Kisah Indonesia Keluar Masuk Jurang Resesi Sejak Kepemimpinan Soekarno

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kisah Indonesia Keluar Masuk Jurang Resesi Sejak Kepemimpinan Soekarno


JawaPos.com – Resesi di Indonesia terjadi bukan pertama kali ini saja, namun sudah terjadi sejak tahun 1963 silam. Di era kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia pernah mencatat pertumbuhan negatif dalam dua kuartal berturut-turut karena hiperinflasi. Bahkan, Indonesia juga memutuskan keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat itu.

Mata uang Garuda pun l negara semakin merosot dari tahun ke tahun. Bahkan, defisit anggaran tembus 600 persen pada 1965. Namun, ekonomi Indonesia mulai merangkak bangkit pada kepemimpinan Soeharto. Angka inflasi mulai melambat setelah Soeharto memutuskan untuk mengambil kebijakan politik dengan bergabung kembali di PBB dan mendapatkan bantuan dari IMF.

Ekonomi nasional kembali membaik pada 1970 hingga 1980. Selain itu, ekonomi Indonesia juga didorong oleh kenaikan harga minyak dunia. Perekonomian yang positif berlangsung hingga sepuluh tahun lamanya.

Namun, ekonomi Indonesia kembali memburuk pada tahun 1990an karena adanya krisis keuangan Asia pada 1997-1998 yang membuat Indonesia masuk kembali ke jurang resesi. Tercatat, resesi bahkan berlangsung selama 9 bulan atau tiga kuartal berturut-turut. Hal ini membuat Indonesia memasuki masa depresi.

Saat itu, mata uang rupiah terjun pada 1997-1998. Rupiah tembus ke level Rp16 ribu per USD dari posisi awalnya di level Rp 3.000 per USD. Kemudian, angka inflasi juga kembali meroket hingga 80 persen pada 1998. Semua harga kebutuhan pokok melonjak naik.

Kala itu, jumlah utang Indonesia naik berkali-kali lipat. Tercatat, utang Indonesia per Maret 1998 mencapai USD 138 miliar. Adapun hutang negara terdiri dari utang pemerintah dalam bentuk devisa negara, utang BUMN, dan utang swasta.

Bahkan, situasi tersebut melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang memicu aksi demo besar-besaran. Krisis ekonomi yang berujung krisis politik tersebut melengserkan kepemimpinan Presiden Soeharto dari kekuasaannya sejak 1965.

Sepuluh tahun kemudian, ekonomi Indonesia kembali dihantam yang berasal dari krisis ekonomi dunia pada 2008 lalu. Kala itu, krisis menyerang mata uang rupiah dan pasar keuangan dalam negeri. Namun, beruntung ekonomi nasional tetap dapat tumbuh positif di level 6 persen meskipun merosot setahun setelahnya ke level 4 persen.

Tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi seluruh negara di dunia. Berawal dari masalah kesehatan yang datang dari negara tirai bambu, Tiongkok akibat virus Covid-19 penularannya menjalar ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.

Akibatnya, banyak negara yang mengambil kebijakan penguncian wilayah atau lockdown. Di Indonesia sendiri pemerintah daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menghambat aktivitas ekonomi RI.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pertumbuhan nasional pada kuartal pertama mencapai 2,97 persen karena perlambatan ekobomi akibat wabah Covid-19. Kemudian, pada kuartal II 2020 ekonomi terus merosot hingga mengalami kontraksi atau minus 5,32 persen.

Namun, perbaikan terjadi pada kuartal III meskipun masih mencatat minus 3,49 persen. Tetap saja, Indonesia kembali masuk ke jurang resesi.

Suhariyanto menjelaskan, perekonomian di berbagai negara hingga kuartal III tahun ini lebih baik dibandingkan kuartal II. Tercermin dari indikasi yang mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, perbaikan ini masih terhambat karena tingginya kasus Covid-19.

“Di beberapa negara Eropa sedang melakukan kembali lockdown di Jerman, Perancis, Inggris, dan Austria karena penularan Covid-19 kembali meningkat,” ucapnya saat konferensi pers, Kamis (5/11).

Suhariyanto berharap, perbaikan pada kuartal III tahun ini dapat menjadi modal yang bagus untuk melangkah ke kuartal IV tahun ini. Apalagi, dengan pelonggran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) aktivitas ekonomi dapat kembali bergeliat.

“Perbaikan sangat positif, harapannya kuartal 4 situasinya jadi lebih baik,” pungkasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Kisah Indonesia Keluar Masuk Jurang Resesi Sejak Kepemimpinan Soekarno