Target Capaian Pembangunan Masjid 99 Kubah Tahap III Terlambat

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Target Capaian Pembangunan Masjid 99 Kubah Tahap III Terlambat


JawaPos.com–Pembangunan Masjid 99 Kubah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada tahap III tahun 2021 mengalami keterlambatan. Sehingga, tidak mencapai target.

Pengerjaan bagian fungsional masjid seharusnya berada di angka 50 persen. Nyatanya saat ini baru mencapai 35,09 persen. Padahal masa konstruksi telah mencapai separo waktu dari kontrak masa pengerjaan yang telah ditentukan yakni enam bulan.

”Bobot yang ada sekarang 35, 09 terhadap kontrak pengerjaan, sedangkan mereka sudah bekerja kurang lebih tiga bulan padahal pekerjaan ini hanya enam bulan. Seharusnya capaiannya sudah 50 persen,” ungkap Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUTR Sulsel Haeruddin seperti dilansir dari Antara di Makassar.

Terkait keterlambatan progres pembangunan Masjid 99 Kubah tersebut, Dinas PUTR Sulsel menegaskan kepada pihak pekerja untuk tetap on scedule terhadap perencanaan awal pengerjaan ikon Sulsel tersebut. Menurut Haeruddin, jika pengerjaan tidak rampung sampai waktu yang telah ditentukan, pihak pekerja (pemenang tender) akan dikenakan denda keterlambatan proyek sesuai prosedur kontrak.

”Makanya kita push mereka untuk menambah jumlah pekerja dan jam kerja. Kalau Minggu libur, kita minta tetap kerja sebab kapan tidak sampai rampung 100 persen, ada aturan yang mengikat,” urai Haeruddin.

Haeruddin menjelaskan, tetap memberi pengarahan terhadap perencanaan pekerjaan agar lebih baik dan berkualitas hingga rampung sampai waktu yang ditentukan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menganggarkan pembangunan Masjid 99 Kubah dengan total anggaran Rp 210 miliar. Pengerjaan tahap I dan II pada 2017–2018 menelan anggaran Rp 134 miliar.

Untuk tahap III pada 2021, Dinas PUTR menyiapkan pagu sebanyak Rp 24,5 miliar untuk pengerjaan fungsional dengan masa pengerjaan selama enam bulan, April–Oktober. Sementara pada proses lelang pengerjaannya dianggarkan sebesar Rp 23 miliar.

”Itu pun belum final. Jangan sampai dananya bisa efisiensi, namun tentu kualitas tetap terjaga termasuk bahannya. Tergantung review desain perencanaan, kita akan lihat berapa dari total anggaran yang ada,” ujar Haeruddin.

Adapun pengerjaan fungsional seperti perbaikan atap bocor, pengerjaan bagian kiblat, halaman utama lantai satu masjid hingga area suci dan seluruh anak tangga masjid, pengerjaan basement untuk pelataran masjid dan pengerjaan tempat wudu pria dan perempuan.

Selanjutnya akan dilakukan review desain dengan melihat kembali dimensi pengerjaan pada masing-masing bagian operasional masjid.


Target Capaian Pembangunan Masjid 99 Kubah Tahap III Terlambat