saat itu menangkap belasan anggota Geng Kampung Jawara. 

Saksikan video menarik berikut ini:


Tawuran di Perempatan Pasar Turi, Satu Remaja Tewas