Wali Kota Bima Arya Sebut Kota Bogor Darurat Covid-19

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Wali Kota Bima Arya Sebut Kota Bogor Darurat Covid-19


JawaPos.com–Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya menyatakan, Kota Bogor saat ini, dalam kondisi darurat Covid-19. Sebab, kondisi di hilirnya tidak tertangani dengan baik sehingga saat ini, pertarungannya di hulu.

”Saat ini kondisinya darurat semua. Saya melihat saat ini pertarungannya di hulu. Sedangkan di hilir sedang bahaya. Padahal kalau dari hilirnya tertangani dengan baik, kondisinya tidak akan buruk,” kata Bima Arya seperti dilansir dari Antara di Kota Bogor, Selasa (13/7).

Berdasar data Covid-19 di Dinas Kesehatan Kota Bogor, kasus positif Covid-19 terus meningkat. Pada Selasa (13/7), kasus aktif Covid-19 sebanyak 7.914 kasus.

Menurut Bima Arya, dari jumlah kasus aktif tersebut, tidak semuanya di rawat di rumah sakit. Tapi juga dirawat di pusat isolasi, di rumah isolasi, dan diisolasi mandiri di rumah masing-masing.

”Saya merekrut relawan untuk membantu memantau warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah,” terang Bima Arya.

Camat Bogor Timur Rena Da Frina menambahkan, di Bogor Timur ada 375 rumah yang penghuninya sedang menjalani isolasi mandiri. ”Di Bogor Timur, ada 22 relawan yang membantu mengawasi. Jadi rata-rata relawan mengawasi sekitar 16 rumah,” tutur Rena.

Menurut Rena, relawan tersebut untuk meringankan tugas puskesmas yang saat ini kondisinya hampir menyerah jika harus mengunjungi rumah satu per satu. Sebab, tenaga kesehatan dari Puskesmas itu terbatas.

Di sisi lain, menurut dia, kondisi rumah sakit saat ini penuh dengan pasien Covid-19. Sedangkan ketersediaan oksigen untuk pasien Covid-19 menipis.

”Sehingga  di kecamatan dan kelurahan, kami memaksimalkan perawatan dan pemantauan untuk mencegah pasien sakit parah. Kami selalu menjemput bola mengawasi pasien yang isoman, karena angka kematian pasien Covid-19 saat ini meningkat. Tiga hari lalu ada enam pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat isoman,” terang Rena.

Rena juga menyebut, ada warga di Kecamatan Bogor Timur menjalani isolasi mandiri tapi belum melapor ke RT dan RW. Sehingga, membuat tim pemantau agak kesulitan memantau.

”Apalagi jika pasien meninggal dunia dan tidak ada hasil tes swab antigen atau PCR. Padahal, syarat pemulasaraan dengan protokol kesehatan, harus ada hasil tes swab,” ujar Rena.

Rena menegaskan, tidak mungkin melakukan tes swab PCR setelah warga meninggal dunia. Karena itu, dia mengingatkan warga kooperatif dan melapor ke puskesmas setempat jika ada yang sakit.


Wali Kota Bima Arya Sebut Kota Bogor Darurat Covid-19