Survei: 69 Persen Kehamilan Terjadi Secara Spontan Saat Pandemi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Survei: 69 Persen Kehamilan Terjadi Secara Spontan Saat Pandemi


JawaPos.com – Pandemi Covid-19 mengubah keputusan dalam keluarga termasuk keputusan untuk memiliki atau menambah momongan. Ibu hamil adalah salah satu kelompok yang berisiko atau rentan mengalami komplikasi jika tertular. Lantas, apakah pandemi membuat pasangan suami istri menunda kehamilan? Dan bagaimana jika sudah dalam kondisi hamil saat pandemi meluas?

Dalam keterangan tertulis, Senin (28/9), Teman Bumil dan Populix melakukan survei untuk melihat pengaruh Covid-19 terhadap keputusan untuk hamil. Survei ini dilakukan pada tanggal 3-10 September 2020. Ada 1.754 followers Instagram atau pengguna Teman Bumil yang mengikuti survei secara online.

Teman Bumil juga meminta pendapat beberapa pakar untuk membahas hasil survei ini. Terutama tentang dampak kesehatan fisik dan psikologis pandemi Covid-19, dan dikaitkan dengan angka kehamilan. Hasilnya, dari 1.754 responden yang mengisi survei, 77 persen adalah ibu yang sedang hamil.

Mayoritas 79 persen mulai hamil di masa pandemi Covid-19 (mulai Februari 2020). Sebagian besar atau 69 persen adalah kehamilan spontan atau tanpa program kehamilan. Mereka ini kebanyakan adalah pasangan yang memang belum dikaruniai anak dan tidak berencana menunda kehamilan.

Bagaimana dengan pasangan yang tengah menjalani promil, apakah pandemi membuat mereka menghentikan program? Ada 19 persen ibu yang sedang menjalani promil sejak sebelum pandemi berlangsung. Dan, 44 persen mengaku akan tetap melanjutkan promil di masa pandemi, meskipun hampir separuhnya 61 persen mengaku memiliki kekhawatiran dengan pandemi Covid-19. Sementara itu, 55 persen lainnya memutuskan tidak melanjutkan promil di masa pandemi.

Alasan Menunda Kehamilan di Masa Pandemi

Dari peserta survei yang memang menunda kehamilan akibat pandemi Covid-19, paling banyak beralasan takut tertular Covid-19 saat hamil dan menulari janin, dengan presentase 53 persen. Dari hasil survei juga ditemukan, rata-rata responden yang menunda kehamilan adalah perempuan yang bekerja, karena menyadari risiko tertular Covid-19 lebih besar, dibandingkan dengan ibu yang merupakan ibu rumah tangga.

Mereka yang menunda kehamilan mengaku belum tahu sampai kapan mereka akan menunda kehamilan. Namun sebanyak 25 persen menjawab tegas, akan menunda kehamilan hingga pandemi Covid-19 berakhir. Agar tidak terjadi kehamilan selama pandemi Covid-19, 43 persen wanita menggunakan alat kontrasepsi. Kondom menjadi pilihan yang paling populer dengan persentase 47 persen, diikuti dengan IUD 27 persen, pil KB 22 persen spermisida 3 persen, dan diafragma 1 persen.

Saksikan video menarik berikut ini:


Survei: 69 Persen Kehamilan Terjadi Secara Spontan Saat Pandemi