IHSG Diperkirakan Masih Lanjutkan Tren Menguat

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

IHSG Diperkirakan Masih Lanjutkan Tren Menguat


JawaPos.com – Pasar saham tanah air nampaknya akan semringah sepekan ke depan. Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melanjutkan tren peningkatan. Kabar baik perkembangan vaksin Covid-19 dan kepercayaan investor terhadap pemulihan perekonomian Indonesia menjadi pemicunya.

Analis pasar modal Hans Kwee memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatan. “Support di level 5.669 sampai 5.427 dan resistance di level 5.800 sampai 5.900,” kata Hans kepada Jawa Pos, tMinggu (29/11) malam. Meski, tidak dipungkiri adanya aksi ambil untung dari para pelaku pasar saham. Mengingat, kenaikan IHSG beberapa waktu terakhir hampir tanpa koreksi berarti.

Dia mengungkapkan, berlanjutnya tren positif itu dipengaruhi oleh pernyataan International Monetary Fund (IMF) yang menyebut Indonesia sebagai negara G-20 dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di 2020 setelah Tiongkok. Selain itu, sejak 1 Oktober dana gabungan senilai USD 48 miliar mengalir masuk ke sembilan bursa saham.

Yakni, Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. “Optimisme investor ritel di tambah aliran dana asing membuat IHSG terlihat menguat dari awal Oktober sampai saat ini,” imbuh Direktur Anugerah Mega Investama itu.

Hans menilai, kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi nasional meningkat seiring perkembangan vaksin Covid-19. Begitu pula, pasar keuangan global yang sangat optimis dengan skenario vaksin yang tersedia bertahap tahun depan.

Di awali Pfizer dan BioNTech mengatakan uji vaksin efektif 95 persen. Setelah itu, diikuti perusahaan Moderna yang mengklaim vaksin yang mereka kembangkan manjur 94,5 persen. Ada juga, vaksin AstraZaneca dan Oxford asal Inggris. Mereka merilis keberhasilan membuat vaksin dengan tingkat efektivitas 70 persen usai uji fase ketiga.

“Berita kehadiran vaksin membuat pasar saham sangat optimistis akan pemulihan ekonomi akan segera terjadi,” beber Hans.

Meski begitu, perkembangan kasus harian Covid-19 di Indonesia yang masih tinggi turut menjadi perhatian pelaku pasar saham. Kemarin, Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 merilis ada 6.267 kasus. Jumlah tersebut merupakan kenaikan kasus terbanyak dalam sehari selama pandemi.

Sementara itu, Corporate Secretary Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono menyatakan, perdagangan saham pekan keempat November mencatatkan peningkatan. IHSG ditutup positif di level 5.783,335. “Naik 3,8 persen dari pekan sebelumnya di posisi 5.571,656,” papar Yulianto.

BEI mencatat, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi. Meningkat signifikan sebesar 60,54 persen. Dari 18,217 miliar saham menjadi 29,245 miliar saham. Begitu pula, rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan. Terkerek 19,85 persen menjadi Rp 14,880 triliun dari Rp 12,416 triliun pada penutupan pekan ketiga November.

“Meski demikian, investor asing masih melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 1.056,21 triliun. Praktis, sepanjang 2020 sudah Rp 40.581,06 triliun aliran dana keluar,” ujarnya.


IHSG Diperkirakan Masih Lanjutkan Tren Menguat