Melihat Kepedulian Komunitas Hype Abizz kepada Anak-Anak Surabaya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Melihat Kepedulian Komunitas Hype Abizz kepada Anak-Anak Surabaya


Pengin dilihat keren, bisa jadi bukan uang dan gaya berpakaian yang menjadi ukurannya. Komunitas Hype Abizz kini menyuarakan pesan bahwa anak muda keren adalah yang bermanfaat bagi sesama.

SHABRINA PARAMACITRA, Surabaya

Suhu di kawasan Ketintang siang itu (30/8) lumayan panas. Mencapai 34 derajat Celsius. Meski cukup terik, sengatan surya kala itu sebenarnya tetap membawa khasiat. Ia mampu menyejukkan pekarangan kantor Yayasan Alit Indonesia yang dipenuhi tanaman. Oksigen yang dilepas pohon-pohon itu menjadi penyejuk bagi anak-anak yang sedang belajar di pekarangan tersebut.

Tenda-tenda putih yang menaungi mereka membuat suasana belajar terasa nyaman sekalipun cuaca di Kota Pahlawan lumayan sumuk. Tak sia-sia anak-anak di Komunitas Hype Abizz menggalakkan aktivitas berkebun selama ini.

”Kami mengadakan kelas berkebun itu supaya anak-anak bisa menyalurkan hobi mereka,” kata pimpinan Hype Abizz Slamet Santoso.

Siang itu, di pekarangan tersebut, anak-anak belajar matematika dan seni budaya. Duduk di pojok tenda, Dania Khanzela Izalfat tampak sedang belajar tentang cara pembagian dan perkalian. Siswi SDN Karah 3 Surabaya itu memelototi buku di hadapannya sambil sesekali menggaruk-garuk kerudungnya dengan pensil. ”Bapak-ibu masih kerja,” ucapnya saat ditanyai Jawa Pos. ”Jadi, kalau ada PR, saya ke sini biar dibantu kakak-kakak (personel Hype Abizz, Red),” lanjutnya.

Orang tua Dania bekerja sebagai buruh pabrik rokok di Surabaya. Annisa Ainur Rahma, personel Hype Abizz yang saat itu mengajari Dania, menyatakan bahwa Dania termasuk anak yang semangat belajarnya tinggi. ”Makanya, saya senang mengajar di sini karena adik-adik ini rajin,” kata Annisa.

Kegiatan belajar bersama seperti itu memang sering dilakukan Komunitas Hype Abizz. Dulu, sebelum pandemi, komunitas itu juga aktif mengadakan kegiatan belajar bersama di pinggir rel kereta api di kawasan Ketintang. Di sana mereka tak hanya membantu anak-anak belajar dan mengerjakan PR.

Anggota Hype Abizz kini tersebar di Surabaya, Banyuwangi, Jember, Malang, Pasuruan, Denpasar, dan Flores. Awalnya, komunitas itu terbentuk pada 2018. Tepatnya saat isu Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan dibahas di DPR dan viral hingga diprotes banyak seniman.

Bersama kawan-kawannya sesama relawan Alit Indonesia, mahasiswi Jurusan Gizi Universitas Airlangga itu lantas membentuk Komunitas Hype Abizz. Kata hype abizz dipelesetkan dari kata hypebeast. Hypebeast lekat dengan image anak-anak muda gaul yang hobi memakai baju dan aksesori dari brand yang mahal. Biar ngehit, katanya. Konsep anak muda yang glamor dan cenderung hedonis itulah yang coba dipelesetkan para personel Hype Abizz.

Muhammad Hadi Wibowo, salah seorang personel Hype Abizz, mencurahkan empatinya kepada anak-anak yang sering ditemuinya di komunitas. Empati itu dia tuangkan dengan mengajar anak-anak memasak. Jadi, siang itu, setelah anak-anak selesai mengerjakan PR, Habo –sapaan akrab Hadi– mengajak anak-anak membuat jeruk jeli..

Sejam kemudian, jeruk jeli sudah matang. Tinggal dimasukkan ke kulkas dan ditunggu sampai dingin dan memadat. Sembari menunggu jeruk jeli dingin, Habo menceritakan kesan-kesannya setelah bergabung di Hype Abizz. ”Dulu saya korban bullying. Nggak enak itu,” ungkap mahasiswa Manajemen Perhotelan Universitas Airlangga tersebut.

Dari pengalaman buruk itu, dia belajar bahwa anak-anak harus diberi ruang untuk menuangkan ekspresi dan didukung agar tugasnya di sekolah beres sekaligus minat dan bakatnya terasah. Sebab, sejak kecil dia hobi memasak. Habo pun rajin mengadakan cooking class di Hype Abizz. Yang datang rata-rata siswa SD dan SMP.

Di dalam kantor Alit Indonesia, anak-anak lelah menunggu. Jeruk jeli di dalam kulkas tak kunjung dingin. Mereka pun berpamitan pulang agar jeruk jeli bisa dimakan esok hari saja saat kelas kembali diadakan.

Saksikan video menarik berikut ini:


Melihat Kepedulian Komunitas Hype Abizz kepada Anak-Anak Surabaya