Sajak Tiara Dianita

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sajak Tiara Dianita


Percaya Siapa?

Di depan kelas

Bapak guru mengajari murid-muridnya mengucapkan kata maaf jika berbuat salah

Di ruang guru

Seorang anak diomeli habis-habisan karena lupa mengucapkan kata terima kasih

Di kelas sejarah

Mereka belajar bahwa Jepang dan Belanda adalah penjajah

/

Di jalan

Beberapa orang yang sedang menuntut keadilan dihilangkan

Di pengadilan

Beberapa orang tak bersalah dipenjarakan

Di depan istana

Sekumpulan ibu menanti jawaban

/

Di saat kata maaf dan terima kasih diajarkan setiap hari

Tapi negara lupa mengucapkan keduanya

Kepada siapa lagi kita harus percaya?

September 2019

Bukan Sa Pu Urusan

Sejuk pagi mengantarkan sa ke sekolah

Sa dan teman-teman sibuk main bola

Dalam sekejap, keadaan berubah

Kitorang takut dan berlarian mencari rumah

Suara tembakan meletus beberapa kali

Menemani pelarian kami yang tak sudah-sudah

Mengapa dorang tak bisa berhenti

Sa hanya ingin ketemu papa dan mama

Jang bawa sa ke arena pertaruhan

Menang kalah bukan punya sa urusan

Satu dua tiga terkapar di jalanan

Kehidupan berubah menjadi sekadar hitungan

Sa akhirnya sampai

Sa pu rumah dilahap api

Sa pu bapak dibawa polisi

Sa pu mama belum kembali

Yang sa punya tinggal seragam putih dan nurani

30 September 2019

ILUSTRASI (BUDIONO/JAWA POS)

Sengsara sang Dara

Atas nama

Patuh

Nurut

Hormat

Martabat

Apa boleh buat

Suara-suara hanyut oleh perintah

Dipenjara oleh kuasa

Mereka yang berbadan besar

dengan lantang

Menukar jiwa

dengan secarik kertas dan tanda tangan

Malam hari dirayakan

dengan segelas anggur nafsu binatang

Sanikem,

Surati,

Cantik adalah cahaya

sekaligus mara bahaya

April 2020


TIARA DIANITA

Perempuan keturunan Tionghoa yang tinggal di Kota Tangerang dan bercita-cita menjadi penulis.


Sajak Tiara Dianita