Hari Rabies Sedunia: Dijilat, Manusia Bisa Tertular Rabies

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Hari Rabies Sedunia: Dijilat, Manusia Bisa Tertular Rabies


World Rabies Day diperingati tiap 28 September. Besok (28/9) adalah peringatan yang ke-14. Virus yang ditularkan kepada hewan atau makhluk hidup berdarah panas (zoonosis) seperti manusia itu hanya bisa dicegah dengan vaksin. Rabies masih mengancam sedikitnya 73 persen provinsi di Indonesia.

Jika hewan yang terjangkit rabies memproduksi liur berlebih, kejang-kejang, atau lumpuh, tidak demikian manusia. Gejala pertama rabies adalah lesu, demam, nyeri, dan sakit kepala. ’’Cara penularan rabies pada hewan berbeda dengan pada manusia,’’ ungkap drh Shandiva Meuthia Khanza pada Rabu lalu (23/9). Penularan pada hewan melalui gigitan. Pada manusia, penularannya bisa melalui jilatan. Khususnya pada luka yang terbuka.

Rabies adalah penyakit fatal yang hanya dapat dicegah dengan vaksin. Maka, memvaksin peliharaan menjadi sebuah kewajiban. Selama 100 tahun terakhir, berbagai vaksin rabies telah dikembangkan. Vaksin itu digunakan untuk mencegah atau mengendalikan rabies pada hewan.

Ada beberapa jenis vaksin yang digunakan sampai sekarang. Misalnya, vaksin dari virus yang dimodifikasi, vaksin dari virus yang dilemahkan, dan vaksin dari virus yang dimodifikasi secara oral. Data Kementerian Pertanian sampai 2016 menyebutkan, ada 25 provinsi di Indonesia yang menjadi endemi rabies.

Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (FKH UWKS) drh Era Harimudji memaparkan, vaksin perlu diberikan saat usia hewan peliharaan tiga bulan. Vaksin dilanjutkan saat usianya 1 tahun. ’’Setelah umur 1 tahun, dilakukan rutin setahun sekali,” ungkapnya.

 

BEBAS VIRUS: Memeriksa anjing lantas mengomunikasikan kesehatannya kepada sang pawrent menjadi rutinitas drh Olivia Anggita Yusuf Putri. (Habitat Satwa for Jawa Pos)

Selain vaksin, faktor kebersihan lingkungan penting untuk mencegah rabies. Pawrent, pemilik hewan peliharaan, harus membersihkan kandang secara berkala. Hal yang tak kalah penting adalah menjaga daya tahan tubuh lewat makanan yang bernutrisi. Hewan yang ternutrisi tidak akan mudah terserang penyakit.

Pendapat itu dibenarkan Melisca Michelle. Perempuan yang mengasuh sembilan Husky di rumahnya itu sangat peduli pada kesehatan. Dan, rabies menjadi virus yang sangat dia musuhi. Karena itu, selain memperhatikan perawatan anjing-anjingnya, dia mengawasi lingkungan tempat tinggalnya.

”Waktu jalan-jalan, sebisanya kita menghindari anjing atau kucing liar atau yang dibiarkan berkeliaran di jalan,” jelasnya Kamis lalu (24/9). Sebab, menurut Melisca, anjing atau kucing liar sangat mungkin tidak pernah mendapatkan vaksin.

Hal lain yang Melisca lakukan untuk menjaga sembilan Husky miliknya tetap sehat adalah menghindari exotic pet. ”Karena vaksin mereka ini belum lengkap tersedia di Indonesia. Rakun, musang, kelelawar itu belum ada,” ujar ibu dua anak tersebut. Agar Husky-Husky-nya aman, dia melarang mereka berinteraksi dengan hewan eksotis.

Bagaimana, Pawrents? Ada banyak cara untuk mencegah rabies. Siapkah kita melakukannya?

Saksikan video menarik berikut ini:


Hari Rabies Sedunia: Dijilat, Manusia Bisa Tertular Rabies