Didiek Kembangkan Jambu Air yang Bisa Jadi Identitas Surabaya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Didiek Kembangkan Jambu Air yang Bisa Jadi Identitas Surabaya


Tidak melulu soal industri, Didiek Sunaryudi melirik kawasan Surabaya Timur karena memiliki potensi untuk pengembangan buah jambu air. Tangan dinginnya berhasil membuat kebun mini di Kelurahan Medokan Ayu. Kini dia bereksperimen untuk menghasilkan varietas jambu yang bisa menjadi identitas Surabaya dan kampungnya.

GALIH ADI PRASETYO, Surabaya

MASUK ke kebun milik Didiek Sunaryudi serasa bukan di Surabaya. Hamparan lahan seluas 200 meter persegi itu penuh puluhan pohon jambu air. Dengan buah yang sudah ranum dan siap petik.

Rasanya kita diajak untuk melupakan rumitnya daerah perkotaan. Kembali melepas penat dengan berjalan di sela-sela pohon jambu air. Menyantap jambu kualitas premium yang baru saja dipetik. Ya, itulah kebun sekaligus laboratorium milik Didiek. Fokusnya pengembangan jambu. Berbagai varietas, baik lokal maupun internasional, dia utak-atik di sana.

Tidak banyak yang tahu tentang apa yang dilakukan Didiek. Hampir lima tahun dia bergelut dengan jambu air. Hingga sekarang dia mendapat julukan Gus Jambu dari para koleganya. Hal itu bukan tanpa alasan. Didiek telah banyak memaksimalkan hasil buah varietas lokal dan impor. Ada pohon jambu yang dalam satu pohon terdiri atas 23 jenis. ”Saya sambungkan dan ternyata berhasil,” terangnya.

Metode yang digunakan pun disesuaikan dengan daerah perkotaan. Konsepnya mirip urban farming. Pohon diletakkan dalam planter bag.

Bicara soal potensi Surabaya Timur memang sangatlah besar. Sebab, jambu air akan semakin merah saat terkena air laut.

”Dan itu benar terjadi. Buktinya ada di Taiwan. Kualitas jambu di sana luar biasa,” terang pria 58 tahun tersebut.

Ilmu itu coba diterapkan di sini. Jambu yang berwarna merah biasa semakin merona. Dengan perawatan yang tepat, rasa jambu air juga semakin enak. Apa yang dilakukan Didiek didapat dari belajar otodidak. Namun, bukan sumber sembarangan yang dia ambil. Banyak referensi dari luar negeri. Terutama yang mengembangkan hortikultura.

”Seperti dari Taiwan mereka membuka publikasi soal ilmu buah itu. Bisa diakses untuk umum. Saya pelajari pelan-pelan dari sana. Juga dari perguruan tinggi di Amerika,” katanya.

Kemajuan teknologi membuatnya kian mudah belajar. Jika kesulitan dengan bahasa, ada translator yang bisa dimanfaatkan. Menurut dia, petani Indonesia jangan sampai malas belajar. Semua bisa didapat dengan mudah sekarang.

Saat ini Didiek berusaha mengembangkan varietas baru. Yang bisa menjadi identitas bagi Medokan Ayu dan Surabaya. ”Tinggal menunggu hasil buahnya seperti apa nanti. Yang jelas, jambu air ini sangat istimewa. Rasanya sangat enak,” terang pria yang juga sarjana ekonomi itu.

Jambu baru itu merupakan persilangan dari dua jenis jambu air yang berbeda. Persilangan tersebut tidak dibuat-buat. Tetapi, terjadi secara alami. Penyerbukan terjadi dengan bantuan angin dan serangga.

”Waktu itu, saya perhatikan ternyata ada lebah yang hinggap dari satu bunga ke bunga lain. Hasil buahnya beda dengan yang lain. Rasa buahnya manis, berair, keras, dan kriuk saat dimakan,” terangnya.

Meski sudah paham benar soal jambu air, Didiek tidak lantas menyimpan sendiri ilmunya. Dia mengelola akun YouTube Surabaya Flora Gallery. Di sana berbagai ilmu soal jambu air dia upload. Hingga sekarang ada hampir 10.000 subscriber di YouTube miliknya.

”Lengkap saya share di sana. Dan saya selalu terbuka dengan viewer. Banyak yang nge-WA dan mengucapkan terima kasih serta mengirim video dan foto soal jambu mereka yang telah berhasil,” ujarnya.

Tidak jarang pula, ada orang jauh yang tiba-tiba datang ke tempatnya. Belajar hingga membeli bibit dan buah jambu. ”Padahal, saya sama sekali tidak menyebutkan kalau saya jualan jambu di setiap video saya. Tetapi, mereka memang tertarik datang ke sini,” paparnya.

Dia berharap ada perhatian lebih soal pemanfaatan kawasan konservasi di Surabaya Timur. Tidak melulu soal mangrove. Menurut Didiek, ada tanaman yang juga bisa produktif dan menghasilkan dengan kondisi alam yang dekat pantai.

Saksikan video menarik berikut ini:


Didiek Kembangkan Jambu Air yang Bisa Jadi Identitas Surabaya