Varian Delta Berkembang, Warga Jogjakarta Diingatkan Patuh PPKM

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Varian Delta Berkembang, Warga Jogjakarta Diingatkan Patuh PPKM


JawaPos.com–Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jogjakarta mengingatkan masyarakat mematuhi seluruh aturan PPKM darurat termasuk saat ibadah Idul Adha. Sebab, perkembangan varian delta membuat kasus Covid-19 mengalami peningkatan signifikan sepanjang Juli.

”Sudah ada pernyataan dari Gubernur DIY bahwa jenis virus yang berkembang di Jogjakarta saat ini adalah varian delta yang tingkat sebarannya lebih cepat dan mudah,””kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jogjakarta Heroe Poerwadi seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta.

Di Kota Jogjakarta, kecepatan peningkatan kasus Covid-19 mengalami kenaikan 10 kali lipat sepanjang Juli dibanding bulan sebelumnya. Rata-rata kenaikan kasus di Jogjakarta setiap hari sekitar 10–30 kasus tapi pada Juli bisa mencapai 300–400 kasus per hari.

Dengan kondisi tersebut, lanjut Heroe, masyarakat kembali diingatkan untuk mematuhi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M termasuk aturan PPKM darurat selama pelaksanaan ibadah Idul Adha. Berbagai ketentuan pelaksanaan ibadah Idul Adha pun sudah diatur Pemerintah Kota Jogyakarta. Mulai dari larangan melakukan takbir keliling tapi masih diperbolehkan menggelar takbir secara virtual dengan jumlah orang terbatas.

”Pelaksanaan Salat Idul Adha pun diminta dilakukan di rumah bersama keluarga dan melarang penyelenggaraan salat di masjid, lapangan, atau fasilitas umum lainnya,” ujar Heroe.

Penyembelihan hewan kurban pun disarankan dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan Giwangan atau jika dilakukan secara mandiri oleh masyarakat harus menyampaikan pemberitahuan ke Dinas Pertanian dan Pangan.

”Pembagian daging kurban yang biasanya melibatkan banyak orang perlu dihindari. Daging lebih baik diantar langsung ke rumah penerima,” tutur Heroe.

Perkembangan varian delta, lanjut Heroe, hanya bisa diatasi dengan mengurangi interaksi antarwarga dan meniadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. ”Saran di rumah lebih baik, semata-mata ditujukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19,” papar Heroe.

Heroe yang juga menjabat Wakil Wali Kota Jogjakarta pun berharap ibadah Idul Adha dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan agar penularan bisa dicegah.

”Satgas gabungan di tiap kecamatan masih terus mengupayakan agar semua menaati ketentuan PPKM darurat. Saya mengucapkan terima kasih karena sudah banyak masyarakat dan masjid yang melaporkan tidak menggelar salat Idul Adha. Mudah-mudahan upaya ini membuahkan hasil,” ucap Heroe.

Pada Minggu (18/7) terdapat tambahan 253 kasus Covid-19 di Jogjakarta, dengan 203 pasien sembuh, dan 15 pasien meninggal dunia. Dengan demikian total kasus aktif di Jogjakarta tercatat sebanyak 4.402 kasus.


Varian Delta Berkembang, Warga Jogjakarta Diingatkan Patuh PPKM