Soal Nomor Urut Pilwali Surabaya, Sama-Sama Sesuai Harapan Paslon

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Soal Nomor Urut Pilwali Surabaya, Sama-Sama Sesuai Harapan Paslon


JawaPos.com – Rapat pleno terbuka KPU Kota Surabaya di Hotel Singgasana berlangsung sukses dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, Kamis (24/9). Hasilnya, pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Eri Cahyadi-Armudji mendapat nomor urut 1. Paslon Machfud Arifin dan Mujiaman memperoleh nomor urut 2. Kedua paslon menyatakan sama-sama puas dengan nomor urut tersebut.

Selanjutnya, penetapan nomor urut itu dituangkan dalam Surat Keputusan KPU Surabaya Nomor 863/PL.02.3-Kpt/3578/KPU-Kot/IX/2020. ”Dengan ini memutuskan nomor urut 1 adalah pasangan calon Eri Cahyadi-Armudji dan nomor urut 2 pasangan calon Machfud Arifin-Mujiaman,” kata Komisioner KPU Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Naafilah Astri Swarist yang bertugas membacakan keputusan tersebut kemarin.

Rapat pleno yang dimulai pukul 13.00 itu berlangsung di luar ruangan. Persisnya di Taman Kahuripan, kompleks Hotel Singgasana. Yang dipakai adalah area berukuran 12 x 14 meter. Di atasnya berdiri tenda sederhana. Area tersebut cukup steril. Tampak 5 anggota komisioner KPU, 2 anggota Bawaslu, dan 2 paslon yang masing-masing hanya didampingi seorang anggota tim kampanye. Total, hanya ada 13 orang di area tersebut.

Teknis pengundian nomor urut dilakukan berdasar data presensi sesuai dengan waktu kedatangan paslon. Paslon yang lebih dulu hadir atau datang ke lokasi diminta mengambil bola di kotak pertama. Berdasar presensi, yang lebih dulu datang adalah Eri-Armudji. Berikutnya disusul Machfud-Mujiaman.

Hasilnya, Eri-Armudji mendapat nomor 4. Machfud-Mujiaman memperoleh angka 9. Nah, sesuai dengan aturan, paslon yang mendapat angka terkecil dipersilakan mengambil nomor di kotak kedua yang berisi nomor urut. Paslon Eri-Armudji lantas memperoleh angka 1. Machfud-Mujiaman mendapat nomor 2. Angka yang terambil dari kotak kedua itulah yang menjadi nomor urut resmi paslon untuk dipasang di alat peraga kampanye (APK) maupun kertas suara pencoblosan mendatang.

Calon wali kota Eri Cahyadi bersyukur karena mendapat nomor urut 1. Nomor urut yang diperolehnya sudah sesuai dengan harapan. Dia memaparkan makna nomor 1 yang diperolehnya. Menurut Eri, nomor satu bermakna Ketuhanan Yang Maha Esa. Sesuai dengan sila pertama Pancasila. ”Berarti semuanya dari Allah SWT. Karena itu, kami awali dan niati pergerakan kami dari niat lillahi ta’ala,” tutur Eri.

Eri menjelaskan, niatnya maju pada Pilwali Surabaya 2020 tidak semata mencari kekuasaan atau kemenangan. Namun, dia ikut serta dalam kontestasi pilkada tersebut demi kemaslahatan umat dan kesejahteraan masyarakat. ”Tadi saya sampaikan niatan kami sejak awal lillahi ta’ala. Jadi, alhamdulillah ditunjukkan sama Gusti Allah kami dikasih nomor urut 1,” ujar Eri.

Mantan kepala Bappeko Surabaya itu bertekad meneruskan prestasi yang telah ditorehkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. ”Selain meneruskan kebaikan, kami akan melakukan kebaikan yang lain,” ucapnya.

Dia lantas menyampaikan bakal membangun transportasi masal secara sinergis di semua wilayah. Konsepnya adalah menyambungkan seluruh bagian Kota Surabaya dari pinggir sisi timur, utara, selatan, dan barat. ”Jika terkoneksi, perekonomian di Surabaya juga makin bagus,” tuturnya.

Calon wali kota Surabaya Machfud Arifin juga meyakini nomor urut dua sebagai nomor keberuntungan dan sudah sesuai dengan harapan. Dia lantas mengaitkannya dengan nomor urut 2 Presiden Jokowi saat maju pada periode pertama 2014. ”Pak Jokowi dengan nomor dua waktu itu kan menang,” ungkapnya.

Menurut Machfud, angka dua melambangkan victory atau kemenangan. Selain itu, nomor urut dua berarti kebersamaan. Sebab, memajukan Surabaya, tutur dia, tidak bisa dilakukan seorang diri. Harus ada sinergi.

”Nomor 2 itu simbol kemenangan. Memang, saya merencanakan superteam. Superteam itu tidak sendirian. Kami bahu-membahu bersama seluruh partai, warga, dan relawan untuk membangun Kota Surabaya lebih baik lagi,” tutur mantan Kapolda Jatim tersebut.

Sementara itu, rapat pleno pengundian nomor urut berjalan cukup lancar kemarin. Jauh lebih tertib bila dibandingkan dengan tahap pendaftaran pada 4–6 September lalu. Kemarin tidak tampak arak-arakan dari massa pendukung paslon di area hotel. Memang, ada beberapa pendukung paslon yang masuk ke area hotel. Namun, para pendukung tidak sampai berkerumun.

Aparat kepolisian dari Polrestabes Surabaya pun diminta mengawasi penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. ”Kami senang hari ini berjalan dengan tertib dan lancar. Yang paling kami syukuri, tidak ada kerumunan orang,” jelas Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi. 

Saksikan video menarik berikut ini:


Soal Nomor Urut Pilwali Surabaya, Sama-Sama Sesuai Harapan Paslon