Kemenag Susun Buku Panduan Pendampingan Belajar Anak di Masa Pandemi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kemenag Susun Buku Panduan Pendampingan Belajar Anak di Masa Pandemi


JawaPos.com – Pelaksanaan belajar dari rumah (BDR) di masa pandemi, banyak diwarnai laporan keluhan orang tua mendampingi anaknya belajar. Kemenag menyusun buku pedoman pendampingan belajar anak pada masa pandemi untuk orang tua. Buku ini diharapkan dapat menggugah orang tua membangun suasana kebatinan yang nyaman dalam mendampingin anak saat BDR.

Penyusunan buku panduan untuk orang tua itu saat ini masuk tahap uji publik. Kasubdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Raudlatul Athfal (RA) Kemenag Siti Sakdiyah mengatakan buku panduan itu membahas peran dan aktivitas orang tua maupun guru dalam mendampingi anak-anaknya belajar di tengan pandemi.

’’Orang tua harus selalu bersikap bijaksana untuk mengerti kemampuan yang dimiliki anak,’’ katanya Kamis (17/9). Khususnya bagi yang anaknya masih duduk di jenjang RA atau PAUD, Madrasah Ibtidaiyah (MI), atau Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Dia mengingatkan tuntutan belajar yang berlebihan di masa pandemi ini, justru menyebabkan anak menjadi tambah gelisah dan takut. Dalam kondisi itu, proses bimbingan atau pembelajaran kepada anak-anak hanya akan menjadi sebuah tekanan dalam dirinya.

Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Muhammad Nur Rizal menuturkan pembelajaran di masa pandemi harus tetap mengutamakan prinsip perkembangan manusia. ’’Prinsip pertama adalah pada dasarnya manusia itu berbeda-beda dan beragam,’’ tuturnya.
Rizal mengatakan setiap murid memiliki potensi, talenta, dan keminatan sendiri-sendiri. Prinsip yang kedua adalah menumbuhkan rasa ingin tahu. Lalu prinsip yang ketiga adalah pertumbuhan manusia adalah sebuah proses kreatif.

Rizal mengatakan melalui organisasi komunitas GSM, mereka mengusulkan supaya pemerintah menjadi hebat dengan mengerti dan berempati kepada akar rumput. Kemudian proses pembelajaran di kelas harus memberikan kebebasan kepada siswa untuk kreatif dan berinovasi. ’’Maka sekolah yang sekarang tak punya kehidupan, menjadi hidup kembali,’’ pungkasnya.

Dengan mempertimbangkan aspek perkembangan anak dalam proses pembelajaran, Rizal mengatakan anak-anak dapat benar-benar belajar di sekolah. pengelolaan dunia pendidikan harus selaras dengan prinsip perkembangan manusia. Sayangnya dia menilai yang terjadi saat ini bertentangan. Seperti kebanyakan guru harus bekerja keras mengajar. Kemudian kebanyakan murid harus bertahan melakukan pekerjaan belajar dalam tataran kognitif rutin.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mendukung upaya Kemenag menyusun buku panduan orang tua itu. Dia berharap dengan buku itu dapat terjalin kemitraan yang baik antara orang tua, guru, dan madrasah dalam proses pembalajaran di masa pandemi.

Dalam suasana pandemi seperti sekarang ini yang diutamakan adalah hak hidup dan hak sehat anak-anak. Setelah itu baru diikuti dengan hak pendidikan. ’’Anak-anak harus belajar dengan senang dan tanpa tekanan. Agar imunitas mereka meningkat dan dapat terhindar dari penularan Covid-19,’’ tutur Retno.

Saksikan video menarik berikut ini:


Kemenag Susun Buku Panduan Pendampingan Belajar Anak di Masa Pandemi