Kisah Ratnaningsih, Raih Gelar Doktor di Unair saat Usia 74 Tahun

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kisah Ratnaningsih, Raih Gelar Doktor di Unair saat Usia 74 Tahun


Usia tidak menjadi batasan bagi seseorang untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Misalnya, Ratnaningsih, dosen Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair). Di usia 74 tahun, Ratnaningsih berhasil meraih gelar doktor di Unair.

SEPTINDA AYU PRAMITASARI, Surabaya

Usia Ratnaningsih tidak lagi muda. Tahun ini, dia sudah menginjak 74 tahun. Namun, semangatnya untuk belajar tidak kalah dengan anak muda. Meski di usia senja, dia berhasil membuktikan dengan meraih gelar doktor ilmu sosial fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) pada akhir Oktober lalu.

’’Sidang terbuka doktor sudah selesai. Saya sudah dapat gelar. Tinggal menunggu wisudanya,’’ kata Ratnaningsih kepada Jawa Pos Kamis (12/11).

Ratna –sapaan karib Ratnaningsih– mengungkapkan, sejak muda dirinya memang aktif dalam berbagai organisasi. Belajar dan membaca sudah menjadi bagian hidupnya. ’’Belajar supaya saya tidak bosan,’’ ujarnya.

Bahkan, setelah lulus S-1 Fakultas Hukum Unair, Ratna terus berusaha untuk menempuh pendidikan S-2 di University of Northumbria, Inggris. ’’Dulu saya mencari sendiri beasiswanya dengan penuh perjuangan. Sekarang kan semakin banyak kesempatan. Fasilitasnya banyak,’’ kata dia.

Ratna aktif menjadi dosen di Unair sejak 1982 hingga 2016. Pada 2016, tepat usianya 70 tahun, dia memutuskan untuk resign dan mengambil S-3.

Saat itu, dia diterima di Program Studi Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Jogjakarta. Namun, pada akhirnya dia mendapat tawaran S-3 di Unair.

’’Waktu itu saya menghadap ke Wadek FISIP untuk meminta surat keterangan. Dan, beliau kaget saya mau S-3 di Jogjakarta. Sampai akhirnya saya diminta S-3 di Unair saja,’’ jelasnya.

Ratna mengatakan masuk sebagai mahasiswa S-3 FISIP Unair pada 2016. Dia mengambil peminatan information and library studies. Sebelumnya, S-2 di Inggris dia mengambil peminatan yang sama. ’’Saya memang memiliki ketertarikan pada perpustakaan,’’ tuturnya.

Alih-alih ingin mengisi kejenuhan di usia senja, Ratna memutuskan resign sebagai dosen pada 2016. Dia ingin fokus belajar untuk menyelesaikan program doktornya. Saat ini, dia hanya mengajar di Fakultas Vokasi Unair. ’’Saya minta keluar jadi dosen demi belajar,’’ ujarnya.

Ratna mengatakan telah menghabiskan masa muda dengan menjadi dosen dan belajar. Dia tidak hanya menjadi dosen di FISIP Unair, tetapi juga di berbagai perguruan tinggi lain di Surabaya. Waktunya pun dihabiskan untuk mengajar, belajar, dan mengurus perpustakaan. ’’Dulu saya pernah menjabat kepala perpustakaan Unair,’’ ujar perempuan kelahiran 29 Mei 1946 itu.

Ratna menuturkan, di usianya yang sudah tidak lagi muda, tentu kemampuan juga semakin terbatas. Karena itu, ketika Tuhan masih memberikan tubuh yang sehat, memiliki pangkat sebagai dosen sudah paling tinggi, dan telah menjabat pustakawan utama, kini yang dicari adalah menyelesaikan program doktor.

’’Apa lagi yang mau saya cari. Pangkatku sudah 4E, tidak mungkin naik lagi karena sudah tertinggi. Jabatan saya pustakawan utama. Ini juga sudah saya capai,’’ tutur perempuan yang pernah meraih pustakawan teladan tingkat kampus Jawa Timur dan nasional itu.

Setelah mendapatkan gelar doktor, Ratna ingin menulis buku dan artikel yang bermanfaat bagi generasi muda. ’’Saya suka menulis juga. Saya akan habiskan waktu untuk menulis dan belajar,’’ katanya.

Ratna mengaku tidak kesulitan dalam menyelesaikan program doktor. Sebab, seluruh dosen-dosen yang mengajar adalah para juniornya di kampus. Begitu juga pada saat ujian doktor. ’’Saya jadi serbasalah saat kuliah. Lha, dosennya junior-junior saya. Jadi, mereka kadang ada rasa hormat,’’ ujarnya.

Ratna berharap apa yang diraihnya saat ini bisa menginspirasi generasi muda. Jangan pernah merasa tidak pantas sekolah karena sudah tua. Semua pasti bisa dilakukan ketika ada minat dan niat. ’’Generasi muda boleh aktif berbisnis, tetapi jangan lupa untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan ilmu juga,’’ katanya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Kisah Ratnaningsih, Raih Gelar Doktor di Unair saat Usia 74 Tahun