Ada Mempelai yang Zoom Meeting sambil Berbulan Madu

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Ada Mempelai yang Zoom Meeting sambil Berbulan Madu


Bukan zamannya lagi bagi pengantin baru datang secara fisik untuk mengurus akta perkawinan. Sebab, dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dispendukcapil) telah membuat inovasi layanan pencatatan secara virtual. Setelah pemberkatan dari pemuka agama, kedua mempelai cukup mengikuti Zoom meeting singkat dengan petugas bagian pencatatan.

UMAR WIRAHADI, Surabaya

Sepasang pengantin Evander Aloysius dan Stephanie Kusbianto terlihat begitu bahagia dengan gaun pengantin yang indah Sabtu (31/10) lalu. Keduanya baru saja melangsungkan pernikahan di Gereja St. Vincensius A Paulo Surabaya.

Setelah menjalani pemberkatan pagi itu, keduanya menepi sejenak di pojok gereja. Mengaktifkan gadget, lalu membuka link Zoom yang sudah dikirim Dispendukcapil Surabaya. Melalui link tersebut, pasangan itu langsung tersambung dengan petugas yang stand by sejak beberapa menit lalu. Setelah semua siap, ”rapat” virtual pun dimulai. Petugas yang duduk di depan laptop langsung membacakan data-data perkawinan. Mulai nama kedua mempelai, identitas masing-masing orang tua, hingga nama pastor yang melakukan pemberkatan.

Evander dan Stephanie tampak serius menyimak dokumen yang dibacakan. Setelah petugas tuntas membacakan data, sang pengantin langsung menimpali. ”Benar, Pak. Semua data yang dibacakan tadi sudah benar,” ujar Evander Aloysius dengan wajah ceria.

Pemuda 29 tahun itu tak henti-henti memegang tangan istri yang duduk di sampingnya. ”Terima kasih Mas Evander dan Mbak Stephanie. Data ini segera kami proses. Semoga Anda berdua bahagia selalu,” tutup petugas bernama Sumartok itu. Rapat online sekitar 15 menit tersebut berakhir.

Kepada Jawa Pos yang ikut dalam pertemuan online itu, Evander mengakui sangat terbantu dengan sistem tersebut. Sebab, dia tidak perlu repot-repot datang ke kantor dispendukcapil untuk mengurus akta perkawinan. Terlebih saat kondisi pandemi Covid-19 yang semua orang harus menghindari sumber-sumber keramaian. ”Kami sangat terbantu dengan pelayanan secara online ini. Juga mempersingkat waktu,” tutur Evander.

Begitulah proses layanan pencatatan akta perkawinan secara virtual oleh Dispendukcapil Surabaya. Sumartok menyampaikan, saat ini pihaknya hampir setiap hari melayani pencatatan perkawinan secara virtual. Sejak diaktifkan pada 10 Oktober, hingga kini sudah ada 291 orang yang memanfaatkan layanan tersebut. ”Makin ke sini, makin banyak yang secara virtual. Soalnya, kan simpel dan hemat waktu,” ujar Sumartok.

Selain masyarakat pengguna layanan, petugas pencatatan perkawinan juga sangat terbantu. Saat ini, sambung Sumartok, pihaknya tidak perlu repot-repot datang ke lokasi untuk memastikan proses pencatatan. ”Setelah pakai virtual ini, kami lebih tenang. Nggak risiko (terjangkit Covid-19, Red) kalau bertemu orang di luar,” akunya.

Kelebihannya, para mempelai pun bisa melakukan Zoom meeting dari mana saja. Selain di tempat ibadah, banyak juga yang memilih tempat khusus. Termasuk di dalam kamar hotel. Sebab, setelah menjalani pemberkatan, biasanya sebagian pasangan tidak langsung pulang ke rumah. Namun, mereka berbulan madu dengan menginap di hotel untuk beberapa lama. Nah, sembari menghabiskan waktu berdua di hotel itulah, mereka menyempatkan diri untuk Zoom meeting dengan petugas dispendukcapil. ”Zoom dari hotel itu sering sekali. Kan bebas dari mana saja asalkan ada sambungan internet,” paparnya.

Membayangkan bahwa yang dihadapi adalah sepasang pengantin baru, tentu ada rasa canggung bagi petugas pencatatan. Apalagi saat mengetahui mereka mengikuti Zoom meeting di dalam kamar hotel. Pikiran melayang ke mana-mana. ”Memang ada saja yang kayak gitu. Nggak fokus atau canggung gitu. Tapi, kita harus tetap fokus dalam menjalankan tugas,” ucap pria 43 tahun itu, lalu tertawa.

Kadispendukcapil Surabaya Agus Imam Sonhaji menyampaikan bahwa pencatatan akta perkawinan secara virtual merupakan salah satu inovasi selama masa pandemi Covid-19. Sebetulnya, ide tersebut, tutur dia, kali pertama dicetuskan oleh Wali Kota Tri Rismaharini. Bahkan, muncul sebelum pandemi melanda Surabaya pada Maret lalu. ”Saat itu, Bu Wali berpikir bagaimana agar pelayanan dilakukan dengan cepat, efektif, dan efisien,” ujar Agus Imam Sonhaji.

Untuk bisa menggunakan layanan itu, caranya simpel. Pemohon cukup memasukkan data melalui aplikasi klampid-dispendukcapil.surabaya.go.id.

Saksikan video menarik berikut ini:


Ada Mempelai yang Zoom Meeting sambil Berbulan Madu